TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Memasuki bulan kemarau dengan suhu panas yang cukup tinggi di Kabupaten Tana Tidung jadi keluhan masyarakat beberapa hari terakhir.
Hal ini disampaikan Riya salah satu warga Tana Tidung yang tinggal di Desa Tideng Pale kepada TribunKaltara.com, Jum'at (7/9/2024).
"Parah betul panasnya cuaca di Tana Tidung berapa hari ini sampai tidak tahan kita mau keluar," ujar Riya.
Ia juga mengeluhkan cuaca di Kabupaten Tana Tidung beberapa hari terakhir ini yang tidak menentu.
"Tidak tahu kenapa cuaca di Tana Tidung ni kalau siang panas giliran malam hujan, tapi kadang juga panasnya awet sampai malam," keluhnya.
Ia mengaku jika suhu di malam hari masih tinggi, bantuan kipas angin pun tidak cukup untuk mengatasi hawa panas yang dirasakan.
"Kalau malam tu masih panas juga, kipas angin tu tidak berguna rasanya, biar kita pasang yang paling dingin tetap aja tidak mempan sangking panasnya apalagi dari kemarin kan tidak ada hujan kalau malam," ungkapnya.
Ia juga bingung dengan kondisi cuaca di Tana Tidung yang meskipun tidak terlalu terik tapi tetap membuat gerah dan haus.
"Tapi aneh juga kalau tidak salah dua hari yang lalu itu padahal tidak terlalu terik tapi tetap aja kita gerah baru mau minum terus kita rasanya, saya aja sampai kembung perut saya," herannya.
Ia mengatakan selama suhu panas yang tinggi terjadi di Tana Tidung ia selalu keluar menggunakan penutup kepala seperti topi atau bahkan payung agar mengurangi sengatan panas saat berada diluar ruangan.
"Selama panas gila-gilaan ini saya keluar pasti pakai topi atau payung biar tidak langsung kenak kepala panasnya matahari itu, soalnya kalau tidak begitu pasti langsung sakit kepala dapatnya," katanya.
Jika masyarakat umum mengeluhkan cuaca panas, berbeda dengan pedagang es di Kabupaten Tana Tidung yang justru merasa diuntungkan dengan kondisi cuaca saat ini.
Hal ini disampaikan oleh Erna salah satu penjual es teh di Desa Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ).
"Sebetulnya ya tidak kuat juga sama panasnya KTT beberapa hari ini, tapi karena saya berjualan es begini kan justru ada bagusnya juga panas ini jadi kan laku terus saya punya jualan," ujar Erna kepada TribunKaltara.com Jum'at (7/9/2024).
Ia mengaku selama suhu tinggi di Kabupaten Tana Tidung, jualannya selalu habis terjual dalam waktu singkat.
"Saya kan memang bukanya tidak pagi kadang jam 10.00 WITA baru saya buka tapi itu paling sebentar aja sudah habis orang beli selama cuaca panas ini," akunya.
Ia menambahkan sebelumnya es yang ia jual tidak terlalu cepat habis khususnya jika hujan.
"Kalau sebelumnya itu tidak terlalu cepat habisnya jualan saya tu, ya paling kita buka misal jam 10.00 atau 11.00 WITA sore atau dekat Maghrib gitu baru habis apalagi kalau hujan kadang tidak habis," tutupnya.
(*)
Penulis : Rismayanti
Ia menambahkan sebelumnya es yang ia jual tidak terlalu cepat habis khususnya jika hujan.
"Kalau sebelumnya itu tidak terlalu cepat habisnya jualan saya tu, ya paling kita buka misal jam 10.00 atau 11.00 WITA sore atau dekat Maghrib gitu baru habis apalagi kalau hujan kadang tidak habis," tutupnya.
(*)
Penulis : Rismayanti