TRIBUNJAKARTA.COM - Simak sederet makanan yang sebaiknya kamu hindari ketika tubuh sedang demam.
Demam ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh hingga lebih dari 38 C.
Normalnya, suhu tubuh berkisar antara 36,1 0 C sampai 37,2 0 C. Demam merupakan gejala dari kondisi atau penyakit tertentu.
Ternyata ketika sedang demam, ada beberapa makanan yang tidak boleh dikonsumsi.
Dikutip dari Kompas.com, menurut dr Hany Anneke, beberapa makanan tersebut justru harus dihindari karena dapat memperparah demam.
Lemak membutuhkan waktu lama untuk dicerna oleh tubuh.
Dr Hany juga mengatakan bahwa lemak dan dapat meningkatkan panas tubuh.
“Hal ini dapat memperparah rasa demam dan membuat Anda merasa lebih tidak nyaman,” katanya.
Beberapa contoh makanan tinggi lemak adalah daging merah seperti sapi, kambing, dan domba.
Lalu, ada pula produk turunan susu, seperti keju, mentega, dan krim, yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi.
Makanan pedas dinilai dr Hany juga dapat meningkatkan suhu tubuh dan memperparah rasa demam.
Terlebih, makan makanan pedas saat tubuh sedang tidak sehat dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan turunnya imunitas.
“Cabai mengandung capsaicin yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Hindari konsumsi makanan pedas, seperti sambal, saus cabai, dan masakan pedas lainnya,” tambahnya.
Dokter Hany mengatakan bahwa gula dapat meningkatkan peradangan dan dehidrasi bagi tubuh.
Kondisi ini dapat memperlambat proses pemulihan tubuh dari demam.
Hindari pula gula tambahan, seperti gula pasir, madu, dan sirup, dalam makanan dan minuman Anda saat menderita demam.
Garam dapat memperburuk kondisi tubuh dan menyebabkan dehidrasi.
Selain itu, kelebihan asupan garam juga dapat menyebabkan terjadinya masalah retensi air pada tubuh dan menimbulkan peradangan atau bengkak pada bagian tubuh tertentu.
Oleh karenanya, dr Hanny menyarankan penderita demam untuk menghindari makanan olahan seperti sosis, burger, dan piza.
Kafein dan alkohol dapat meningkatkan dehidrasi tubuh dan mengganggu tidur sehingga mengonsumsi keduanya berisiko memperlambat proses pemulihan.
“Jangan salah, yang mengandung kafein tak hanya kopi, tapi juga teh dan cokelat,” tegas dr Hany.