Setumpuk koin emas milik peradaban kuno ditemukan oleh arkeolog di sebuah pot kecil di kota Yunani kuno Notion di Turki barat. Setelah dianalisis, koin tersebut ternyata milik wilayah Persia kuno.
Seorang arkeolog dari University of Michigan, Amerika Serikat, Christopher Ratté, mengatakan bahwa koin-koin tersebut kemungkinan besar dibuat di Sardis, yang terletak 60 mil di timur laut Notion.
Ia dan timnya mengatakan bahwa tumpukan koin tersebut berasal dari wilayah Persia abad ke-5 SM. Koin ini menjadi penemuan berharga dan diduga lupa diambil kembali oleh orang yang menyimpannya.
"Penemuan yang sangat berharga dalam penggalian arkeologi yang terkendali sangat jarang. Tidak seorang pun pernah mengubur setumpuk koin, terutama koin logam mulia, tanpa bermaksud mengambilnya kembali. Jadi, hanya kemalangan yang paling parah yang dapat menjelaskan pelestarian harta karun seperti itu," kata Ratté, seperti dikutip dari phys.org.
Andrew Meadows dari Universitas Oxford, yang sebelumnya bertanggung jawab atas koin di British Museum dan American Numismatic Society, menjelaskan bahwa penemuan tersebut dapat membantu meningkatkan keakuratan kronologi koin emas Achaemenid.
Hal ini terutama jika metode lain dapat mengonfirmasi lokasi dan periode yang benar. Maka dari itu, penemuan ini dikatakan signifikan dan sangat penting.
Achaemenid adalah kekaisaran Persia pertama dan kerajaan terbesar sepanjang sejarah. Kekaisaran ini didirikan oleh Cyrus Agung pada sekitar tahun 550 SM. Kekaisaran ini bertahan selama 220 tahun sampai dengan sekitar 330 SM.
Kekaisaran Achaemenid memiliki militer yang sangat kuat dan terkenal akan keberhasilan model administrasi birokrasinya yang terpusat.
Terkait koin emas ini, sebenarnya telah digali sejak 2022 dan baru pada 2023 koin-koin tersebut ditemukan. Selanjutnya, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Turki memberikan izin untuk mempublikasikan penemuan koin-koin tersebut, yang saat ini berada di Turki.
Pada bulan Juli 2023, penggalian di bawah bagian halaman menemukan tumpukan koin yang terkubur dalam pot kecil.
Koin-koin tersebut menunjukkan sosok pemanah yang sedang berlutut, desain khas dari darik Persia, sejenis koin emas yang dikeluarkan oleh Kekaisaran Persia.
Penimbunan tersebut, yang oleh tim UM dibuat pada abad ke-5 SM, akan memberikan data lain yang dapat memberi tahu para sejarawan tentang garis waktu dan sejarah darik Persia.
Menurut para peneliti, darik kemungkinan digunakan untuk membayar tentara bayaran, dan timbunan ini mungkin terkait dengan operasi militer di daerah sekitar Notion.
Ratté menunjukkan bahwa sebagian besar timbunan koin ditemukan bukan melalui penggalian arkeologi ilmiah, melainkan oleh para penjarah yang tidak begitu memperhatikan signifikansi sejarah.
"Menemukan artefak arkeologi tanpa informasi kontekstualnya ibarat bertemu seseorang yang amnesia, makhluk yang tidak memiliki ingatan," tegas Ratté.
"Tetap menarik dan penting, tetapi hilangnya pemahaman tidak terukur. Dalam kasus harta karun ini, kami memiliki pengetahuan yang tepat tentang lokasi penemuannya, beserta bukti tidak langsung yang cukup yang menunjukkan pengendapannya, kemungkinan pada akhir abad ke-5 SM," imbuhnya.
Peneliti juga mengatakan bahwa Pelabuhan Notion adalah aset militer yang penting, yang kemungkinan telah diperkuat selama masa ini. Menurut garis waktu yang biasa untuk koin Persia, timbunan dari Notion kemungkinan berasal dari abad ke-4 SM.
Ke depan, para peneliti juga berencana mempelajari koin-koin yang disimpan di Museum Arkeologi Ephesus di Turki.