Kecelakaan beruntun melibatkan truk tangki dengan sejumlah kendaraan lainnya di Plumpang, Jakarta Utara menelan korban. Sebanyak lima orang meninggal dunia dan tujuh lainnya mengalami luka-luka.
Insiden ini terjadi di Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara pada Rabu (4/9/2024) lalu. Sopir truk tangki yang memicu kecelakaan beruntun diduga tewas karena mengalami serangan jantung.
Berikut data korban meninggal dunia:
1. Sopir truk tangki Sawiji (57)
2. Pengendara motor bernama Sri Rahmawati (36)
3. Azhar El Shaarawy, berusia 11 tahun (sebelumnya ditulis 14 tahun)
4. Siti Marijah (31)
5. Lina Ruslina (50)
Berikut data korban luka-luka:
1. Hasym Nawawi (37)
2. Ata Rizki (3)
3. Neneng (80)
4. Aminah (30)
Sejumlah warga mengungkap kesaksiannya terkait kecelakaan maut tersebut. Begini kesaksian warga yang dirangkum detikcom, Jumat (6/9/2024).
![]() |
Sutarya (55), seorang driver ojol, mengungkapkan kesaksiannya bahwa sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu (4/9) sore itu, truk tangki datang dari arah Semper kehilangan kendali.
"Ada dari sono mobil tangki kenceng, rupanya dari sono (Indomaret) udah meninggal, jadi nginjek gasnya kenceng. Kalau dia masih hidup, nggak mungkin dia kenceng, orang lagi rame," kata Sutarya ditemui di lokasi, Kamis (5/9).
Dugaan Sutarya soal sopir truk tangki sudah meninggal dunia didasarkan pada kondisi sopir truk yang ditemukan terkulai lemas di balik kemudi. Sebelumnya, polisi dan damkar juga mengungkap korban diduga mengalami serangan jantung dan meninggal dunia.
"Ya di atas itu udah begini aja (terkulai lemas).
Setelah menabrak sejumlah kendaraan di depannya, bagian depan kepala truk tangki berbelok ke tempat pencucian motor. Akibatnya, tembok pencucian motor hancur.
"Ada noh, deket steam motor. Jadi habis nabrak mobil di depan, belok ke situ steam motor," ucap Sutarya.
Baca di halaman selanjutnya: korban terjepit di kolong truk tangki....
Warga lainnya bernama Marma (70), penjaga warteg di sekitar lokasi mengungkap kesaksiannya melihat satu korban terjepit di kolong truk. Korban terjepit di kolong truk yang saat itu sudah berhenti setelah menabrak tembok tempat cuci motor.
Menurut Marma, korban perempuan yang dipanggil 'Bu guru' itu terjebak di kolong truk dalam waktu yang cukup lama. Korban meninggal dunia saat menunggu petugas melakukan evakuasi.
"Iya di kolong, di kolong ban, kejepit. Kejepit dikeluarin nggak bisa," katanya.
"Kelamaan orang tolongnya, katanya meninggal, kan lama orang ditolongnya. Aku pulang (dari lokasi) jam 5 sore masih ada, masih kejepit, aku kan jam 4 ke sini, jam 5 belum ditolong," ujarnya.
Warga lainnya, Cipto (40), yang sedang bekerja di bengkel mengungkap truk tangki mengeluarkan 'asap' setelah menabrak kendaraan dan berakhir di tempat cuci steam. Asap tersebut berasal dari ban truk tangki yang mengalami selip.
"Asep warna putih dari ban selip, (ban) masih muter, karena mesinnya belum mati. Iya (ban) muter kena gesekan aspal," kata Cipto di lokasi.
![]() |
Cipto mengatakan ada seorang warga yang mematikan mesin truk tangki. Ia memastikan tidak ada kebocoran bahan bakar minyak (BBM) pada truk tersebut.
"Iya ada warga yang matiin (mesin). Nggak ada (bahan bakar yang bocor)," katanya.
Sopir truk tangki yang menyebabkan kecelakaan di Jl Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara, diduga telah meninggal dunia sebelum kecelakaan terjadi. Warga mengungkap kondisi sopir truk terkulai di balik kemudi usai kecelakaan.
Salah seorang saksi, yakni Sutarya (55), mengatakan, sebelum kecelakaan terjadi, truk tangki melaju dengan kecepatan cukup tinggi. Menurutnya, hal itu tidak akan terjadi jika sopir truk dalam kondisi sadar.
"Ya di atas itu udah begini aja (telentang), kalau nggak meninggal, nggak mungkin dia kencang, orang di sini banyak orang," kata Sutarya di Jl Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara, Kamis (5/9).
"Dari sono mobil tangki kenceng, rupanya dari sono (Indomaret) udah meninggal, jadi nginjak gasnya kenceng. Kalau dia masih hidup nggak mungkin dia kenceng, orang lagi ramai," katanya.