Perusahaan makanan dan minuman yang memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas untuk berkecimpung di dunia kerja mulai bermunculan di Surabaya.
Misalnya Kopi Tutur Rasa dari Midtown Hotels Indonesia.
Kedai kopi kekinian ini memberikan kesempatan kepada disabilitas tuli untuk menjadi peracik atau barista kopi.
Ada delapan disabilitas tuli dari komunitas teman tuli yang diberikan kesempatan untuk menghidangkan kopi di kedai Kopi Tutur Rasa yang berada di hotel-hotel Midtown Hotel Indonesia di Kota Surabaya.
“Mereka memiliki hak yang sama dan kami koneksikan menjadi bagian dari Midtown Hotel Indonesia, pertama diawali dari Surabaya. Mereka adalah fresh graduated, yang belum punya pengalaman kerja, warga Surabaya dan kami menggandeng Komunitas Teman Tuli,” ujar Corporate General Manager Midtown Hotel Indonesia Donny Manuarva, (31/8).
Donny melanjutkan, sebelumnya para teman tuli itu mengikuti pelatihan mengenal mesin kopi yang banyak digunakan di kafe atau restoran dan hotel, membuat kopi bersama barista senior, mengolah biji kopi menjadi espresso.
Keterampilan tersebut dapat mengasah skill mereka dalam membuat varian kopi lainnya seperti cappucino, coffe latte hingga kopi kekinian lainnya.
Setelah pelatihan selama lima hari, teman tuli tersebut mengisi lantas unit-unit jaringan Midtown Hotel Indonesia di Surabaya untuk mengasah skill di dunia barista dan pelayanan kepada tamu.
"Tidak menutup kemungkinan para teman tuli ini nantinya dapat mengikuti rekrutmen seperti karyawan yang ada di hotel," tutur Donny.
“Saya sampaikan jangan berhenti belajar dan terus bereksperimen karena biji kopi lain tempat dan yang meroasting beda-beda, jadi mereka bisa belajar teknik dan penguasaan aroma juga. Kita ajari dan akan dipekerjakan di unit kami,” sambungnya.
Perwakilan teman tuli, Dandi, yang akan ditempatkan di unit Crown Prince Hotel Surabaya terlihat antusias mengikuti program Kopi Tutur Rasa.
Ia bisa belajar banyak tentang kopi. Dandy dan teman-teman lainnya belajar tentang kopi, teknik penyeduhan manual maupun mesin, dan mengenal jenis-jenis kopi.
“Awal saya berpikir gimana ya caranya, masih bingung, tapi makin kesini makin tertarik dunia kopi, selama lima hari belajar, mendadak saya merasa termotivasi di dunia barista dan mempelajari dunia barista,” terangnya menggunakan gerakan tangan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) yang diterjemahkan seorang juru bahasa isyarat.
Baca Lebih Lanjut
Keren! 8 Teman Tuli Jadi Barista di Kedai Kopi Surabaya
Detik
Program Kopi Tutur Rasa, Midtown Hotel Indonesia Buka Peluang Baru untuk Teman Tuli dalam Dunia Kopi
Ndaru Wijayanto
Festival Kopi Cikole, Bangkitkan Keahlian Barista Meracik Kopi di Bandung
Muhamad Syarif Abdussalam
Viral Umpatan Tak Pantas Oknum Ojol ke Pegawai Coffee Shop Disabilitas Tuli
Sindonews
Omakafe dengan 4 Racikan Kopi dari Juara Barista Dunia Bisa Dinikmati di Sini
Detik
Kemenkop UKM tingkatkan kapasitas barista berbasis kompetensi
Antaranews
PPKD Jaksel latih bikin kopi dan tata boga guna ciptakan peluang kerja
Antaranews
Nikmatnya Nongkrong dan Ngopi di Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Harga Kuliner Dibanderol Murah
Eko Darmoko
5 Kesalahan Menyimpan Biji Kopi Menurut Pakar, Jangan Dilakukan!
Detik
Lagi Viral, Istilah Tone Deaf Ternyata Menyinggung Teman Disabilitas