Trust issue atau masalah kepercayaan adalah kecenderungan seseorang untuk sulit mempercayai orang-orang di sekitarnya. Masalah kepercayaan ini sering kali muncul akibat pengalaman buruk di masa lalu. Lantas, bagaimana sebenarnya trust issue itu bisa mempengaruhi seseorang?
Dilansir dari laman Psych Central, istilah "trust issue" sering digunakan untuk menggambarkan kecenderungan seseorang yang mengalami kesulitan dalam mempercayai orang lain, terutama dalam konteks hubungan dekat.
Namun, penggunaan istilah ini bisa menyederhanakan dan bahkan menstigmatisasi masalah emosional yang lebih kompleks. Ketidakpercayaan yang berkelanjutan dapat berdampak negatif pada pandangan diri serta merusak kualitas hubungan yang dimiliki seseorang.
Berikut adalah jenis-jenis masalah kepercayaan (trust issue), sebagaimana dilansir dari laman Verywell Mind:
Dalam hubungan romantis, masalah kepercayaan dapat membuat seseorang merasa sulit untuk bergantung pada pasangan mereka.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kecurigaan terhadap kemungkinan perselingkuhan, ketidakmauan untuk berkomitmen, dan kesulitan dalam meminta maaf jika kepercayaan telah dikhianati.
Masalah kepercayaan juga dapat muncul dalam persahabatan. Sama seperti dalam hubungan romantis, ketidakpercayaan terhadap teman sering kali berasal dari ketakutan akan kekecewaan atau pengkhianatan.
Pengalaman negatif di masa lalu bisa membuat seseorang enggan membuka diri dan mempercayai teman baru di masa depan.
Di tempat kerja, terdapat beberapa alasan mengapa seseorang mungkin mengalami kesulitan dalam mempercayai rekan kerja.
Misalnya, seseorang bisa khawatir bahwa rekan kerja mungkin berkomplot melawan mereka, atau merasa bahwa membangun kepercayaan di lingkungan kerja tidak terlalu penting.
Berikut adalah beberapa tanda seseorang yang mengalami masalah kepercayaan (trust issue), dilansir dari laman Verywell Mind.
Seseorang dengan masalah kepercayaan seringkali meragukan niat orang lain, meskipun telah terbukti dapat dipercaya. Misalnya, saat seseorang menawarkan bantuan, mereka mungkin curiga bahwa ada maksud tersembunyi atau imbalan yang diharapkan di masa depan
Masalah kepercayaan dapat membuat seseorang meragukan niat orang lain tanpa alasan yang jelas. Mereka mungkin merasa bahwa orang-orang di sekitar mereka berusaha menipu atau menyakiti mereka, meskipun tidak ada bukti yang mendukung perasaan tersebut.
Orang yang mengalami masalah kepercayaan seringkali merusak hubungan yang ada.
Masalah kepercayaan seringkali menghambat upaya untuk membangun hubungan yang kuat dan langgeng. Individu dengan masalah ini mungkin kesulitan dalam membentuk dan mempertahankan hubungan yang sehat, meskipun kepercayaan memerlukan waktu untuk berkembang.
Kesulitan dalam memaafkan setelah mengalami pengkhianatan adalah tanda umum dari masalah kepercayaan. Hal ini dapat menyebabkan perasaan bersalah, malu, kepahitan, dan penyesalan yang mendalam, yang berdampak besar pada kehidupan sehari-hari.
Untuk melindungi diri dari potensi pengkhianatan atau kekecewaan, seseorang dengan masalah kepercayaan mungkin membangun tembok emosional dan menghindari hubungan interpersonal.
Orang dengan masalah kepercayaan seringkali cenderung memperkirakan hasil buruk dan lebih memperhatikan kekurangan atau kesalahan orang lain ketimbang kualitas positif yang mereka miliki.
Berikut ini adalah strategi untuk mengatasi dan memperbaiki masalah kepercayaan (trust issue), dikutip dari laman Well Beings Counselling.
Bicaralah dengan jujur dan jelas tentang perasaan, harapan, serta kekhawatiran Anda. Ini membantu menghindari salah paham dan memastikan semua pihak saling memahami.
Jadilah individu yang dapat diandalkan, baik dalam tindakan maupun perkataan. Pastikan Anda selalu menepati janji yang telah dibuat.
Penting untuk mengakui dan menghormati ruang pribadi serta batasan emosional orang lain. Ini menunjukkan penghargaan terhadap privasi mereka.
Usahakan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami oleh pasangan, teman, atau anggota keluarga Anda. Empati memperkuat ikatan emosional.
Setiap orang membuat kesalahan. Memaafkan adalah bagian penting dalam membangun dan memelihara kepercayaan.
Luangkan waktu yang bermakna bersama untuk meningkatkan kepercayaan dan saling pengertian.
Membangun kepercayaan memerlukan waktu. Bersabarlah dan hindari terburu-buru dalam prosesnya.
Bersikap transparan dan jujur dalam semua urusan, baik pribadi maupun profesional. Kejujuran adalah fondasi dari kepercayaan.
Penuhi komitmen dan tenggat waktu Anda secara konsisten untuk menunjukkan bahwa Anda dapat diandalkan.
Hargai pendapat dan ide orang lain, meskipun berbeda dengan pandangan Anda. Ini menciptakan lingkungan yang saling menghargai.
Pastikan komunikasi Anda jelas dan terbuka untuk meminimalkan kemungkinan kesalahpahaman.
Dukung ide dan inisiatif rekan kerja Anda untuk menciptakan lingkungan kerja yang saling mendukung dan saling percaya.
Bertanggung jawab atas tindakan dan kesalahan Anda. Ini menunjukkan kedewasaan dan menumbuhkan rasa percaya.
Ciptakan lingkungan kolaboratif di mana setiap orang merasa bahwa masukan mereka dihargai. Kolaborasi yang baik memperkuat kepercayaan tim.