SURYA.co.id - Pakar Telematika Roy Suryo menyebut ada alat bukti yang bisa langsung membuat kasus Vina Cirebon selesai.
Bukti tersebut adalah CCTV di lokasi kejadian.
Awalnya Roy Suryo mengatakan kasus Alda Risma bisa diselesaikan dengan bantuan CCTV tersebut pada tahun 2006 lalu jauh sebelum kasus Vina Cirebon bergulir.
Oleh karena itu, menurut dia, apabila di kasus Vina Cirebon terdapat CCTV yang bisa diperiksa maka kasus ini akan bisa diselesaikan.
Ia juga mengaku siap diminta untuk meneliti CCTV kasus Vina Cirebon.
“Ada potongan CCTV. Saya tantang kalau ada rekaman video CCTV saya sanggup teliti itu benar apa enggak,” kata dia di YouTube Uya Kuya berjudul Kejanggalan Isi HP Vina dan CCTV!! Ada yang Aneh di Kasus Ini.
“Sebelumnya Alda Risma wafat. Di hotel (lokasi Alda Risma wafat) itu ada alat buktinya, CCTV. Saya periksa itu,” sambungnya.
Selain menyinggung soal CCTV, Roy juga buka suara soal ekstraksi isi HP dan chat Vina Cirebon yang beredar.
“Saya tidak terlalu berharap HP almarhumah Vina itu masih ada atau tidak. Kalaupun ada saya tidak terlalu berharap itu masih bisa dibuka atau hidup walaupun HP-nya (merek) inisial S.
Kalau enggak (bisa dibuka) cukup ke BAP yang ada. Nama penyidik, nama ekstraktornya siapa,” terangnya.
Menurut Roy, ada aspek subjektivitas dalam kasusnya, yakni adanya pihak kepolisian yang terlibat dalam pemeriksaan awal kasus ini.
Adapun pihak kepolisian yang dimaksud adalah Iptu Rudiana yang merupakan ayah dari Eky.
“Saya paham Iptu Rudiana kehilangan putranya. Tapi (penyidikan) keluarga enggak boleh ikut,” kata dia.
Roy pun mengingatkan alat elektronik yang sah itu diambil langsung dari HP.
“Di sidang enggak boleh di-print out. Itu enggak boleh sebenarnya. Apalagi kalau print out-nya beda (sudah diedit),” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Isi rekaman kamera pengawas atau CCTV dalam kasus Vina Cirebon akhirnya terungkap.
CCTV itu diambil di sekitar lokasi penemuan jasad Vina di Jembatan Talun, Cirebon, Jawa Barat.
Ayah dari Eky, Iptu Rudiana mengaku, ia dan tiga anak buah sudah melihat mengecek beberapa CCTV.
“Saat kami berempat mencari informasi, ke TKP penemuan jasad, coba cari CCTV, jam 2 melintas Alfa saya masuk cek CCTV tapi tidak ada,” kata Iptu Rudiana.
Ia juga sudah membuka isi rekaman CCTV tersebut.
“CCTV memang sempat saya lihat,” kata ayah Eky.
Menurut Iptu Rudiana, isi CCTV kasus Vina tidak jelas dan tidak merekam ke arah Jembatan Talun.
“Namun CCTV tidak jelas menghadap jalan raya, cuma mengarah ke depan perumahan dan itu saya sampaikan ke penyidik,” kata Iptu Rudiana.
Ia merinci CCTV tidak mengarah ke Jembatan Talun.
“CCTV tidak mengarah ke flyover, ke jalan raya saja tidak melihat jelas, dan saya tidak mengambil,” kata Iptu Rudiana.
Sementara mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji sempat menerangkan, CCTV bisa mengungkap kebenaran kasus Vina Cirebon.
“HP bisa berbicara, CCTV akan berbicara, ada sekian CCTV disita kenapa gak dibuka?” kata Susno Duadji.
Susno Duadji menegaskan di dalam HP Vina dan Eky, serta HP terdakwa lainnya pasti ada bukti percakapan, atau bukti video.
Sehingga CCTV dan HP ini bisa menjadi alat bukti forensik untuk penyelidikan ulang kasus Vina Cirebon.
"CCTV kita harap dibuka, Mabes buka CCTV. HP Pegi, Vina dan Eky ditampah HP orang yang dihukum telah disita," kata Susno Duadji.
Diketahui, pada Agustus 2016, terdapat tujuh kamera CCTV yang tersebar di Jalan Perjuangan hingga Flyover Talun, tempat di mana jenazah Vina dan Eky pertama kali ditemukan.
Namun, dalam kesaksian dua anggota Polres Cirebon yang tertuang di putusan pengadilan, disebutkan bahwa CCTV tersebut tidak dapat diakses.
Menurut Toni, jika rekaman CCTV di Flyover Talun dibuka, maka akan terlihat siapa yang membuang jenazah Vina dan Eky.
Bahkan, kata Toni, berdasarkan informasi dari saksi baru, ada dua CCTV yang menghadap langsung ke lokasi penemuan jenazah.
Sehingga rekaman CCTV tersebut dapat merekam detik-detik sebelum jenazah ditemukan.
Ia mengungkapkan bahwa Iptu Rudiana dan rekannya adalah kunci dalam mengungkap tragedi ini.
Selain itu, dia mendesak agar Iptu Rudiana bersedia membuka rekaman CCTV tersebut kepada pihak berwenang untuk memperjelas siapa pelaku sebenarnya.
Menurut Toni, jika CCTV tersebut dibuka, kemungkinan pelaku yang ditangkap saat ini bukanlah pelaku sebenarnya.
Diketahui sebelumnya, Perlahan misteri soal barang bukti CCTV kasus Vina Cirebon di TKP Kejadian flyover Talun, Cirebon akhirnya terjawab.
CCTV ini disebut dalam persidangan kasus Vina Cirebon tahun 2017 silam.
Namun yang menjadi pertanyaan, isi CCTV tersebut tak pernah dibuka.
Banyak pihak yang mempertanyakan pihak Polda Jabar terkait hal ini.
Sebab diyakini CCTV akan memberikan banyak informasi atas peliknya kasus kematian Vina dan Eky yang kini menjadi topik hangat perbincangan.
Karena kasus ini yang tak kunjung terang benderang.
Bahkan pihak keluarga korban Vina Cirebon pun berkali-kali mempertanyakan soal CCTV ini.
Dengan harapan bisa membantu mengungkap misteri kematian Vina dan Eky tahun 2016 silam tersebut.