TRIBUNJAKARTA.COM - Simak tanda-tanda kamu kedinginan alias hipotermia. Jangan diabaikan karena bisa berakibat fatal.

Diketahui, Hipotermia adalah gangguan medis yang terjadi ketika suhu tubuh menurun drastis. 

Suhu tubuh normal manusia berada di kisaran 37 derajat celcius.

Sedangkan mereka yang mengalami hipotermia mengalami penurunan suhu tubuh hingga di bawah 35 derajat celcius. 

Ketika suhu tubuh turun, jantung, sistem saraf, dan berbagai organ tubuh lainnya tidak bisa bekerja secara normal.

 Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa menyebabkan gagal jantung dan masalah pernapasan yang berujung pada kematian.

Gejala pertama yang dialami penderita hipotermia antara lain adalah menggigil kediginginan.

Selain itu, beberapa gejala yang biasa dialami penderita hipotermia antara lain:

1. gemetar bicara cadel atau berguman

2. napas lambat dan dangkal

3. denyut nadi melemah

4. koordinasi tubuh terganggu

KLIK SELENGKAPNYA: Apa Itu Emesis Gravidarum? Kondisi yang Dialami Meita Irianty Penganiaya Anak hingga Dibawa ke RS
KLIK SELENGKAPNYA: Apa Itu Emesis Gravidarum? Kondisi yang Dialami Meita Irianty Penganiaya Anak hingga Dibawa ke RS

5. mengantuk atau energi melemah

6. kebingungan atau kehilangan memori hilang kesadaran.

Sayangnya, penderita hipotermia biasanya tidak menyadari kondisinya karena gejalanya sering dimulai secara bertahap.

Pertolongan pertama

Agar tidak membahayakan nyawa, penderita hipotermia harus segera mendapatkan pertolongan pertama.

 Berikut pertolongan pertama yang bisa diberikan untuk pasien hipotermia:

1. memindahkan pasien hipotermia ke tempat yang hangat dan kering

2. lepaskan pakaian yang basah, selimuti seluruh tubuh penderita hipotermia

3. periksa pernapasan dan lakukan CPR jika pernapasan berhenti

4. Lakukan kontak dari kulit ke kulit Jika pasien masih sadar, berikan minuman hangat tanpa alkohol atau kafein.

Bagaimana pencegahannya?

Agar hal ini tidak terjadi, kita harus melakukan persiapan sebaik mungkin.

Berikut tips mencegah hipotermia saat mendaki gunung:

1. memeriksa kondisi cuaca sebelum mendaki

2. mengenakan pakian berlayer yang terbuat dari wol, sutra, atau polypropylene karena bahan-bahan ini mempertahankan panas lebih baik daripada katun

3. gunakan topi atau syal teba di kepala konsumsi kalori dalam jumlah yang cukup hindari konsumsi alkohol.

Baca Lebih Lanjut
Ortu Jangan Abai, 1000 Hari Pertama Kelahiran Jadi Periode Emas Masa Depan Anak
BASRA (Berita Anak Surabaya)
Gejala Diabetes yang Sering Muncul Menjelang Waktu Makan Siang
Sindonews
2 Pendaki Gunung Bawakaraengi Hipotermia Lantaran Jalan Malam Demi Bisa Rayakan HUT RI Ke 79
Alfian
Perdoski paparkan bahaya komplikasi mpox serta cara pencegahannya
Antaranews
Cara Memulihkan Akun WhatsApp yang Dibajak dan Tips Pencegahannya
Detik
Cuka Apel untuk Asam Lambung, Begini Cara Minum yang Benar, Cek deh!
Grace Kencana Pranata
Bagaimana Cara Merawat Mata, Batasi Penggunaan Gawai Sehari-hari
Grace Kencana Pranata
Lebih Rentan Terinfeksi, Ini yang Harus Segera Dilakukan Jika Anak Memiliki Gejala Mpox
Ratnaningtyas Winahyu
Cerita Pasien 'Cacar Monyet' Mpox yang Berhasil Sembuh, Ini Gejala yang Dialami
Detik
Kenapa Ular Ada di Plafon Rumah, Ini Cara Usir dan Pencegahannya
Detik