GridHEALTH.id – Trimester kehamilan adalah periode penting dalam perkembangan janin dan perjalanan kehamilan seorang wanita.

Sayangnya, masih ada yang kerap keliru dan menyebut trimester kehamilan dengan “semester”.

Padahal, keduanya adalah hal yang berbeda.

Ya, masa kehamilan dibagi menjadi tiga trimester, masing-masing dengan ciri dan tantangan tersendiri.

Pemahaman tentang trimester kehamilan sangat penting bagi ibu hamil agar dapat menjaga kesehatan dirinya dan bayi yang dikandungnya dengan baik.

Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Pengertian trimester kehamilan

Melansir dari berbagai sumber, inilah penjelasan selengkapnya mengenai trimester kehamilan.

1. Trimester pertama (0-13 minggu)

Trimester pertama berlangsung dari minggu pertama hingga minggu ke-13 kehamilan.
Pada tahap ini, embrio berkembang menjadi janin dan organ-organ utama mulai terbentuk.

Ini adalah periode kritis dalam perkembangan janin karena organ-organ vital seperti jantung, otak, dan tulang belakang mulai terbentuk.

Pada trimester ini, banyak wanita mengalami gejala awal kehamilan seperti mual, muntah (morning sickness), kelelahan, dan perubahan hormon yang dapat mempengaruhi suasana hati.

Meskipun gejala-gejala ini dapat membuat tidak nyaman, mereka adalah tanda bahwa tubuh sedang bekerja keras untuk mendukung perkembangan janin.

2. Trimester kedua (14-26 minggu)

Trimester kedua berlangsung dari minggu ke-14 hingga minggu ke-26 kehamilan.
Pada periode ini, risiko keguguran menurun dan banyak wanita mulai merasa lebih baik karena gejala mual dan muntah biasanya berkurang.

Ibu hamil mulai merasakan gerakan janin dalam rahim, yang menjadi pengalaman emosional dan menyenangkan.

Selama trimester kedua, janin tumbuh dengan cepat. Organ-organ yang terbentuk pada trimester pertama mulai berfungsi lebih baik, dan janin mulai mengembangkan karakteristik fisik yang lebih jelas seperti sidik jari dan rambut.

Pemeriksaan medis seperti ultrasonografi sering dilakukan pada periode ini untuk memantau perkembangan janin dan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.

3. Trimester ketiga (27-40 minggu)

Trimester ketiga berlangsung dari minggu ke-27 hingga minggu ke-40 kehamilan atau hingga kelahiran.

Ini adalah periode di mana janin tumbuh dengan cepat dan bersiap untuk dilahirkan. Berat badan janin bertambah, dan organ-organ tubuhnya matang untuk bisa berfungsi di luar rahim.

Ibu hamil mungkin mulai merasa tidak nyaman karena perut yang semakin besar, dan bisa mengalami gangguan tidur, nyeri punggung, serta kontraksi palsu (Braxton Hicks).

Pada tahap ini, penting untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk persalinan dan kelahiran. Pemeriksaan rutin dengan dokter menjadi semakin penting untuk memantau kesehatan ibu dan janin serta untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal persalinan.

Trimester kehamilan adalah pembagian masa kehamilan menjadi tiga periode yang masing-masing memiliki karakteristik dan tantangan tersendiri.

Pemahaman tentang setiap trimester membantu ibu hamil untuk lebih siap menghadapi perubahan fisik dan emosional yang terjadi selama kehamilan serta memastikan kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga.

Dengan pengetahuan yang tepat, ibu hamil dapat menjalani kehamilan dengan lebih tenang dan penuh persiapan.

Baca Lebih Lanjut
Bukan 'Semester', Ini Alasan 'Trimester' Lebih Pas Dipakai dalam Kehamilan
Detik
Biar Nggak Kemakan Janji Palsu, Ini Ciri-ciri Pria Red Flag yang Harus Dihindari
Annisa Suminar
Maksimalkan Peluang Kehamilan, Ini Dia 4 Resep dr. Zaidul Akbar untuk Promil
Ratnaningtyas Winahyu
Ciri-ciri Rumah Walet yang Akan Sukses dan Memiliki Sarang yang Berkualitas
Seputar Hobi
Buta dan Beracun, Ini Ciri Unik Cacing Sesilia yang Mirip Ular
Detik
Sering Keliru, Begini Bedanya Tepung Terigu dan Tepung Gandum, Kembar Tapi Tidak Sama
Dok Grid
Kenali Ciri-ciri Istri Selingkuh, Ini Tanda Pasangan Sudah Tak Setia
Diah Puspita Ningrum
Arti Kata Sarkas dan Arti Kata Sarkasme serta Ciri-ciri, Tujuan, Dampak dan Contoh Sarkasme
Nolpitos Hendri
5 Ciri-Ciri Ayam Petelur yang Tidak Produktif
Seputar Hobi
Ibu Hamil Berdiri Terlalu Lama Berisiko Apa? Ini Penjelasannya
Diah Puspita Ningrum