TRIBUNKALTENG.COM - Pelatih AC Milan Paulo Fonseca resmi ditinggal pemainnya jelang bursa transfer Liga Italia 2024 - 2025 ditutup.
AC Milan dan Fiorentina telah mencapai kesepakatan untuk transfer gelandang muda Yacine Adli.
Pemain asal Prancis tersebut awalnya berniat untuk tetap bersama AC Milan meski hanya sebagai cadangan Paulo Fonseca.
Namun Yacine Adli berubah pikiran dan telah menerima kepindahannya ke Florence setelah berjuang untuk mendapatkan waktu bermain secara reguler sejak kedatangannya dari Bordeaux.
Calciomercato melaporkan bagaimana pemain AC Milan Yacein Adli akan menjalani tes medis dan menandatangani kontraknya dengan Fiorentina.
Kesepakatan ini terjadi setelah Fiorentina bergerak cepat untuk mendapatkan jasa sang pemain, mengalahkan ketertarikan dari Marseille.
Transfer ini akan berbentuk pinjaman berbayar dengan opsi untuk membeli dengan nilai sekitar €13 juta.
Yacine Adli diperkirakan akan menandatangani kontrak selama satu tahun ditambah empat tahun tambahan, jika Fiorentina menggunakan opsi pembelian.
Hari ini, Yacine Adli tidak mengikuti latihan bersama skuat AC Milan asuhan Paulo Fonseca, yang mengindikasikan bahwa transfernya ke Fiorentina sudah hampir rampung. L
angkah ini menjawab salah satu area kunci yang telah diidentifikasi oleh manajer Fiorentina, Raffaele Palladino, sebagai area yang membutuhkan penguatan.
Sementara Palladino secara khusus menyebutkan perlunya “gelandang substansial” setelah leg pertama playoff Conference League Kamis lalu, potensi retensi Sofyan Amrabat dapat mengisi peran tersebut, terutama setelah Napoli mendapatkan Scott McTominay.
Paulo Fonseca dan skuad AC Milan dianggap kurang harmonis sehingga mendapat kritik dari berbagai pihak, satu di antaranya dari jurnalis Italia Franco Ordine.
AC Milan tengah mengalami awal yang sulit di Liga Italia Serie A musim 2024/25, dengan hanya meraih satu poin dari dua pertandingan pertama yang tersedia.
Menyusul pembukaan buruk yang diraih AC Milan di Liga italia, Franco Ordine berbicara tentang kemungkinan kurangnya rasa hormat antara skuat dan pelatih baru.
Masalah selalu muncul ketika perubahan terjadi, dan dalam sepak bola, hal ini sering terjadi.
Pada masa pramusim, AC Milan terlihat luar biasa. Tidak hanya tim yang terlihat memahami tuntutan Paulo Fonseca, namun hal tersebut belum tercermin pada musim Serie A sejauh ini.
Setiap tanda positif dari Tur Amerika tampak tak terlihat di Liga Italia Serie A. Umpan-umpan yang dulunya tajam dan terkontrol, kini terlihat ceroboh. Secara keseluruhan, ini terlihat seperti dua sisi yang berbeda.
Tentu saja, masih ada waktu untuk memperbaiki keadaan, namun dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan mengenai kemampuan pelatih asal Portugal tersebut, waktu Paulo Fonseca bisa saja habis bahkan sebelum ia benar-benar memulai.
Jurnilan Italia Franco Ordine berbicara kepada Milan News dan memberikan pendapatnya mengenai tahap awal masa jabatan sang pelatih, dan mempertanyakan apakah tim Milan memiliki keharmonisan di dalam skuat.
Berikut kutipan pertanyaan dan jawaban dari wawancara kepada Franco Ordine :
Apakah Anda mengharapkan penampilan seperti ini di Parma?
“Tentu saja saya tidak menyangka. Karena dua alasan: pertama, karena pramusim yang sangat menggembirakan. Dan kemudian karena saya membayangkan bahwa, setelah kesalahan besar dalam hal organisasi pertahanan yang terlihat saat melawan Torino, akan ada kesempatan selama sepekan untuk merapikan dan memperbaiki semuanya, terutama pemahaman.”
“Napoli juga melakukan kesalahan pada debut mereka, menerima tiga tepukan dari Verona, namun pekan berikutnya, pada laga kedua, mereka tidak melakukan kesalahan. Ini berarti Conte membuat dirinya didengar, dipahami, dan mendapatkan perubahan.”
Apakah menurut Anda Fonseca tidak mampu membuat dirinya didengar di ruang ganti?
“Saya tidak mengatakan dia tidak mampu karena seorang profesional seperti itu harus dihormati. Saya katakan bahwa dia tidak langsung didengarkan.”
Sang teknisi adalah orang pertama yang naik ke dermaga. Namun, apakah ia benar-benar menjadi masalah bagi tim Milan ini?
“Jika kita berpikir bahwa masalahnya hanya pada Fonseca, maka kita telah salah dalam melakukan analisis. Poin sebenarnya adalah: apakah ada keselarasan mutlak antara sepak bola yang ingin dicapai oleh Fonseca dan kemauan dari kelompok tim?”
Terdapat empat hari tersisa sampai akhir bursa tansfer. Apakah menurut Anda diperlukan lebih banyak tindakan?
“Saya menentang keras mereka yang berpikir bahwa Milan telah melakukan belanja pemain yang buruk, karena empat rekrutan itu semuanya berkualitas. Dan saya menentang mereka yang mengatakan Milan membutuhkan penyerang keempat, padahal mereka sudah memiliki Morata, Jovic dan Okafor.”
Lalu, apa yang harus dievaluasi untuk AC Milan?
“Intinya terletak pada strategi permainan. Jika Milan asuhan Pioli mengakhiri musim dengan 99 gol dan 59 kebobolan, jelas bahwa Anda harus fokus pada fase bertahan. Dan jika Anda melakukan turnover seperti itu dan serangan balik seperti itu, ada sesuatu yang salah.”
*AC Milan Cari Alternatif Morata
Ide gila sudah disiapkan oleh pelatih AC Milan, Paulo Fonseca, seiring cedera yang menimpa Alvaro Morata. Kompatriot Cristiano Ronaldo bakal diplot sebagai penyerang utama.
Kehilangan Alvaro Morata di lini depan memaksa pelatih AC Milan, Paulo Fonseca memutar otak.
Laga AC Milan vs Torino di San Siro, Sabtu (17/8/2024) menandai debut Alvaro Morata yang comeback di Liga Italia.
Tampil dalam balutan seragam Merah-Hitam AC Milan, Morata memang baru diturunkan di babak kedua oleh Fonseca.
Bermain selama 30 menit di atas lapangan, penyerang asal Spanyol itu menjadi pembuka jalan dari hasil imbang kontra Torino.
Gol pertama Morata untuk I Rossoneri menjadi gol yang menipiskan jarak tim menjadi tertinggal 1-2.
Selepas itu tim mampu menyelamatkan 1 poin dengan skor akhir 2-2 di San Siro via gol telat Noah Okafor.
Meskipun bukan debut yang gemilang untuk Morata, tetapi satu golnya sudah menjanjikan bagi AC Milan.
Hanya saja selepas itu ia dilaporkan tidak bisa bermain pada laga-laga tim berikutnya.
Alvaro Morata mengalami masalah pada ototnya.
Dari laporan sumber yang sama, ia bakal melewatkan dua laga Liga Italia saat AC Milan menghadapi Parma dan Lazio.
Tidak hanya itu, Morata juga bakal absen membela Spanyol dalam duel melawan Serbia dan Swiss di UEFA Nations League.
Morata sendiri diprediksi baru bisa turun ke lapangan pada 9 September mendatang.
Situasi ini jelas tidak menguntungkan bagi AC Milan apalagi stok penyerang yang dimiliki oleh Paulo Fonseca juga tidak banyak.
Luka Jovic, yang menjadi starter kontra Torino, adalah sosok ideal sebagai penggantinya.
Namun, penampilan butut dari Jovic di laga perdana Liga Italia membuat Fonseca bisa mencari alternatif lain.
Okafor dapat diplot sebagai penyerang utama terlebih momen supersub yang didapatkannya dalam gol penyelamat tim.
Laporan dari Milan News turut mewartakan bahwa Fonseca juga memiliki rencana lain yang di luar nalar.
Ide gila yang dipersiapkan eks juru taktik Lille dan AS Roma itu adalah menempatkan Rafael Leao sebagai ujung tombak.
Selama ini Rafael Leao kerap dipasang sebagai pemain yang beroperasi di sayap kiri.
Namun, absennya Morata dapat menggeser kompatriot Cristiano Ronaldo itu lebih ke tengah dan menjadikannya sebagai striker.
Sepanjang kariernya, Leao bermain sebanyak 70 kali sebagai penyerang tengah dan berhasil menorehkan 23 gol.
Catatan itu tidaklah buruk-buruk amat bagi pemain yang kerapkali diplot sebagai winger.
Opsi lainnya yang bisa dipertimbangkan adalah memanggil penyerang muda berbakat, Francesco Camarda.
Francesco Camarda, yang baru berusia 16 tahun, memang sempat mencuri perhatian saat mendapat debut di tim utama racikan Stefano Pioli.
Camarda sendiri baru-baru ini tampil gemilang dengan mencetak 2 gol saat membantu Milan Futuro menang 2-1 atas Novara di Coppa Italia Serie C.
(TRIBUN KALTENG)