TIMESINDONESIA, MALANG – Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) menggelar acara nonton bareng (Nobar) film Jejak Sang Timur di Auditorium Universitas Brawijaya, Kamis (12/9/2024). Penonton terlihat sangat antusias dan sangat menikmati film garapan IKA UB berkolaborasi dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini.

Nobar film Jejak Sang Timur ini dihadiri secara langsung  oleh beberapa pihak, mulai dari Sekjen IKA UB, Dilan Sawalius Batuparan, Wakil Rektor 2 UB, Prof Ali Safaat, Wakil Rektor 3, Dr Setiawan Noerdajasakti, Wakil Rektor 4, Andy Kurniawan DSc, Sekretaris Universitas Dr Tri Wahyu Nugroho, Dirut Brawijaya Multi Usaha (BMU) Dr Edy Ortega Purwanto, serta dan pengurus IKA UB dan para mahasiswa.

Ketua Umum IKA UB, Ir. M Zainal Fatah yang memberikan sambutan secara online mengatakan bahwa menyatakan rasa bangganya atas kesuksesan para pengurus IKA UB dan Kemendes PDTT yang dalam membuat karya dalam bentuk film ini.

Dia menyebut, film ini sengaja dibuat untuk mengenalkan potensi daerah yang selama ini belum banyak diketahui orang. Kabupaten Sula dipilih karena daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang menyimpan berbagai keindahan alam.

Sehingga melalui film ini, masyarakat Indonesia bisa melihat bahwa masih banyak daerah di Indonesia yang mempunyai potensi yang luar biasa, namun belum banyak orang yang mengetahuinya.

"Semoga dengan film ini, dapat membuka mata kita semua bahwa Indonesia adalah negara yang sangat luar biasa, penuh dengan kekayaan dan keunikan," ujarnya.

Film Jejak Sang Timur menceritakan tentang putra putri daerah Kepulauan Sula di Provinsi Maluku Utara, yang berkesempatan sekolah di Malang, tepatnya di Universitas Brawijaya. Pemeran utama, Timur Flower yang diperankan oleh Laras Sardi adalah seorang mahasiswa pascasarjana UB yang sedang melakukan penelitian di Kabupaten Sula, tempat lahirnya.

Ada banyak tantangan yang dia hadapi ketika memutuskan untuk melakukan penelitian disana. Hingga akhirnya dengan segala tantangan yang ada, Flower bersama dengan Sula Sangaji, teman masa kecil Flo yang diperankan oleh Kevin Abani bertekat untuk berjuang memajukan kampung halamannya, agar lebih dikenal dan lebih maju dari sebelumnya.

Film yang di produseri oleh Kirana Kejora alumni FPIK UB 1989 ini memberikan  satu kutipan perjuangan yang mendalam bahwa "Karang yang terkikis akan tetap setia kepada ombak".

Rektor UB Prof Widodo yang diwakili oleh Wakil Rektor 4, Andy Kurniawan DSc memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada IKA UB dan Kemendes PDTT yang telah berhasil menggarap film yang luar biasa ini.

"Ini bukan sekedar film, bukan sekedar karya sastra, ttetapi merupakan sebuah bentuk prestasi besar. Melalui film ini, kita bersama menjaga merah putih tetap berkibar di mata dunia. Dari UB dan IKA UB untuk dunia," kata dia. (*)

Baca Lebih Lanjut
Jejak-jejak Karya Pencetus Brand Kate Spade
KumparanWOMAN
Dekan FEB UB paparkan tiga pola penting memajukan ekonomi negara
Antaranews
Kenalkan Film Seni Memahami Kekasih di Surabaya, Cerita Febby Rastanty Kesulitan Berbahasa Jawa
Samsul Arifin
Prof Arifin dari UB Malang Kembangkan Inovasi Benih Jagung Brawijaya Nusa untuk Petani NTT
Dyan Rekohadi
Festival Film Venesia sajikan karya dalam realitas virtual
Antaranews
Pakar Pertanian UB kembangkan inovasi jagung di NTT
Antaranews
Dian Sastro Berperan sebagai Ibu dalam Film Mothernet Karya Sutradara Taiwan
KumparanHITS
Gelar Konferensi Internasional, FEB UB Malang Bahas Masa Depan Transformasi Ekonomi Global
Timesindonesia
Bupati Sugiri Sancoko Ajak Warga Ponorogo Nobar Timnas
Timesindonesia
Bupati Sugiri Sancoko Ajar Warga Ponorogo Nobar Timnas
Timesindonesia