Nakita.id -Bagi banyak wanita, menjaga penampilan adalah bagian penting dari rasa percaya diri, termasuk dalam hal merawat rambut.
Namun, ketika sedang menyusui, banyak ibu yang khawatir apakah pewarnaan rambut aman dilakukan ataukah bisa berdampak pada kesehatan bayi.
Berikut ini adalah panduan yang dapat membantu ibu menyusui memahami risiko dan keamanan penggunaan cat rambut selama masa laktasi, mengutip dariStyleCraze.
Beberapa cat rambut juga mengandung bahan-bahan alami, seperti henna atau ekstrak tumbuhan.
Amonia: Bahan kimia ini digunakan untuk membuka kutikula rambut agar pewarna dapat meresap lebih dalam.
Amonia memiliki bau yang kuat dan bisa menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.
Hidrogen Peroksida: Ini adalah zat pemutih yang digunakan untuk menghilangkan warna asli rambut sebelum aplikasi pewarna.
Para-phenylenediamine (PPD): Bahan ini digunakan untuk menghasilkan warna yang lebih gelap dan intens pada rambut.
Menurut sebagian besar penelitian, sangat sedikit bahan kimia yang digunakan dalam pewarna rambut yang diserap melalui kulit kepala.
Oleh karena itu, kemungkinan besar hanya jumlah yang sangat kecil, jika ada, yang masuk ke dalam aliran darah dan ASI.
Namun, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Kulit Kepala yang Rusak atau Teriritasi: Jika kulit kepala mengalami luka atau iritasi, kemungkinan bahan kimia lebih mudah masuk ke dalam aliran darah.
Ini bisa meningkatkan risiko paparan bagi bayi.
Menghirup Uap Kimia: Ketika menggunakan cat rambut, terutama yang mengandung amonia, Momsmungkin menghirup uap kimia yang kuat.
Meskipun risiko ini rendah, ibu menyusui harus berhati-hati agar tidak terpapar secara berlebihan.
Produk-produk ini cenderung lebih lembut pada rambut dan kulit kepala serta memiliki bau yang lebih sedikit.
Pastikan Momsmemilih henna yang 100% alami tanpa campuran bahan kimia tambahan.
Ini bisa mengurangi risiko penyerapan bahan kimia.
Sangat sedikit bahan kimia dari pewarna rambut yang kemungkinan besar akan masuk ke dalam ASI.
Namun, untuk meminimalkan risiko, ibu menyusui dapat memilih produk pewarna rambut yang lebih alami atau bebas amonia, menggunakan teknik pewarnaan yang tidak menyentuh kulit kepala, dan memastikan ruangan tempat mewarnai rambut memiliki ventilasi yang baik.
Jika masih ragu, konsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan saran yang lebih personal sesuai dengan kondisi.