TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU-Pawai safety riding atau keselamatan berkendara yang ditaja Kepolisian Daerah (Polda) Riau dan jajaran, diikuti oleh ribuan orang.
Kegiatan digelar pada Sabtu (17/8/2024) kemarin. Selain bertujuan untuk mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas, kegiatan ini juga dalam rangka memeriahkan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79.
Dalam kegiatan ini, para peserta dengan menggunakan sepeda motor melakukan konvoi di jalanan.
Mereka juga mengenakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI) yang sudah didesain dengan unik dan menarik.
Helm berwarna merah putih, ditambah dengan beragam corak berupa gambar, tulisan, dan bentuk kreasi lainnya.
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Riau Kombes pol Taufiq Lukman Nurhidayat mengatakan, kegiatan ini merupakan ide atau gagasan dari Kapolda Irjen Pol Mohammad Iqbal.
"Kegiatan ini merupakan inisiasi, ide dan gagasan langsung dari Bapak Kapolda Riau dalam rangka memeriahkan Peringatan Kemerdekaan RI ke-79, sekaligus implementasi dari kegiatan decade of action dan rencana umum nasional keselamatan. Dengan menitik beratkan dengan orang yang berkeselamatan," kata Kombes Taufiq, Minggu (18/8/2024).
Lanjut dia, untuk di Kota Pekanbaru, ada sebanyak 479 peserta yang ikut memeriahkan konvoi safety riding dan lomba desain helm tersebut.
Konvoi dilaksanakan dengan titik mulai di Samsat Kota Pekanbaru di Jalan Gajah Mada.
Para peserta berkeliling Kota Pekanbaru dengan menggunakan helm desain merah putih yang diikutkan dalam lomba.
Kegiatan ini, juga dilaksanakan di jajaran 12 Polres/ta di Bumi Lancang Kuning. Jika ditotal, jumlah peserta mencapai 2 ribu orang lebih.
"Kalau ditotal itu ada sekitar 2 ribuan peserta lebih yang ikut berpartisipasi. Baik itu mengikuti lomba desain helm merah putih, maupun konvoi mengkampanyekan keselamatan berkendadara dengan mengenakan helm yang didesain," ucap Taufiq.
Ia berujar, para peserta berasal dari berbagai kalangan masyarakat.
Mulai dari komunitas driver ojek online (Ojol), komunitas sepeda motor, pelajar dan mahasiswa, serta masyarakat non komunitas lainnya. Antusias masyarakat untuk ikut berpartisipasi cukup tinggi. (*)
(Tribunpekanbaru.com )