BNI Salurkan Kredit Rp 727 triliun per Juni 2024, Naik 11,7 PersenKumparan | 22/08/2024 20:20:21
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11,7 persen secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 727 triliun per Juni 2024.
Angka ini membaik dibandingkan pertumbuhan kredit di kuartal pertama yang sebesar 9,6 persen yoy.
Direktur Finance Novita Widya Anggraini mengatakan akselerasi kredit ini dilakukan dengan tetap mengedepankan asas kehati-hatian.
"Di mana sumber pertumbuhan kredit datang dari segmen berisiko rendah yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, dan kredit consumer, serta perusahaan anak," ujarnya dalam paparan kinerja BNI semester I 2024, Kamis (22/8).
Sementara itu, kredit segmen korporasi tercatat tumbuh 18,7 persen yoy menjadi Rp 403,1 triliun.
Nilai ini berasal dari korporasi blue chip baik swasta maupun BUMN.
Segmen konsumer tumbuh 15,1 persen yoy menjadi Rp 132,7 triliun per Juni 2024, yang dikontribusikan terutama dari pertumbuhan personal loan dan kredit pemilikan rumah (mortgage).
Pengunjung menunjukkan aplikasi m-banking wondr by BNI saat Wondrfest BNI di GBK, Jumat (5/7/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Penguatan peran dari anak usaha juga semakin kuat. Sinergi antar BNI Group merupakan salah satu strategi utama untuk mendukung kinerja yang sustain," kata Novita.
Akselerasi pertumbuhan kredit ini juga tidak lepas dari stabilnya perekonomian nasional di tengah kondisi global yang sangat dinamis, serta operating environment yang membaik bagi perbankan.
Terutama sejak Bank Indonesia (BI) memberikan insentif berupa pelonggaran atas kewajiban pemenuhan giro wajib minimum (GWM) dalam rupiah kepada bank yang menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada sektor tertentu, yang berlaku sejak 1 Juni 2024.
BI melalui insentif tersebut telah memperluas cakupan sektor prioritas kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) dengan turut mencakup sektor otomotif, perdagangan, listrik, gas, air, serta sektor jasa sosial, ekonomi kreatif, dan juga pembiayaan hijau, disamping sektor hilirisasi minerba-non minerba, perumahan, dan pariwisata yang telah ada sebelumnya.
Menurutnya, relaksasi GWM ini memberikan tambahan likuiditas yang dioptimalkan untuk mendukung penyaluran kredit sekaligus dimanfaatkan untuk memperbaiki struktur dana pihak ketiga (DPK) BNI, dengan cara mengurangi porsi dana institusi pada giro dan deposito, lalu menggantikannya dengan deposito retail atau perorangan yang lebih efisien dari sisi bunga.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (tengah) didampingi Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati (kiri) dan Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini melakukan sesi foto disela pemaparan kinerja BNI Semester I 2022 di Jakarta, Jumat (29/7). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ekspansi bisnis yang terakselerasi dan efisiensi dari sisi CoF yang terjadi di kuartal II 2024 menghasilkan pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income (NII) yang meningkat 3,1 persen dari kuartal sebelumnya.
"Kinerja top line juga didukung oleh pertumbuhan Fee Based Income (FBI) yang baik mencapai 11,9 persen yoy, didorong oleh pertumbuhan fee dari banking activities dan transaksi digital," kata Novita.
Sementara itu dana pihak ketiga (DPK) BNI tumbuh 1 persen yoy menjadi Rp 772,32 triliun. Dana murah atau current account savings account (CASA) naik 2,5 persen menjadi Rp 545,69 triliun dan deposito turun 2,6 persen yoy menjadi Rp 226,63 triliun.
Kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR). Rasio NPL per Juni 2024 tercatat berada di level 2 persen, membaik jika dibandingkan Juni tahun lalu yang sebesar 2,5 persen. Total aset bank pun tumbuh 4,6 persen yoy menjadi Rp 1.072,45 triliun.
Baca Lebih Lanjut
Cuan! BNI Catatkan Laba Rp 10,7 T di Semester I-2024
Detik
BNI cetak laba konsolidasi Rp10,7 triliun pada semester I 2024
Antaranews
Demi Kredit Naik, BI Guyur Insentif Likuiditas Rp 225 Triliun ke 124 Bank
KumparanBISNIS
BNI salurkan modal untuk nasabah Xpora Rp30 triliun hingga Juni 2024
Antaranews
Bank Mandiri: Kredit sektor manufaktur capai Rp177,37 triliun
Antaranews
BSI salurkan pembiayaan ke UMKM senilai Rp47,72 triliun per Juni 2024
Antaranews
Penyaluran KUR di Sumsel mencapai Rp40,9 triliun hingga Juni 2024
Antaranews
BNI Fasilitasi Modal Nasabah Xpora Rp30 Triliun di Semester I-2024
Sindonews
IHSG Dibuka Menghijau 0,37 Persen, Rupiah Menguat ke Rp 15.510 per Dolar AS
KumparanBISNIS
OJK sebut penyaluran kredit bank di Bengkulu tumbuh positif dan sehat