Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Tak bisa dipungkiri keberadaan Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri menyimpan banyak potensi untuk masyarakat.

Seperti pemanfaatan kawasan waduk untuk budidaya ikan, irigasi ke persawahan di Kabupaten sekitar Wonogiri dan potensi tempat wisata yakni Waduk Gajah Mungkur.

Seperti kebiasaan umum para wisatawan, ketika berkunjung ke suatu daerah, tak lengkap rasanya bila pulang ke rumah tak membawa buah tangan.

TribunSolo.com mencoba memberikan rekomendasi oleh-oleh yang cocok dibawa pulang usai mengunjungi Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur, yakni Wader Goreng Crispy.

Sepanjang jalan disekitaran waduk, banyak sekali penjaja makanan ikan kecil yang digoreng sampai garing sehingga teksturnya sangat renyah tersebut.

Salah satunya di warung milik Hartini yang berada di Dusun Kedungareng, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri atau tak jauh dari Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur.

Disana pengunjung akan disajikan bermacam jenis ikan, mulai dari Wader, Patin, Nila tak kalah juga ada udang goreng. Khusus Nila, pengunjung bisa request untuk dibakar.

Bu Har, sapaan akrab sang pemilik warung menjelaskan, dari sekian banyak jenis oleh-oleh yang disajikan, wader goreng itu menjadi makanan yang paling diserbu pembeli.

"Untuk oleh-oleh tempe keripik ada, keripik benguk ada, wader, udang, iwak peyek. Olahan ikan banyak, macam-macam," kata Hartini.

Ia mengakui, warungnya kerap menjadi jujugan para wisatawan usai berkunjung dari Objek Wisata Waduk Gajah Mungkur, tentunya untuk membeli buah tangan.

"Paling banyak itu malah dari luar Wonogiri, biasanya rombongan bus, travel seperti itu. Pulang dari waduk mampir kesini, banyak yang langganan," kata dia.

"Paling laris udang sama wader," imbuhnya.

Harga yang dibanderol untuk wader goreng crispy itu berbeda, tergantung jenis wader gorengnya, ada yang goreng basah dan goreng kering.

"Saya pakai kayu bakar. Wader saya goreng pakai tepung dan pakai bumbu gulai," kata Har.

Untuk wader crispy kering dibanderol seharga Rp 120 per kilogramnya.

Sementara wader crispy yang basah seharga Rp 100 ribu per kilogramnya.

Namun pembeli tak serta merta harus membeli per satu kilogram, bisa saja hanya membeli seperempat maupun setengah kilogram.

Rasanya memang sangat gurih, pada gigitan pertama yang dirasakan adalah sensasi kerenyahan ikan yang memang digoreng garing itu.

Walaupun digoreng dengan tepung, rasa ikan juga tak jadi hilang. Sangat gurih, asin dan tentunya menggugah selera. Lebih pas, apabila disajikan dengan nasi hangat dan sambal.

"Makan sini juga bisa. Ada beberapa menu, bisa goreng, dibakar maupun bothok ikan," katanya.

Warung Bu Har buka setiap hari sejak pukul 06.00 hingga pukul 23.00.

 Letaknya tak jauh dari Waduk Gajah Mungkur sehingga direkomendasikan untuk mampir.

(*)

 

Baca Lebih Lanjut
5 Oleh-oleh Khas Wonogiri Jateng yang Khas, Cocok jadi Buah Tangan & Jarang Ditemukan di Daerah Lain
Hanang Yuwono
Begini Tips Menggoreng Ayam Crispy Agar Tidak Menyerap Minyak, Simak
Dok Grid
Cara Menggoreng Ikan Asin Agar Renyah dan Tidak Alot saat Digigit, Dijamin Sekeluarga Bakal Ketagihan Kalau Ikuti Tips Ini
Dok Grid
Kenyal Gurih! Puli Tempe Bacem, Jajanan Khas Gunungkidul
Detik
Cara Mancing Wader di Kali yang Mudah tapi Jarang Diketahui
Seputar Hobi
Tepung Apa yang Menghasilkan Pisang Goreng Paling Renyah? Temukan Jawabannya Pada Percobaan Ini
Dok Grid
Pantas Bisa Renyah Terus, Ternyata Trik Kafe Bikin Kentang Goreng Harus Direndam dalam Air Ini Dulu, Dijamin Hasilnya Anti Lembek
Dok Grid
Nikmat Keripik Tempe Bumbu Jahe, Gurihnya Khas
Timesindonesia
10 Kuliner Enak di Pujasera Blok M Square Buat Jajan Akhir Pekan
Detik
Mencicipi Nasi Kandar Khas Malaysia Racikan Chef Stefani Horison
Sindonews