TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita koma setelah makan semangka beku yang disimpan di kulkas beberapa hari.
Doketer menemukan ada sesuatu yang sangat berbahaya di dalam semangka beku tersebut.
Wanita ini langsung mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Ketika dokter menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu, keluarga dibuat tak menyangka dengan hasil analisis laboratoriumnya.
Diawali dengan makan semangka beku, seorang wanita pingsan hingga koma setelah menyantap buah semangka beku yang disimpan di kulkas.
Kejadian ini seperti dikutip TribunJatim.com dari laporan Sanook via TribunnewsMaker.com, Jumat (30/8/2024), seorang wanita asal Tiongkok sebut saja Shen (Nama samaran) kehilangan kesadaran dan dibawa ke ICU.
Wanita berusia 60 tahun itu sebelumnya memakan semangka beku yang telah disimpan selama beberapa hari di kulkas.
Setelah memakannya, Shen mengalami demam tinggi.
Gejalanya semakin parah hingga ia hilang kesadaran.
Keluarga kemudian membawa Shen ke rumah sakit.
Saat diperiksa, dokter menemukan bahwa bakteri listeria telah memasuki otak Shen, menyebabkan abses otak.
Kondisinya pun serius, Shen bahkan sampai koma.
Menurut laporan media Tiongkok, Shen menderita penyakit bawaan seperti diabetes.
Meskipun secara umum kondisi tubuhnya baik-baik saja, tapi dia mengalami demam tinggi tanpa alasan yang jelas.
Suhu tubuh naik hingga lebih dari 40 derajat Celcius dan terasa pusing.
Ia juga berjalan tidak stabil.
Awalnya Shen mengira itu hanya flu biasa.
Namun karena gejalanya memburuk, keluarga membawanya ke rumah sakit terdekat.
Shen bahkan harus dipindahkan ke Rumah Sakit Rakyat Provinsi Zhejiang untuk perawatan lebih lanjut karena gejalanya parah.
Ketika keluarga membawa Shen ke rumah sakit, ia sedang demam tinggi.
Gejalanya berupa pergerakan mata tidak normal, kelumpuhan wajah, dan tidak sadarkan diri.
Dr Cai Xiaofeng, seorang dokter rumah sakit, menganalisis hal itu setelah semangka masuk ke dalam perut, Bakteri Listeria melewati selaput lendir saluran pencernaan pasien dan masuk ke kelenjar getah bening.
Kemudian menyebar ke sistem saraf pusat melalui aliran darah.
“Infeksi Listeria pada sistem saraf pusat biasanya bermanifestasi sebagai meningitis.
Namun kasus abses otak jarang terjadi.” ujarnya.
Umumnya, Lingkungan berpendingin atau beku tidak cocok untuk pertumbuhan bakteri.
Tapi bakteri yang menyukai suhu dingin seperti listeria yang di-dubbing "Pembunuh lemari es" ini dapat bertahan hidup baik dalam kondisi ada maupun tidak adanya oksigen.
Dibutuhkan waktu hingga 5 menit untuk membunuh virus ini pada suhu setinggi 70 derajat Celcius.
Virus ini juga dapat bertahan hidup pada suhu serendah -20 derajat Celcius hingga 1 tahun.
Suhu pendinginan lemari es rumah tangga biasanya antara 3 dan 10 derajat Celcius, dan suhu beku antara -4 dan -24 derajat Celcius.
Oleh karena itu, listeria sering kali bersembunyi di dalam makanan di lemari es dan seringkali sulit dideteksi.
Diketahui, Listeria sering ditularkan melalui makanan, seperti daging, telur, unggas, makanan laut, produk susu, dan sayuran.
Gejala muncul dalam waktu 3 hingga 7 hari setelah infeksi.
Orang dewasa yang sehat mungkin mengalami gejala ringan seperti flu.
Namun pada mereka yang berisiko tinggi Mungkin ada demam tinggi akut, sakit kepala parah, mual, muntah, diare, sepsis meningitis atau abses otak.
Kasus serupa juga dialami seorang anak kecil karena telur buatan sang nenek.
Sepasang orang tua ayah dan ibu syok anak mereka berusia 6 tahun tiba-tiba harus masuk ruang perawatan rumah sakit.
Sang anak 6 tahun masuk ICU atau ruang perawatan rumah sakit setelah mengalami mual dan pusing.
Anak tersebut juga sempat muntah-muntah hingga membuat keluarga panik bukan main.
Orang tuanya begitu heran dengan perubahan mendadak yang dialami sang anak setelah makan siang masakan buatan nenek .
Akhirnya, kondisi sang anak dibongkar oleh dokter jaga bersangkutan.
Ternyata penyebab memburuknya kondisi sang anak karena neneknya.
Telur orak arik buatan nenek menjadi petaka setelah dimakan oleh sang anak bernama Tieu Lan ini .
Mungkinkah neneknya sendiri meracuni sang cucu?
Seperti dilansir TribunJatim.com dari TribunStyle.com, cerita berawal dari penelusuran orang tua bocah 6 tahun curiga itu terkait makanan yang dikonsumsi anak mereka.
Seluruh keluarga bingung, takut dan tidak mengerti mengapa anak mereka mengalami perubahan yang begitu cepat.
Padahal sebelumnya cucu nenek di China ini masih makan makanan tersebut dengan gembira.
Pada siang hari, dia makan nasi dengan telur orak-arik dan tomat yang disiapkan oleh neneknya.
Anak itu memuji makanan yang dibuat sang nenek dan makan dengan nasi yang banyak.
Dokter memastikan bahwa penyebabnya mungkin terletak pada telur orak-arik ini.
Namun, keluarga masih ragu akan hal itu.
Pasalnya, hampir setiap hari anak itu makan telur orak-arik tapi kondisinya baik-baik saja, tak terjadi insiden apapun.
Saat ditanya lebih teliti mengenai asal telur dan tomat serta kondisi makanannya, nenek mengatakan bahwa telurnya masih segar saat dipecah.
Sang nenek tentu saja tidak berpikir telur itu akan membahayakan cucunya.
Ternyata masalahnya ada pada tomatnya.
Karena tomat-tomat yang sudah matang di rumahnya sudah habis semua, ia pergi ke kebun untuk memetik tomat yang belum matang sempurna.
Kulit tomat itu masih hijau.
Dokter sekarang mengerti, alasan utamanya adalah tomat tersebut.
Menurut dokter, tomat matang merupakan makanan yang sangat sehat, mengandung banyak nutrisi.
Namun, makan terlalu banyak juga tidak baik, terutama untuk sistem pencernaan anak kecil.
Dokter pun mengungkapkan kesalahan fatalnya ada pada tomat hijau yang dimasak sang nenek untuk Tieu Lan.
Ia berkata kemungkinan perubahan tomat hijau itu penyebabnya,
"Tomat hijau itu kandungannya punya banyak solanin"
Kemudian, dokter menginformasikan bahwa tomat hijau mengandung banyak solanin yang menyebabkan iritasi saluran pencernaan, mual dan kesulitan bernafas.
Tomat hijau memiliki banyak racun yang dapat meracuni orang dewasa maupun anak-anak.
Bahkan dapat melumpuhkan sistem saraf pusat, sakit perut, bahkan kematian.
Oleh karena itu, dokter menasihati jika memasak untuk keluarga haruslah sangat teliti.
(*/tribun-medan.com)