Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Tanaman nilam saat ini menjadi primadona di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Kini anak muda hingga orang tua ramai-ramai menanam tanaman nilam.
Memiliki banyak manfaat, tanaman nilam sangat menguntungkan bagi masyarakat.
Bahkan tanaman nilam ini, majadi salah satu pendorong peningkatan ekonomi di Sulut.
Tak heran juga saat masyarakat menyediakan lahan untuk mulai membudidayakan tanaman nilam.
Misalnya, Jouke Meddy Tambuwun petani nilam asal Desa Tomposo Baru Satu, Kecamatan Tompaso Baru, Minsel.
Jouke buka hanya menanam nilam, tatapi telah membangun tempat penyulingannya.
"Saya juga sudah punya tempat penyulingan tanaman nilam untuk menjadi minyak nilam," ujar Jouke saat ditemui Tribumanado,co,id, Kamis (5/9/2024).
Kata Jouke proses penyulingan tanaman Nilam menjadi minyak berlangsung selama 12 jam di dalam tong.
"Setelah panen nilamnya kita jemur, setelah itu dihaluskan dengan mesin perontok tahap selanjutnya kita rebus untuk memisahkan air dan minyaknya di dalam empat tong selama 12 jam," tuturnya.
Ia mengungkapkan setelah melewati berbagai proses minyak nilam siap dijual ke investor.
"Harganya saat ini di pasaran per kilogram Rp 2 juta rupiah," tuturnya.
Dia menambahkan harganya yang cukup mahal membuat masyarakat mulai tertarik menanam nilam.
"Jadi ayo saya ajak anak-anak muda untuk tanam nilam hasilnya sangat memuaskan," pungkasnya.
"Setelah panen nilamnya kita jemur, setelah itu dihaluskan dengan mesin perontok tahap selanjutnya kita rebus untuk memisahkan air dan minyaknya di dalam empat tong selama 12 jam," tuturnya.
Ia mengungkapkan setelah melewati berbagai proses minyak nilam siap dijual ke investor.
"Harganya saat ini di pasaran per kilogram Rp 2 juta rupiah," tuturnya.
Dia menambahkan harganya yang cukup mahal membuat masyarakat mulai tertarik menanam nilam.
"Jadi ayo saya ajak anak-anak muda untuk tanam nilam hasilnya sangat memuaskan," pungkasnya.