TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Performa gemilang PSM Makassar awal Liga 1 2024/2025 tak bisa lepas dari peran dua gelandangnya. 

Yakni, Akbar Tanjung dan Ananda Raehan.

Kedua pemain ini memiliki peran vital di lapangan tengah. 

Menyambungkan lini belakang dan lini depan.

Akbar Tanjung dan Ananda Raehan bermain pantang menyerah di tiga laga awal.

Akbar Tanjung memiliki keahlian teknis untuk mengalirkan bola antar lini.

Ciri khasnya, umpan lambung yang langsung ke daerah pertahanan lawan.

Ketika bertahan, pemain nomor punggung 45 ini sangat bagus. 

Akbar Tanjung pandai dalam penempatan posisi, sehingga bisa membaca permainan dan memutus serangan lawan.

Buktinya tujuh tekel dibukukan, 11 intersept dan dua sapuan.

Sedangkan Ananda Raehan selalu jadi pilihan utama Bernardo Tavares mengisi kuota pemain U-22.

Kepercayaan diberikan pelatih ini mampu dibayar Ananda Raehan.

Ia selalu menjadi pemain pertama memutus serangan lawan.

Enam tekel dan enam intersept telah dibukukan.

Gaya permainan pantang menyerah dan jelajah yang tinggi ditunjukkan mengingatkan publik dengan legenda PSM Makassar, Syamsul Chaeruddin.

Pengamat Sepak Bola, Syamsuddin Umar mengatakan, PSM Makassar mampu bertahan di lapangan tengah.

Akbar Tanjung dan Ananda Raehan benar-benar menjadi gelandang perusak. 

Keduanya tak membiarkan gelandang lawan untuk memainkan bola di lapangan tengah.

"Cepat menutup dan tidak ada gelandang lawan seenaknya memainkan bola di lapangan tengah," katanya.

Selain itu, Akbar Tanjung dan Ananda Raehan benar-benar sebagai penyeimbang.

Pemilik nomor punggung 45 dan 8 itu tidak terlalu repot memainkan bola. 

Cukup menutup serangan lawan, lalu alirkan bola ke lini depan.

"Hanya ambil posisi, menempatkan diri dan penyambung ke depan," tutur pelatih yang bawa PSM Makassar juara Liga 1 1999/2000. (*)

Keduanya tak membiarkan gelandang lawan untuk memainkan bola di lapangan tengah.

"Cepat menutup dan tidak ada gelandang lawan seenaknya memainkan bola di lapangan tengah," katanya.

Selain itu, Akbar Tanjung dan Ananda Raehan benar-benar sebagai penyeimbang.

Pemilik nomor punggung 45 dan 8 itu tidak terlalu repot memainkan bola. 

Cukup menutup serangan lawan, lalu alirkan bola ke lini depan.

"Hanya ambil posisi, menempatkan diri dan penyambung ke depan," tutur pelatih yang bawa PSM Makassar juara Liga 1 1999/2000. (*)

Baca Lebih Lanjut
PSM pelihara catatan sempurna setelah kalahkan Dewa United 3-1
Antaranews
3 Faktor yang Bakal Menyulitkan Persib Bandung Saat Melawan PSM Makassar di Stadion Batakan 
Januar Pribadi Hamel
Hasil Timnas Indonesia U-20 vs Argentina: Comeback, Kadek Arel dan Ananda Bawa Indonesia Unggul 2-1
Sindonews
SKOR Big Match Borneo FC vs Bali United Misi Kudeta PSM Makassar di Puncak Klasemen Liga 1 2024/2025
Hamdan Darsani
Kisah Serangan Umum Arek Malang, Membuktikan Kemerdekaan di Tengah Gempuran Belanda
Sindonews
Dorong Isu Kesetaraan Gender, Peran Aktif Perempuan Dibutuhkan
Sindonews
Keseruan Josua dan Akbar Liputan Piala Eropa 2024 di Jerman
Life at kumparan
Jadwal Bola Liga 1 Pekan 3 Hari Ini Live Indosiar: Semen Padang vs PSS, PSM Kans Geser Persija 
Murhan
Atlet parkour dunia berkompetisi di lapangan paling menantang di dunia
Antaranews
Peran PBB Dalam Upaya Penyelesaian Konflik Antara Indonesia dan Belanda
Afif Khoirul M