TRIBUNJATIM.COM - Media sosial dihebohkan dengan penampakan jendela kaca rumah warga dilakban.

Hal ini dilakukan untuk menghindari kerusakan akibat parade sound system memperingati HUT ke-79 RI.

Kepala Polsek Pagelaran, AKP Totok S menyebut, rumah dalam rekaman video itu adalah milik salah satu rumah warga Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang.

“Berdasarkan informasi kami dapat, aksi penempelan lakban itu dilakukan oleh panitia parade sound system."

"Untuk menghindari kerusakan akibat getaran suara sound system yang akan digelar pada Sabtu (10/8/2024),” ungkap Totok melalui sambungan telepon, dikutip dari Kompas.com.

Namun, Totok mengatakan, hingga saat ini tidak ada keluhan atau laporan dari warga terkait aksi penempelan lakban itu.

Sehingga, tidak ada tindakan apa pun dari pihak kepolisian.

“Kami hanya merekomendasikan kepada Satintlekam Polres Malang untuk pengendalian keamanan dan stabilitas di masyarakat,” sebut Totok.

Lebih lanjut, Totok memastikan, kegiatan parade sound system semacam itu tidak berizin.

Sebab, berdasarkan hasil focus group discusion (FGD) beberapa waktu lalu di Pendopo Kabupaten Malang, kepolisian tidak akan mengeluarkan izin untuk segala kegiatan parade sound system.

“Jadi kami tidak mengeluarkan izin untuk kegiatan parade sound system.

Termasuk kegiatan parade sound system di Desa Clumprit."

"Tujuan untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan bagi seluruh warga Kabupaten Malang,” sebut dia.

Kegiatan parade sound system kerap digelar di Kabupaten Malang tiap tahun, tepatnya pada Agustus untuk memperingati HUT RI.

Hanya saja, kegiatan itu lantas menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, seiring kerapnya dampak negatif yang ditimbulkan.

Salah satu rumah warga di Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang dilakban karena takut rusak akibat getaran parade sound system.
Salah satu rumah warga di Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang dilakban karena takut rusak akibat getaran parade sound system.
(via KOMPAS.com)

Misalnya, perusakan fasilitas umum dan kerusakan rumah warga akibat getaran suara yang terlalu keras pada 2023 lalu.

Merespons hal itu, Polres Malang dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang menggelar FGD, Kamis (18/7/2024) lalu di Pendopo Kabupaten Malang.

Kepala Polres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan FGD itu dilakukan untuk menekan dampak negatif kegiatan parade sound system.

Salah satu rekomendasi Polres Malang, setiap pelaksana kegiatan parade sound system diharapkan membentuk tim keamanan internal.

"Jadi harapannya belajar dari peristiwa yang pernah terjadi, Asosiasi pengusaha parade sound system, dan penyelenggara agar lebih peka kepada aspek keselamatan dan keamanan penyelenggaraan acara," tutur dia.

Sementara itu kisah viral lainnya, aksi ibu-ibu yang berani menegur karnaval sound horeg di Pati, Jawa Tengah, menuai sorotan.

Kini terungkap alasan ibu-ibu bernama Sukati tersebut minta sound horeg karnaval dimatikan.

Peristiwa ini terjadi di Desa Waturoyo, Kecamatan Margoyoso, Minggu (11/8/2024) sore.

Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @mood.jakarta.

Video memperlihatkan ibu-ibu nyaris dikeroyok massa saat memprotes truk sound horeg yang lewat di depan rumahnya.

Dalam video tersebut tampak situasi karnaval.

Terlihat truk sound horeg dengan suara dan dentuman kencang melintasi sebuah jalanan.

Di depan sebuah rumah, ada seorang ibu-ibu yang mengenakan kemeja hijau berdiri sambil membawa selang di tangannya.

Sukati berani tegur dan minta matikan sound horeg karnaval
Sukati berani tegur dan minta matikan sound horeg karnaval (Instagram/terang_media)

Ia menyemprotkan air dari selang tersebut ke arah truk sound horeg sambil memberikan gestur untuk segera melintas.

Namun siraman air si ibu justru membuat suasana menjadi panas.

Ia tampak menegur peserta karnaval yang membawa sound horeg.

Kemudian ibu-ibu tersebut dihampiri seorang pria.

Dikutip dari Tribun Medan, seorang pria dari pihak truk sound horeg menghampiri perempuan tersebut untuk mempertanyakan maksud dari siraman air.

Kemudian disusul oleh sejumlah pria perserta karnaval yang memakai kaos hijau.

Akhirnya, terjadi adu mulut antara ibu-ibu dan para panitia truk sound horeg.

Bahkan peserta karnaval yang seluruhnya laki-laki nampak menyudutkan ibu-ibu tersebut.

Sampai akhirnya ibu tersebut masuk ke dalam rumah.

Unggahan ini pun mendapat banyak komentar dari para netizen.

Banyak warganet yang mendukung aksi ibu-ibu tersebut.

Baca Lebih Lanjut
Semarak Menyambut HUT Ke-79 RI Mulai Terasa di Bandung, Warga Bangun dan Hias Gapura
Giri
HUT RI ke-79, Taman Safari-Jakarta Aquarium Punya Acara Seru, Intip Yuk!
Detik
Semarak Perayaan HUT ke-79 RI di Belgia, Merah Meriah!
Detik
Meriahkan HUT ke-79 RI, Warga Kompleks Pertanian Pabaeng-baeng Sumbang 100 Kaleng Cat
Imam Wahyudi
Sambut HUT Kemerdekaan ke 79 RI dengan Kue Merah Putih
BASRA (Berita Anak Surabaya)
Viral! Kaca Rumah Warga Malang Dilakban karena Getaran Sound Horeg, Polisi: Belum Ada Laporan Kerusakan
Sindonews
Keseruan Warga Lingga Sambut HUT RI ke 79, Ada Lomba Mancing Udang Galah di Marok Kecil
Eko Setiawan
40 Contoh Ucapan HUT ke-79 RI yang Antimainstream
Sindonews
Jelang HUT ke-79 RI di IKN, Garuda Tambah Jadwal Penerbangan ke Balikpapan
KumparanBISNIS
Alun-Alun Tugu Malang Rusak Usai Pesta HUT Arema
Timesindonesia