Simbiosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sym yang berarti 'dengan' dan biosis yang berarti kehidupan. Simbiosis adalah interaksi antara dua organisme yang hidup berdampingan.
Dikutip dari penelitian berjudul Penerapan Model Pembelajaran Learning Starts with a Question untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V Min 27 Aceh Besar oleh Mulyadi, pengertian simbiosis ialah pola interaksi yang begitu erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis. Yang melakukan simbiosis disebut sebagai simbion.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), secara kimia, simbiosis adalah keadaan yang menguntungkan pada pembentuk dua jenis zat, apabila kedua zat tersebut dapat bersama-sama dalam lingkungan serupa.
Secara biologi, simbiosis dapat berarti keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda.
Simbiosis yang terjadi antar makhluk ada 3 macam, yaitu simbiosis mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.
Simbiosis mutualisme adalah hubungan atau interaksi makhluk hidup yang saling menguntungkan.
Contoh simbiosis mutualisme adalah hubungan antara kerbau dan burung jalak, dimana burung jalak memakan kutu yang terdapat pada kerbau sehingga burung dapat kenyang dan kerbau tidak merasa gatal akibat kutu tersebut.
Contoh lainnya adalah pohon dan kayu manis. Kayu manis akan tumbuh di akar pohon dan membantu menyerap air serta mineral dari tanah untuk diberikan kepada pohon. Pohon memberikan kayu manis berupa karbon dan gula untuk fotosintesisnya.
Simbiosis komensalisme adalah hubungan atau interaksi makhluk hidup, dimana satu pihak akan diuntungkan, sementara pihak lain tidak rugi maupun untung.
Contoh simbiosis komensalisme adalah hubungan antara ikan remora dan hiu. Ikan remora memiliki sirip punggung yang dapat digunakan untuk menumpang pada hiu sehingga mereka dapat berenang dengan hemat energi.
Sementara hiu tidak mendapat keuntungan apapun, tetapi juga tidak merugi akibat eksistensi ikan remora.
Contoh lainnya seperti tumbuhan anggrek dan pohon besar. Anggrek dapat menumpang di pohon besar sehingga mudah mendapat sinar matahari. Namun, pohon besar tidak merasa rugi maupun untung.
Simbiosis parasitisme adalah hubungan atau interaksi antara satu makhluk hidup yang dapat merugikan makhluk hidup lainnya.
Contoh simbiosis parasitisme adalah tawon parasitoid dan kutu daun. Tawon akan menyuntikkan telurnya ke dalam tubuh kutu daun hingga larva menetas dan dapat membunuh inangnya (kutu daun).
Tak hanya dirugikan, kutu daun bahkan mati terbunuh karena proses simbiosis ini. Sementara tawon beruntung dari sumber nutrisi yang dimiliki tubuh kutu daun.
Contoh lainnya adalah jamur cordyceps dan serangga. Jamur dapat menginfeksi serangga dengan melepaskan spora yang menempel di tubuh inangnya.
Spora pun tumbuh dan menyebar dalam tubuh serangga, mengendalikan perilakunya dan memaksa inang untuk bergerak ke tempat yang lebih tinggi.
Setelah serangga mati, jamur tumbuh keluar dari tubuh inangnya dan melepaskan spora baru untuk menginfeksi serangga lain.
Simbiosis amensalisme adalah hubungan atau interaksi dimana satu makhluk hidup dirugikan, sementara pihak lain juga tidak diuntungkan atau dirugikan. Simbiosis amensalisme merupakan kebalikan dari simbiosis komensalisme.
Contoh simbiosis amensalisme adalah bakteri dan jamur penicillium. Jamur penicillium akan menghasilkan antibiotik yang dapat membunuh bakteri. Jamur tidak akan mendapat manfaat langsung dari kematian bakteri, tetapi bakteri sangat dirugikan.
Contoh lainnya adalah aloe vera dan tanaman lain di sekitarnya. Aloe vera dapat menghasilkan senyawa antimikroba dan antifungal yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain di sekitarnya.
Senyawa ini merusak atau membunuh tanaman yang tumbuh di dekatnya, tetapi aloe vera tidak mendapat keuntungan secara langsung. Ia hanya mendapatkan keuntungan berupa persaingan tanaman yang berkurang dari sebelumnya.