-

Paus Fransiskus tiba di Bandar Udara (Bandara) Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024) untuk memulai lawatan apostolik di Indonesia.

Paus berusia 87 tahun itu duduk di kursi roda yang didorong pengawalnya anggota Garda Swiss. Ia turun ke landasan dengan bantuan lift. Lantas bagaimana sejarah penemuan kursi roda?

Kursi roda adalah alat bantu medis yang paling efektif untuk digunakan. Ada yang bertenaga manual, juga ada yang bertenaga listrik. Fungsinya pun sudah meluas hingga dapat digunakan untuk aktivitas ringan di luar ruangan, hingga untuk kebutuhan olahraga.

Sejarah Kursi Roda

Kursi roda dipakai pertama kali oleh Raja Philip dari Spanyol pada tahun 1595. Penemuan ini terjadi ketika Raja Philip di tahun-tahun terakhirnya menderita asam urat parah yang membuatnya kesulitan berjalan.

Saat itu, desain kursi roda cukup rumit karena memiliki pelapis yang mewah, sandaran lengan dan kaki, serta empat roda kecil yang ada di kaki kursi untuk memudahkan seorang pelayan mendorong kursinya.

Dilansir dari Science Museum, kursi roda bertenaga sendiri baru ditemukan pertama kali pada 1655 oleh pembuat jam paraplegik yaitu Stephan Farffler asal Nuremberg, Jerman.

Farffler membuat alat bantu mobilitas sendiri ketika ia berusia 22 tahun setelah mengalami patah tulang punggung saat masih anak-anak.

Menggunakan keahlian mekaniknya, Faffler membuat rangka kursi roda yang didasarkan pada sasis tiga roda dan bekerja dengan memutar pegangan yang melekat pada roda depan yang digerakkan menggunakan sistem engkol dan roda gigi.

Kursi tersebut disebut "kursi cacat" mekanis. Yang mana model-modelnya kemudian dikembangkan menggunakan berbagai engkol dan perangkat putar.

Perkembangan Kursi Roda untuk Orang Berkebutuhan Khusus

Pada akhir abad ke-17, kursi roda semakin banyak digunakan. Kursi-kursi ini kemudian dirancang sebagai alat transportasi, terutama untuk orang kaya.

Lalu di abad ke-18, kursi roda mulai muncul dalam katalog peralatan bedah dan medis, yang diiklankan sebagai kendaraan pengangkut pasien.

Lalu, sekitar tahun 1750 diperkenalkan kursi mandi oleh James Heath yang bertujuan untuk digunakan oleh wanita dan orang cacat. Kursi mandi menjadi alat yang populer, khususnya di Inggris Victoria.

Menjelang pertengahan abad ke-19, kursi roda bertransformasi menggunakan rangka kayu dan tempat duduk serta punggung terbuat dari rotan.

Kursi ini diperkenalkan secara luas di Amerika Serikat oleh para veteran perang saudara.

Di akhir abad ke-19, kursi dimodifikasi kembali, seperti roda jari-jari kawat dan ban karet. Meskipun inovasi tersebut cukup baik, mobilitasnya masih terbatas pada lingkungan dalam ruangan.

Inovasi Kursi Roda Sesungguhnya di Abad Ke-20

Kemajuan terpenting mengenai teknologi kursi roda terjadi pada abad ke-20, ketika ditemukannya kursi roda lipat.

Dikutip dariBritannica, awalnya, kursi roda lipat dibuat dengan baja tubular yang memungkinkan penyandang cacat menggunakannya di luar rumah atau fasilitas perawatan.

Di tahun 1932, Herbert A. Everest, seorang insinyur pertambangan Amerika yang cacat dan Harry C.

Jennings, insinyur mekanik Amerika, memperkenalkan kursi roda rangka silang yang menjadi desain standar untuk kursi lipat baja tubular.

Mereka membentuk Everest & Jennings, Inc. dan menjadi produsen kursi roda terkemuka.

Perkembangan-perkembangan yang terjadi selanjutnya berfokus pada pengurangan berat dan peningkatan keandalan serta kinerja.

Desain kursi roda juga terus dikembangkan sesuai kebutuhan. Contohnya Quickie, kursi roda rangka kaku ultra lightweight oleh Marilyn Hamilton, Jim Okamoto dan Don Helman di tahun 1979.

Perkembangan Kursi Roda Menjadi Elektrik

Permintaan kursi roda meningkat, khususnya kursi roda elektrik, setelah Perang Dunia II. Kursi ini dikenal juga sebagai kursi roda elektrik konvensional dengan standar motor terpasang, yang memiliki baterai yang diposisikan di bawah komponen tempat duduk kursi.

Kursi roda elektrik pun disempurnakan dengan adanya peningkatan pengontrol proporsional mikroprosesor, dan teknologi komputer lainnya.

Di abad ke-21, desain kursi roda digabungkan dengan teknologi baru. Salah satu contohnya yaitu kursi roda berbantuan tenaga yang diaktifkan dengan pelek dorong atau PAPAW.

PAPAW (Pushrim-Activated Power Assist Wheelchairs) adalah teknologi yang menggabungkan kursi roda manual dan elektrik. Dengan motor, kursi roda ini menambah tenaga saat pengguna mendorong atau mengerem, membantu mengurangi usaha yang dibutuhkan.



Baca Lebih Lanjut
Bolehkah Nyeri Asam Urat Dipijat? Ini yang Harus Dilakukan Agar Dapat Manfaatnya
Ratnaningtyas Winahyu
Manfaat Jahe untuk Mengatasi Asam Urat dan Cara Mengolah yang Tepat
Cynthia Paramitha Trisnanda
3 Resep Alami Mengobati Asam Urat Tanpa Obat-obatan, Bahan Utamanya Jahe
Cynthia Paramitha Trisnanda
Ini 4 Cara Mengolah Jahe Merah untuk Asam Urat, Ampuh Kurangi Nyeri pada Sendi
Ratnaningtyas Winahyu
Pilu Nasib Aisyah Anak Disabilitas Baru 3 Hari Dapat Bantuan Kursi Roda, Kini Hilang Dicuri
Angel aginta sembiring
6 Air Rebusan Daun yang Bantu Mengobati Asam Urat, Diabetes, dan Hipertensi
Detik
Implementasi Polisi Problem Solver, Peduli Disabilitas, Kapolres Sergai Serahkan Kursi Roda
Arjuna Bakkara
Baru 3 Hari Aisyah Bahagia Pakai Kursi Roda, Keluarga Minta Hati Nurani Maling Terbuka, Warga Miris
Mujib Anwar
Tak Perlu Panggil Tukang Pijat, Simak 6 Cara Tepat Mengatasi Urat Tegang di Betis
Ratnaningtyas Winahyu
5 peralatan untuk dukung hobi anak main sepatu roda
Antaranews