TRIBUNJATIM.COM - Liga Inggris 2024/2025 masih menjagokan tiga klub besar yakni Manchester City, Arsenal dan Liverpool.

Mereka dijagokan untuk mengangkat trofi Liga Inggris.

Memang, Manchester City punya Erling Haaland yang jadi mesin gol mereka.

Liverpool juga punya Mohamed Salah sebagai sosok juru gedor pertahanan lawan. 

Lalu apa yang dimiliki Arsenal?

Diketahui, Squawka yang memprediksi peluang Manchester City sebagai juara utama mencapai 84,8 persen.

Diikuti Arsenal dengan presentase 8,78 persen sebagai kandidat kedua, disusul Liverpool dengan 6,35 persen sebagai calon juara ketiga.

Melihat presentase juara ketiga klub di atas, berbagai alasan tentu melatarbelakangi besarnya tingkat peluang masing-masing klub bisa juara Liga Inggris pada akhir musim 2024/2025.

Dan barangkali salah satu faktor penting yang memengaruhi peluang juara masing-masing klub terkait keberadaan pemain andalannya masing-masing.

Sebagaimana misal Manchester City yang berhasil merajai kompetisi Liga Inggris dalam empat musim beruntunnya.

Khusus dalam dua musim terakhir, Manchester City punya sosok pemain andalan yang begitu trengginas mencetak gol.

Ialah Erling Haaland yang menjelma sebagai predator ganas sekaligus mesin gol utama Manchester City.

Seakan tidak butuh proses adaptasi sama sekali, Haaland mampu menunjukkan kebuasaannya dalam menjebol gawang lawan.

Fakta bahwa Haaland mampu memenangkan penghargaan sepatu emas Liga Inggris dalam dua musim beruntun jadi buktinya.

Pada musim pertamanya, Haaland langsung mencetak banyak gol dan mengamankan sepatu emas perdananya di Liga Inggris.

Tak kurang dari 36 gol berhasil diciptakan oleh pemain asal Norwegia itu pada musim pertamanya di Manchester City.

Pada musim kedua, keran gol Haaland memang menurun, lantaran dirinya hanya bisa mencetak total 29 gol saja.

Meskipun demikian, Haaland tetap saja layak dianggap sebagai salah satu kunci Manchester City meraih gelar juara Liga Inggris dalam dua musim terakhir.

Pada musim ini saja, Haaland langsung tampil menggebrak dalam tiga laga pembuka Liga Inggris musim 2024/2025.

Tak kurang dari tujuh gol sudah diciptakan Haaland, termasuk dua kali torehan hattricknya ke gawang Ipswich dan West Ham.

Kegilaan Haaland dalam mencetak gol otomatis memberikan jaminan tiga poin bagi Manchester City.

Manchester City pun langsung menempati posisi puncak klasemen tepat sebelum agenda FIFA Matchday edisi September.

Jika mampu tampil konsisten sampai akhir musim, bukan hal aneh jika Haaland bakal jadi kunci lagi bagi Manchester City bisa menjuarai Liga Inggris lagi.

Jika Manchester City punya sosok Haaland, Liverpool juga memiliki pemain dengan performa paling konsisten bernama Mohamed Salah.

Ya, Mo Salah yang sudah berkepala tiga nyatanya masih menjadi roh utama permainan Liverpool dalam mengarungi Liga Inggris.

Konsistensi pemain asal Mesir itu dalam hal permainan maupun mencetak gol tentu sudah diragukan lagi.

Meskipun berbeda posisi dengan Haaland yang berperan sebagai penyerang, Salah tetap saja tampil produktif.

Bermain di posisi winger kanan, ketajaman Salah seakan tidak terpengaruh dengan peran yang ia jalani di Liverpool.

Gol demi gol, assist demi assist dan peluang demi peluang rutin diciptakan Salah setiap laganya bersama The Reds.

Memasuki musim penuh ketujuhnya, Salah langsung tampil nyetel sejak matchday pertama di bawah asuhan Arne Slot.

Catatan tiga gol dan tiga assist menjadi bukti performa Salah tidaklah menurun, meski usianya sudah 32 tahun.

Seandainya mampu tampil prima dan konsisten sepanjang musim ini, nasib Liverpool bakal bergantung pada Salah.

Berbeda dengan Manchester City, berbeda pula dengan Liverpool, Arsenal justru tidak memiliki sosok seperti dua rivalnya.

Hal ini karena Mikel Arteta selaku pelatih Arsenal lebih mengandalkan kolektifitas permainan untuk mencetak gol.

Tak salah jika hampir semua pemain Arsenal kecuali kiper diandalkan Arteta untuk mencetak gol dalam situasi apapun.

Kehadiran pemain seperti Bukayo Saka, Kai Havertz, Martin Odegaard dan Leandro Trossard terlihat tidak terlalu dominan.

Hal itu bisa dilihat dari sebaran gol yang dicetak oleh pemain depan Arsenal yang lebih merata dan seimbang.

Begitupula dengan lini lainnya, di mana pemain Arsenal lebih menawarkan kolektifitas permainan ketimbang statistik individu.

Fakta bahwa Arsenal tidak mendatangkan striker kelas dunia pada jendela transfer untuk menyaingi Manchester City dan Liverpool.

Seakan menjadi tanda bahwa Arteta masih percaya diri bahwa kolektifitas tim akan membuat timnya bisa juara Liga Inggris.

Pada tiga laga pembuka musim ini, Arsenal tercatat mampu meraih tujuh poin, hasil dua kemenangan dan satu kali imbang.

Dengan masih panjangnya kompetisi musim ini, layak ditunggu sejauh mana Arteta bisa membawa Arsenal terbang di akhir musim?

 

Baca Lebih Lanjut
Liverpool-nya Slot Impresif, tapi Man City & Arsenal...
Detik
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini: MU Vs Liverpool
Detik
Jurus Jitu Transfer Pep Guardiola, Man City Kejutan Arsenal dan Liverpool, McAidoo Bayangi Haaland
Aprianto
Klasemen Liga Inggris: Manchester City dan Liverpool masih sempurna
Antaranews
Jadwal Liga Inggris: tersajinya laga besar Man United vs Liverpool
Antaranews
Transfer Murah ke Chelsea Jelang Liverpool vs Man United, Harga Permanen Sancho di Liga Inggris
Amirul yusuf
Hasil, Klasemen, Top Skor Liga Inggris 2024-25 Setelah Liverpool Menang vs Man United, Chelsea Seri
Mairi Nandarson
Klasemen Liga Inggris: Manchester City masih sempurna
Antaranews
Arsenal Pinjam Sterling dari Chelsea
Detik
Hasil Drawing Liga Champions 2024-25, AC Milan vs Real Madrid-Liverpool, Juventus Tantang Man City
Aprianto