NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri mencatat persentase penduduk miskin di Natuna pada tahun 2024 menurun menjadi 5,04 persen.
Kepala BPS Natuna, Wahyu Dwi Sugianto menuturkan, penurunan terjadi sekitar 0,21 persen dari tahun 2023 lalu. Persentasenya saat itu 5,25 persen.
Data BPS terbaru ini merupakan hasil survei yang dilakukan oleh tim BPS secara sampling di lapangan dengan menggunakan indikator secara makro.
"Jadi 5,04 persen ini merupakan data kondisi persentase penduduk miskin di bulan Maret 2024 lalu. Sedangkan untuk data hingga bulan Agustus, kami masih melakukan pengumpulan data sampling yang dilakukan di lapangan untuk dirilis di akhir tahun 2024," ucapnya.
Wahyu menjelaskan, data kemiskinan ini dilihat dari garis kemiskinan sampai tingkat mana batas satu rumah tangga bisa memenuhi kebutuhan dasarnya.
"Jadi kalau kebutuhan dasar dalam satu rumah tangga itu masih di bawah, artinya masih miskin," ungkapnya.
Ia menambahkan, angka garis kemiskinan setiap tahun biasanya relatif turun naik. Hal itu terjadi dikarenakan harga kebutuhan naik ataupun turun.
"Jadi kemampuan orang untuk memenuhi kebutuhan itu masih menyesuaikan dengan harga kebutuhan sehari-hari. Apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka akan masuk dalam data kemiskinan. Maka biasanya kami melakukan pendataan dari pengeluaran dalam satu rumah tangga," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)
Ia menambahkan, angka garis kemiskinan setiap tahun biasanya relatif turun naik. Hal itu terjadi dikarenakan harga kebutuhan naik ataupun turun.
"Jadi kemampuan orang untuk memenuhi kebutuhan itu masih menyesuaikan dengan harga kebutuhan sehari-hari. Apabila kebutuhan itu tidak terpenuhi, maka akan masuk dalam data kemiskinan. Maka biasanya kami melakukan pendataan dari pengeluaran dalam satu rumah tangga," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)