JAKARTA - Viral belum lama ini kasus kematian seorang dokter yang merupakan peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip). Dokter tersebut diduga mengakhiri hidupnya karena tak kuat menjadi korban perundungan selama mengikuti PPDS.
Dokter sekaligus musisi, Tompi, ikut buka suara mengenai fenomena ini. Dia menuliskan cuitan di akun X pribadi mengenai keresahan atas fenomena di mana sulitnya seorang dokter atau tenaga kesehatan yang terbilang masih baru atau junior untuk menyampaikan kritik.
"Seberapa banyak sih nakes junior yang berani menyampaikan kritik/ketidaksetujuan akan sesuatu yang berlangsung di RS-dunia praktek kedokteran?" tanya Tompi, dikutip dari cuitan di akun X @dr_tompi, Sabtu (17/8/2024).
Ketika berani bersuara pun, kritik disampaikan dengan cara yang sangat halus karena merasa takut terhadap sederet dampak buruk yang akan terjadi kepadanya ketika menyampaikan kritik tersebut.
"Kalo pun berani menegur bunyi nya akan penuh dengan. Iijin meyampaikan... atau maaf kalau bisa..'. Kenapa jadi takut? Karena begitu ada yang berani bunyi dianggap keras kepala, dosanya diungkit-ungkit dan jadi terkucilkan," ungkapnya.
Tompi merasa budaya ini harus segera diubah, jangan terus dianggap 'biasa' dan menjadi hal lumrah yang dialami secara turun-temurun.
"Bukan berarti karena banyak yang sudah lulus dan lolos dengan perlakuan sama lantas dianggap hal buruk itu jadi baik-baik saja. Pembiaran dan harap maklum ini yang harus DIUBAH," ungkapnya.
Meski demikian, Tompi memahami bahwa fenomena tersebut tidak selalu terjadi dan masih banyak lingkungan yang sehat dan saling mendukung tanpa adanya senioritas.
Namun, di sisi lain, budaya buruk tetap saja ada.
"Memang ini oknum kok, tapi lumayan banyak dan ada di hampir setiap sudut. Pun demikian, yang baik dan supportif juga ada loh. Hanya saja sering gak bisa berbuat banyak untuk menghapus 'budaya lama'," ujar Tompi.Namun, di sisi lain, budaya buruk tetap saja ada.
"Memang ini oknum kok, tapi lumayan banyak dan ada di hampir setiap sudut. Pun demikian, yang baik dan supportif juga ada loh. Hanya saja sering gak bisa berbuat banyak untuk menghapus 'budaya lama'," ujar Tompi.
Baca Lebih Lanjut
Viral! Penampakan Buku yang Diduga Pedoman Bullying di PPDS, Ahli Kesehatan Buka Suara
Sindonews
Kedokteran Unpad Putus Studi 2 Dokter Residen yang Bully Mahasiswi yang Sedang Praktik di RSHS
Ravianto
Fakultas Kedokteran Unpad Beri Sanksi Residen Senior yang Lakukan Bullying saat Praktik di RSHS 
Dwi Yansetyo Nugroho
4 Zodiak Paling Keras Kepala, Taurus Nomor 1, Siapa Lagi?
Pradipta R
Tompi Bongkar Rahasia di Balik Kenyamanan Kliniknya
Sindonews
Sulitnya Memberantas 'Tradisi' Kelam Perundungan di Kalangan Kedokteran
Detik
Unpad Cek Dugaan Mahasiswa PPDS Buat Konten Dianggap Nyindir Kasus Undip
KumparanNEWS
10 Soft Skills yang Diperlukan untuk Sukses Kuliah Kedokteran, Karier Jadi Dokter Mudah
Sindonews
Tradisi Bullying Menahun di Kedokteran Jadi Sorotan usai PPDS FK Undip Bunuh Diri
Detik
5 Skill yang Wajib Dimiliki Calon Mahasiswa Kedokteran, Komunikatif hingga Detail
Sindonews