TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Toni (52) berusaha tegar menceritakan detik-detik kebakaran yang melanda rumahnya di Jalan Sulaeman, Palmerah, Jakarta Barat, Sabtu (7/9/2024).
Kini, rumahnya yang berada di gang sempit itu hanya tersisa arang.
Kebakaran di area permukiwan warga itu terjadi pada Sabtu (7/9/2024) sekira pukul 14.42 WIB.
Api berhasil dipadamkan sekira pukul 16.09 WIB.
Satu bangunan kos-kosan berisi 10 pintu dan dua rumah warga, menjadi objek yang terbakar dalam insiden kali ini.
Toni menyebut bahwa api pertama kali muncul dari kabel udara yang melintang di atas rumah kost.
Kemudian, percikan api itu jatuh mengenai kasur yang tengah ia tiduri, hingga akhirnya merambat ke bangunan lain di sekitarnya.
"Ledakan tadi dari kabel PLN, menyambar ke kamar saya, setelah itu api meluas," kata Toni saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu.
Kala itu, Toni sudah berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Mulai dari mematikan listrik hingga memukul-mukul api dengan kain, namun upayanya itu nihil.
Api merambat cepat hingga membuatnya memutuskan untuk menyelamatkan diri bersama keluarganya tanpa membawa harta benda apapun.
"Saya lagi tidur saat itu. Langsung keluar (habis coba memadamkan). Dompet, surat penting, surat berharga lenyap," jelas Toni berusaha tegar.
Diketahui, area yang padat membuat warga berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri masing-masing.
Pasalnya, cuaca terik yang bercampur kencangnya hembusan angin, membuat api cepat menyebar dan merambat ke beberapa rumah di gang padat penduduk itu.
Dari pantauan di lokasi, nampak para warga berkerumun di sisi kanan dan kiri jalan sembari membicarakan insiden kebakaran itu.
Mereka nampak penasaran sekaligus khawatir dengan nasib tetangganya yang rumahnya kini tersisa arang.
"Kasihan ya pak Toni, itu apinya cepat banget merambat," ujar salah satu warga kepada warga lainnya.
Sementara itu warga lain bernama Murti menyebut di lokasi terbakar itu, ada warga yang kerap mengumpulkan kabel bekas untuk dikilo.
Sehingga ia menduga, cepatnya api menyebar itu karena banyak barang-barang yang mudah terbakar.
"Kebetulan ada yang jualan kabel-kabel kayak buat ditimbang gitu, jadi mudah terbakar," ungkap dia.
Lebih lanjut, Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin mengungkap bahwa penyebab kebakaran tersebut adalah korsleting listrik kabel udara yang menyambar rumah warga.
"Sekitar pukul 14.00 WIB, pemilik rumah bernama Toni melihat awal api dari kabel udara listrik depan rumahnya. Kemudian, mencoba memadamkan api, namun tidak bisa karena api sudah membesar," kata Syarufudin kepada wartawan, Sabtu.
Total ada 14 unit mobil pemadam kebakaran dan 70 personel yang dikerahkan untuk memadamkan api.
Menurut Syarifudin, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, kerugian warga ditaksir mencapai Rp 600 juta.
"Jumlah KK dan korban jiwa terdampak, 3 KK dan 26 jiwa," pungkas dia.