Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang paling sering terjadi dan Indonesia termasuk negara yang sering mengalaminya. Lalu seperti apa mitigasi bencana gempa bumi?
Gempa bumi terjadi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba dari dalam bumi, yang kemudian menciptakan gelombang seismik dan menyebabkan getaran di permukaan bumi.
Dikutip dari buku Gempa Bumi yang dituliskan oleh Ruyani, gempa bumi adalah getaran pada litosfer dan permukaan bumi yang dipicu oleh berbagai faktor, seperti tumbukan antar lempeng, patahan aktif, aktivitas gunung api, atau reruntuhan bebatuan dalam jumlah besar.
Dalam pengertian lain, gempa bumi adalah getaran atau guncangan di permukaan bumi yang terjadi akibat pergerakan lempeng. Pergerakan ini dapat melepaskan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba, menciptakan gelombang seismik.
Jenis Gempa Bumi
Berikut adalah jenis-jenis gempa bumi, dikutip dari buku Gempa Bumi yang dituliskan oleh Ruyani.
1. Gempa Bumi Tektonik
Gempa bumi tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik akibat tekanan antara lempeng batuan di dalam perut bumi, yang menghasilkan energi besar. Gempa bumi tektonik adalah jenis gempa yang paling sering terjadi dan dirasakan, terutama di Indonesia.
2. Gempa Bumi Vulkanik
Gempa bumi vulkanik disebabkan oleh aktivitas magma di dalam gunung api. Aktivitas gempa bumi tektonik juga dapat memicu terjadinya gempa bumi vulkanik.
Naiknya magma ke permukaan dapat disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik pada sesar bumi. Guncangan pada gempa bumi vulkanik terutama disebabkan oleh desakan magma.
3. Gempa Bumi Runtuhan
Gempa bumi runtuhan adalah gempa lokal yang terjadi ketika sebuah gua di daerah batuan karst atau lokasi pertambangan runtuh. Gempa bumi runtuhan juga memiliki ciri khusus, yaitu kekuatannya yang umumnya tidak terlalu besar.
4. Gempa bumi Jatuhan Meteor
Gempa bumi jatuhan meteor adalah gempa yang disebabkan oleh jatuhnya benda langit atau meteor ke bumi. Meskipun peristiwa ini jarang terjadi, jatuhnya meteorit dapat menyebabkan guncangan dahsyat di bumi.
5.
Gempa Bumi Buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa yang disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti peledakan dinamit, uji nuklir, pukulan palu ke permukaan bumi, serta peruntuhan bangunan atau gedung yang tidak terpakai.
Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Berikut adalah mitigasi bencana bumi, dilansir dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
1. Jika berada di dalam bangunan:
Lindungi diri dan kepala Anda dari reruntuhan dengan berlindung di bawah meja atau furnitur yang kuat.
Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan, seperti di bawah balok struktural atau di sudut ruangan yang jauh dari jendela dan dinding.
Jika situasi memungkinkan dan aman, segera keluar dari bangunan setelah gempa berhenti.
2.
Jika berada di luar bangunan atau di area terbuka:
Jauhi bangunan, tiang listrik, pohon, dan objek lain yang dapat menimbulkan risiko jatuh atau runtuh.
Perhatikan kondisi tanah di sekitar Anda; hindari area yang mungkin mengalami rekahan atau pergeseran tanah.
3. Jika sedang mengendarai mobil:
Segera berhenti di tempat yang aman, jauh dari jembatan, terowongan, dan tepi jalan yang berpotensi runtuh. Turun dari mobil dan menjauh jika ada risiko pergeseran atau kebakaran.
Jika Anda berada di area terbuka setelah berhenti, lakukan langkah-langkah mitigasi yang sama seperti yang diterapkan di luar bangunan.
4. Jika tinggal atau berada di pantai:
Jauhi pantai segera untuk menghindari bahaya tsunami yang dapat mengikuti gempa bumi.
5. Jika tinggal di daerah pegunungan:
Hindari area yang rentan terhadap longsoran tanah atau batu, terutama setelah terjadi gempa bumi.
6. Mitigasi Bencana Gempa Bumi di Perkantoran
Hindari furnitur tinggi dan barang yang mudah jatuh. Seperti lemari, rak, dan cermin yang berpotensi menimpa tubuh atau menghalangi jalan keluar.
Jauhi jendela kaca dan barang-barang yang mudah pecah
Lindungi mata Anda dari serpihan kaca dengan menggunakan tangan atau benda pelindung.
Segera menunduk dan cari tempat berlindung
Di bawah meja, kursi, atau apapun yang dapat melindungi tubuh Anda dari benda yang jatuh. Usahakan melindungi bagian kepala dengan tas, buku tebal, atau bantal.
Jika tidak dapat berlindung di bawah meja, carilah tempat aman lainnya seperti di dekat tiang-tiang besar atau pilar beton. Struktur tersebut dapat meredam goncangan dan memberikan perlindungan tambahan.
Jangan gunakan lift. Selama gempa karena risiko korsleting listrik atau aktifnya rem darurat. Jika Anda sudah berada di dalam lift, turunlah ke lantai berikutnya jika memungkinkan.
Hindari langsung berlari ke tangga darurat. Selain risiko cedera karena goncangan, penumpukan orang di tangga darurat juga harus dihindari.
Hindari berlindung di ruangan kecil atau sempit, seperti kamar mandi atau gudang, yang dapat memperlambat proses mitigasi atau evakuasi.
Baca Lebih Lanjut
Tips Mitigasi Bencana Gempa dan Tsunami: Gede, Dawa, Minggato
Agus Wahyu
Hadapi Potensi Megathrust, Relawan Tagana di Pangandaran Sudah Membuat Mitigasi Bencana
Giri
Pemkot Bogor edarkan peringatan kesiapsiagaan gempa bumi
Antaranews
Wonogiri Masuk Wilayah Berisiko Terdampak Gempa Megathrust, Bupati Jekek Minta Warga Jangan Panik
Naufal Hanif Putra Aji
Peneliti BRIN: Semakin Besar Gempa, Makin Lama Siklusnya
Detik
PMI bersama Atma Connect dan ISF simulasi TDB di zona megathrust
Antaranews
Diapit Megathrust, BPBD Bogor Keluarkan Peringatan Kesiapsiagaan Gempa