TRIBUNJOGJA.COM – Kali ini kita akan membahas mengenai materi yang terdapat dalam buku mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Sosial (IPAS) Kelas 5 SD Kurikulum Merdeka.
Dilansir dari buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial Kelas 5 SD yang ditulis oleh Amalia Fitri Ghaniem, dkk 2021.
Buku panduan tersebut terdiri dari 8 bab. Kali ini kita akan membahas Bab 1 tentang ‘Melihat karena Cahaya, Mendengar karena Bunyi’.
Bab tersebut membahas mengenai materi tentang cahaya dan sifat-sifatnya, bunyi dan sifat-sifatnya, serta mendemostrasikan bagaimana sistem pendengaran dan pengelihatan manusia bekerja.
Namun, kali ini kita akan berfokus untuk membahas dan mengenal tentang cahaya hingga gangguan pengelihatan.
A. Cahaya dan Sifatnya
Masih ingatkah kalian tentang sumber energi cahaya terbesar di Bumi? Ya, Matahari!.
Cahaya Matahari merambat dari jarak yang sangat jauh untuk sampai ke Bumi.
Cahaya tidak membutuhkan media seperti udara, air, atau benda padat untuk bergerak.
Matahari bukan satu-satunya sumber cahaya.
Lampu dan api juga menghasilkan energi cahaya. Yuk, kita pelajari bersama-sama sifat cahaya!
Cahaya Merambat Lurus
Dari sumbernya, cahaya merambat atau bergerak secara lurut.
Cahaya matahari merambat lurus saat melewati celah-celah kecil seperti gambar di bawah ini.
Di ruangan yang tertutup dinding, cahaya hanya bisa masuk melalui celah yang ada.
Cahaya bisa merambat lulus apabila melewati satu perantara yang memiliki partikel yang sama atau setara.
Medium perantara harus mempunyai sifat kerapatan optik yang sama agar cahaya bisa merambat lurus.
Salah satu fenomena yang bisa membuktikan kalau cahaya bisa merambat lurus adalah matahari yang merupakan sumber cahaya terbesar di Bumi.
Cahaya bisa dipantulkan
Kita bisa melihat cahaya memantul dari benda ke mata kita.
Apabila tidak ada cahaya maka tidak ada pantulan yang diterima oleh mata.
Ketika kita bercermin, cahaya dari lampu merambat ke cermin.
Lalu, cahaya tersebut dipantulkan ke mata kita.
Sehingga, kita bisa melihat diri sendiri dan apa yang ada dibelakang kita.
Sifat pemantulan yang dimiliki cahaya dapat terbagi menjadi 2 yaitu, pemantulan teratur dan pemantulan baur.
Pemantulan teratur adalah ketika cahaya akan memantul secara sejajar.
Sedangkan pemantulan baur adalah ketika pemantulan cahaya terjadi pada permukaan yang tidak rata.
Cahaya bisa menembus benda bening
Kita bisa melihat secara jelas melalui kaca jendela.
Namun, kita tidak bisa melihat apa yang ada di balik tembok bukan?
Lalu mengapa demikian?
Cahaya bisa menembus benda-benda bening atau disebut dengan transparan.
Oleh karena itu, kita bisa melihat dengan jelas benda-benda tertentu melalui benda-benda transparan.
Contohnya seperti kaca.
Sebaliknya, cahaya tidak dapat menembus benda-benda gelap seperti tembok.
Ada pula benda yang sedikit ditembus cahaya atau buram.
Pada benda ini, cahaya hanya bisa menembus sebagian.
Maka dari itu, kita hanya bisa melihat benda dengan samar.
Cahaya bisa dibiaskan
Selain bisa menembus benda bening, cahaya juga bisa dibiaskan atau dibelokkan.
Ketika menembus media yang berbeda, contohnya dari udara menembus ke air, cahaya bisa dibiaskan atau dibelokkan.
Hal inilah yang membuat seseorang melihat kolam renang lebih dangkal dari yang seharusnya.
Ketika kalian mengamati ikan dalam kolam, pastikan ikan yang terlihat oleh mata bukanlah posisi aslinya.
Hal ini terjadi karena cahaya dibiaskan ketika menembus ke air.
Peristiwa ini menyebabkan sendok bisa terlihat bengkok ketika sebagian sendok dicelupkan dalam air.
Cahaya bisa diuraikan
Cahaya matahari merupakan salah satu contoh cahaya putih.
Cahaya ini bisa diuraikan menjadi warna pelangi menggunakan prisma transparan.
Cahaya yang menembus prisma akan dibiaskan dan terurai menjadi warna-warna pelangi.
Cahaya yang bisa diuraikan merupakan bentuk dari pemisahan cahaya yang tampak menjadi cahaya dengan warna-warna berbeda.
Contoh lain penguraian cahaya adalah sebuah prisma yang disinari oleh cahaya senter akan menjadi satu warna dan warna cahaya senter akan terurai menjadi beberapa warna apabila mampu menempus prisma tersebut.
Ketika cahaya dihalangi akan terbentuk bayangan
Cahaya merambat lurus dan tidak dapat berbelok.
Ketika cahaya mengenai benda maka cahaya yang terhalang akan membentuk bayangan.
Cahaya bisa mengalami pelenturan pada bidang yang sempit.
Cahaya yang mengalami pelenturan akan merambat ke arah cahaya yang masuk ke dalam celah sempit.
Sehingga pembelokan cahaya yang mengalami pelenturan akan membuat daerah gelap dan terang pada ruangan tertentu yang terkena cahaya.
Jadi perhatikan gambar di bawah ini.
B. Jenis - jenis Cermin
Dalam kehidupan sehari-hari kalian pasti sering menjumpai cermin.
Tahukah kalian bahwa ada tiga jenis cermin yang sering digunakan manusia?
Yuk, kita pelajari lebih lanjut.
1. Cermin Datar
Cermin yang biasa kalian pakai disebut dengan cermin datar.
Saat kita berdiri di depan cermin datar, kita bisa melihat pantulan yang sama persis ukurannya dengan diri kita.
2. Cermin Cembung
Pada cermin cembung, bayangan terlihat lebih kecil dan jauh.
Selain itu, area di belakang kalian akan terlihat lebih lebar.
Cermin cembung digunakan untuk kaca spion pada alat transportasi.
Cermin ini terpadang di tikungan jalan untuk memberikan informasi kepada para pengemudi yang melewati tempat tersebut.
3. Cermin Cekung
Pada cermin cekung, kalian akan lebih besar.
Jika kalian bercermin dari jauh, kalian akan melihat bayangan yang terbalik.
Namun, semakin kalian mendekat, bayangan akan kembali tegak dan semakin membesar.
Cermin mempunyai permukaan yang rata.
Hal tersebut membuat cermin memantul beraturan, berkilat, dan bayangan yang dihasilkan juga mulus.
Namun, jika permukaannya tidak rata maka arah pantulan cahaya juga tidak beraturan.
Cahaya memiliki banyak kegunaan bagi manusia.
Lampu menjadi salah satu kebutuhan paling mendasar dalam keseharian manusia.
Manusia dengan akalnya juga menciptakan berbagai teknologi dengan memanfaatkan cahaya.
C. Mata dan Fungsinya
Ada bagian-bagian mata yang terlihat oleh kita, namun ada juga yang tidak.
Yuk simak materi terkait mata dan fungsinya.
Bagian Mata yang Terlihat dan Fungsinya
Perhatikan gambar di bawah ini untuk mengetahui bagian-bagian mata yang terlihat oleh kita beserta fungsinya.
Membesar dan Mengecilnya Pupil
Saat kalian berada di tempat yang terang, pupil akan mengecil agar cahaya yang masuk dalam mata tidak terlalu banyak.
Sedangkan saat kalian berada di tempat yang gelap, pupil akan membesar untuk memperbanyak cahaya yang masuk ke mata.
Bagian Dalam Mata dan Fungsinya
Selain bagian mata luar, ada juga bagian mata dalam.
Bagian mata ini juga memiliki fungsi dan berperan dalam proses pengelihatan kita.
Seperti :
1. Kornea
Selaput bening yang melindungi bagian depan mata.
Berfungsi seperti jendela mata, yaitu tempat masuknya cahaya ke dalam mata.
2. Retina
Selaput yang terletak paling belakang dan peka terhadap rangsangan cahaya.
Retina menerima cahaya dan menyampaikan informasi pada saraf mata.
3. Lensa
Berfungsi memfokuskan dan meneruskan cahaya yang masuk ke mata agar jatuh tepat pada retina
4. Otos Siliaris
Otot di dekat lensa berfungsi untuk mengubah bentuk lensa mata.
5. Saraf Mata
Saraf ini berfungsi untuk meneruskan sinyal bayangan yang ditangkap retina beserta warna dan menghubungkan ke bagian khusus di otak.
Otak kemudian menerjemahkan sinyal menjadi gambar yang kita lihat.
Lensa Mata
Saat melihat benda jauh dan dekat, lensa mata akan berubah bentuk.
Terlalu sering melihat objek dekat atau jauh dapat membuat mata lelah dan kaku.
Lensa mata memiliki kemampuan menebal dan menipis.
Saat melihat benda yang mendekat, lensa mata akan menebal.
Sebaliknya, saat melihat benda yang menjauh, lensa mata akan menipis.
D. Gangguan Pengelihatan Pada Mata
Gangguan pengelihatan pada manusia bisa disebabkan banyak hal.
Ada yang disebabkan karena bawaan lahir, akibar dari penyakit lain, faktor usia, atau kebiasaan yang tidak baik.
Beberapa gangguan pengelihatan bisa diperbaiki dengan menggunakan kacamata khusus hingga operasi.
Berikut ini beberapa gangguan pengelihatan pada manusia :
1. Rabun Jauh
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda dalam jarak jauh secara jelas.
Penyebabnya bisa karena perilaku tidak sehat.
Seperti : membaca sambil tiduran, membaca dengan penerangan minim, terlalu lama melihat layar televisi, komputer, telepon pintar, melihat layar atau buku terlalu dekat, dan kurang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A.
Gangguan ini juga bisa terjadi karena faktor keturunan.
Penderita rabun jauh dapat dibantu dengan menggunakan kacamata minus.
2. Rabun Dekat
Rabun dekat adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda dalam jarak dekat secara jelas.
Rabun dekat bisa disebabkan karena faktor usia dan umumnya dimulai pada usia 40 tahun.
Rabun ini disebut juga dengan mata tua.
Namun, rabun dekat bisa disebabkan karena faktor keturunan.
Gangguan mata ini dapat dibantu dengan menggunakan kacamata rangkap (untuk mata tua) dan kacamata plus (untuk rabun dekat).
3. Mata Silindris
Mata silindris merupakan kondisi kelainan lengkungan pada kornea.
Hal tersebut menyebabkan cahaya yang masuk tidak fokus pada retina.
Penyebabnya bisa karena kebiasaan buruk.
Seperti membaca atau menonton televisi dengan posisi miring, membaca dan menonton sambil tiduran, atau karena faktor keturunan.
Gangguan tersebut bisa dibantu dengan penggunaan kacamata silindris.
Semoga meteri ini bisa menjadi panduan siswa dalam proses pembelajaran. (MG Madah Mazzidah)