POSBELITUNG.CO, BANGKA - Kisah jasa make up dan sewa baju adat di Kota Pangkalpinang kecipratan rezeki dari kegiatan pawai memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan RI.
Momen pawai kemerdekaan memang menjadi ladang keuntungan bagi berbagai usaha lokal.
Momen peringatan HUT RI biasanya dimeriahkan dengan beragam kegiatan. Satu di antaranya adalah pawai.
Para peserta pawai biasanya berupaya menampilkan penampilan terbaik.
Seperti memakai baju pengantin, baju adat, dan sebagainya, plus make up atau dandanan yang memukau.
Para penyedia jasa make up dan sewa baju pun kecipratan rezeki.
Seperti Una, seorang penyedia jasa make up di Kota Pangkalpinang.
Ia tidak pernah menyangka akan mendapatkan job dadakan dalam event tahunan ini.
Meski bukan seorang professional make up, Una mengaku bahwa kemampuannya merias wajah telah membawanya meraup cuan.
"Saya belajar make up ini secara otodidak dan sering juga make up wisuda atau acara kecil-kecilan. Alhamdulillah, pawai kali ini memberikan tambahan rezeki yang lumayan," tuturnya, Selasa (27/8/2024).
Selain jasa make up, penyedia sewa baju adat juga ketiban berkah dari kegiatan pawai.
Banyaknya peserta pawai yang memakai pakaian adat, membuat sanggar-sanggar penyedia sewa baju adat kebanjiran order.
Beberapa sanggar yang hanya mendapatkan sedikit pelanggan di hari-hari biasa, kini penuh dengan permintaan baju sewa.
"Kegiatan pawai ini benar-benar memberikan dampak positif bagi bisnis kami. Jumlah penyewa baju adat meningkat pesat selama pawai," kata seorang pemilik sanggar, Cikar.
Ragam penampilan serta aksi menarik para peserta pawai HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Kota Pangkalpinang yang berlangsung pada Selasa 927/8/2024), memukau para penonton.
Satu di antaranya adalah penampilan dari SDN 6 Kota Pangkalpinang, yang tampil unik dengan tema "Gemilang Nusantara, Harmoni Entitas Bangsa untuk Prestasi Dunia,".
Dalam pawai tersebut, SDN 6 menampilkan keanekaragaman baju adat dari berbagai provinsi di Indonesia.
Seperti Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Aceh, Bali, serta baju adat dari provinsi lainnya.
Pakaian-pakaian ini tidak hanya menunjukkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga mencerminkan semangat persatuan dan kesatuan.
Selain menampilkan baju adat, SDN 6 juga memperkenalkan replika monumen Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal ini menegaskan komitmen sekolah dalam mengangkat tema Bhinneka Tunggal Ika, yang menekankan pentingnya keberagaman dan persatuan dalam konteks nasional.
Guru SDN 6 Pangkalpinang, Dinda, menuturkan, dalam persiapan menyambut karnaval, pihaknya sempat kesulitan dalam mengumpulkan baju adat dari seluruh Indonesia.
"Mencari baju adat dari berbagai daerah memang tidak mudah. Misalnya, baju adat Aceh sempat menjadi tantangan tersendiri. Namun, akhirnya kami berhasil mengumpulkannya, karena beberapa di Shopee tersedia," tutur Dinda yang juga ikut terlibat dalam persiapan pawai.
Dia menyebut, pawai ini bukan hanya sebuah perayaan, tetapi juga merupakan wujud dari upaya menjaga dan merayakan warisan budaya Indonesia.
Dengan menampilkan keberagaman adat dan budaya serta mendukung proyek IKN, SDN 6 Pangkalpinang menunjukkan dedikasi mereka terhadap nasionalisme dan persatuan bangsa.
Diketahui pelaksanaan pawai karnaval hari ini diikuti berbagai peserta mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,SLTA, dan umum.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)