Modifikasi bagian penerangan punya fungsi lebih selain bikin tenang saat jalan malah hari, tampilan motor juga jadi makin ganteng.
Salah satu pilihannya adalah upgrade dengan lampu projector atau projie.
Untuk modifikasi ini tidak semua bengkel menyediakan jasa atau menyediakan aksesorinya.
Salah satu yang bisa ditemui adalah BRN Technical, bengkel spesialis kelistrikan yang ada di kawasan Pasar Minggu, bisa jadi rujukan untuk upgrade bagian penerangan motor.
Penggawa BRN Technical Annas Qoribi bilang, kalau sekarang pilihan merek projie sudah beragam sekarang mulai Pro7, Vahid, Beebot dan merek lain. Sedangkan dulu hanya ada merek AES.
Lampu motor projie bikinan BRN Technical. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Untuk pembuatan dan perakitan lampu di BRN Technical dikerjakan langsung oleh pria yang karib disapa Baron ini. Biasanya konsumen akan memilih model dan merek projie yang diinginkan atau bisa juga pakai model referensi yang sudah ada.
“Kalau kita biasanya bikin simpel enggak ramai karena lebih ke fungsional saja. Setelah cocok bisa melakukan DP dulu, terus selama kita bikin nanti kita pinjemin batok lampu sementara dari sini, nanti kalau sudah kelar bracketing-nya nanti balik lagi tinggal instalasi,” buka Baron saat ditemui di workshop-nya di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Pemasangannya, tidak diperlukan ubahan atau penggantian di bagian kelistrikan motor. Karena pemasangannya dibuat plug and play (PNP) dan tidak akan merusak kabel yang ada di motor.
“Sebelum pemasangan, beban Watt lampunya sudah diukur sesuai kapasitas di motor. Jadi enggak perlu ganti aki, kiprok, dan regulator semuanya sudah pasti pnp dan aman bahkan engga bakal ada risiko kaya mikanya bakal meleleh atau gosong,” ujarnya.
Soal harga, untuk motor berukuran medium seperti Honda Vario, Honda PCX, Yamaha NMax, Yamaha Aerox, Yamaha Lexi dan sejenisnya sekitar Rp 5 juta. Harga tersebut sudah termasuk 2 Projie, lampu B2 laser dengan kualitas yang bagus dari yang UPS Way Maker.
Tapi bila dana terbatas, bisa pakai merek AES WST sekitar Rp 3,5 juta. Sedangkan untuk model satu lampu dibandrol dari Rp 1,8 juta sampai Rp3 juta.
Biasanya, kata Baron pakai projie 3 inci dengan daya lampu pakai yang 60 Watt bisa dari merek Beebot atau UPS Way Maker, tergantung permintaan konsumen.
Untuk lampu garapannya, Baron memberikan garansi satu tahun. Itu berlaku kalau ada bagian bracket ada yang patah, modul lampu hingga LED-nya kalau mati itu dapat garansi.
"Kalau biasanya relay set tapi itu juga jarang, kalau patah tergantung jalannya. Itu biasanya kalau touring paling bautnya copot enggak sampai patah," pungkasnya.
“Kalau sudah lewat dari masa garansi terjadi kerusakan atau butuh servis bisa kita kerjain karena bikinnya di sini. Tapi kalau bikin di tempat lain dan servis di sini kita enggak bisa,” katanya.
Nah, untuk membedakannya BRN Technical memberikan label khusus di bagian dalam headlamp-nya. Tapi secara tampilan Baron sudah hafal bentuk bagian luar lampu garapannya.
Soal modifikasi yang berkaitan dengan kelistrikan, Baron menyarankan jangan pindah-pindah bengkel. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya kerusakan karena garapan setiap bengkel berbeda, sehingga kalau ada kerusakan nantinya lebih mudah diatasi.
Baca Lebih Lanjut
Bakal Jadi Pengawas Kripto, OJK Siapkan Aturan Modal Minimum & Kelompok Aset
KumparanBISNIS
Polisi Tindak Pengendara di Malang, Pakai Lampu Blitz
Timesindonesia
Hyundai Siapkan Pabrik Mobil Listrik di Thailand
Detik
Kenali Bahaya Pakai Kursi Tambahan Anak di Motor
KumparanOTO
Biar Lebih Aman, Negara Ini Wajibkan Motor Pakai ABS Mulai Tahun Depan
Detik
Bajaj Luncurkan Motor Berbahan Bakar Gas Pertama di Dunia
Detik
Ngeri Moge Tabrak Pejalan Kaki Padahal Lampu Merah Menyala, Korban Terpental, Pelaku Tak Minta Maaf
Sartika Rizki Fadilah
Apa yang Terjadi dengan Barang Bawaan Kita Kalau Disita Petugas di Bandara?
KumparanTRAVEL
Terungkap Kondisi Terkini Pabrik Gula Satu-satunya di Jawa Barat
Detik
Kecelakaan Maut, Seorang Pemotor Tewas Setelah Menabrak Pagar Pembatas dan Tiang Lampu