TRIBUNJOGJA.COM - Mantan pelatih AC Milan Fabio Capello dan Arrigo Sacchi menganalisis apa yang salah dengan Rossoneri.
Kedua orang itu memberikan nasihat kepada Paulo Fonseca dan khawatir tim memiliki masalah yang persis sama seperti sebelumnya.
AC Milan pernah menjadi klub dengan trofi internasional terbanyak di dunia, terutama berkat usaha Sacchi dan Capello, diikuti oleh Carlo Ancelotti.
Dan dalam beberapa tahun terakhir Diavolo tersendat dan mencoba bangkit di bawah asuhan Paulo Fonseca.
Namun, mereka hanya berhasil meraih dua poin dari tiga putaran pembukaan Liga Italia Serie A.
"Setelah setahun melihat tim tidak seimbang, tanpa organisasi dan kebobolan terlalu banyak gol, mereka memulai musim ini dengan cara yang sama persis, sama sekali tidak seimbang," jelas Capello di La Gazzetta dello Sport.
“Seperti yang dikatakan teman saya Ottavio Missoni, semua ini adalah kesalahan lini tengah.”
Pasukan Fonseca tampil mengesankan di pramusim dengan beberapa kemenangan besar, tetapi hancur begitu memasuki pertandingan yang benar-benar kompetitif.
"Saya membohongi diri sendiri saat melihat babak pertama melawan Lazio, ketika tim tampak bergerak cukup baik," tambah Sacchi.
“Babak kedua sangat buruk, tim sama sekali tidak bergerak sebagai satu tim.
“Tidak ada tekanan ke lawan sama sekali, meskipun di Italia hanya sedikit tim yang menekan dengan benar.
“Mereka melakukannya secara bertahap, tetapi itu sama sekali tidak membuat lawan lelah.”
AC Milan menjadi perbincangan setelah hasil imbang 2-2 dengan Lazio ketika Rafael Leao dan Theo Hernandez masuk dari bangku cadangan.
Mereka memang bekerja sama untuk mencetak gol dalam waktu 30 detik, tetapi kemudian hanya berdiri di sisi berlawanan lapangan selama masa pendinginan atau jeda istirahat.
Kedua mantan pelatih tidak mempercayai cerita bahwa mereka tidak memerlukan jeda pendinginan, karena mereka adalah satu-satunya pemain yang berdiri terpisah dari pelatih.
“Ketika hal-hal seperti ini terjadi, klub menjadi kehilangan,” kata Sacchi.
"Ketika saya tiba di AC Milan, Silvio Berlusconi memanggil seluruh skuad dan berbicara selama tepat 27 detik. 'Sacchi mendapat kepercayaan penuh dari saya. Mereka yang mengikutinya akan bertahan, mereka yang tidak bisa pergi. Kerja bagus, semuanya.'"
“Fonseca harus memberikan karakter pada tim ini, dengan harapan bahwa pemain baru akan lebih cocok dengan tipe permainan sepak bola yang ingin dimainkannya.”
Capello juga setuju bahwa pelatihlah yang harus menyelesaikan situasi dan membuat para pemain mengikutinya.
Kedua pemain itu dianggap menghentakkan kaki mereka seperti anak kecil yang sedang mengamuk.