Desa Dlimas, Kecamatan tegalrejo, Kabupaten Magelang menjadi salah satu lokasi penerjunan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro.
Salah satu mahasiswa Teknologi Pangan, Debby Gracella mengadakan pelatihan dan pendampingan penggunaan vacuum sealer sebagai salah satu wujud peningkatan kualitas produk dan jenis kemasan rumah tangga.
Hal ini didasari karena umur simpan produk relatif singkat yang dapat berdampak ke masalah lingkungan. Inovasi dengan adanya teknologi pengemasan dengan metode vacuum bukan hanya meningkatkan masa simpan produk tetapi juga mengatasi masalah lingkungan yang ada.
Kemasan merupakan pembungkus produk untuk menyimpan, melindungi, dan mendistribusikan produk. Pemilihan jenis kemasan akan mempengaruhi lama masa simpan suatu produk. Masa simpan produk merupakan hal yang krusial dalam menentukan kualitas produk sehingga produk diharapkan memiliki masa simpan yang cukup lama. Pemilihan metode pengemasan memiliki peranan penting terkait lama waktu simpan produk. Peningkatan ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat memunculkan berbagai inovasi teknologi pengemasan pangan. Teknologi pengemasan kedap udara atau vacuum sealing menjadi tren di masa sekarang.
Vacuum sealer merupakan salah suatu alat pengemasan makanan yang menghilangkan udara dari kemasan kemudian disegel rapat. Cara ini menciptakan kondisi vakum dan memperlambat pertumbuhan bakteri dan memungkinkan makanan dapat bertahan lebih lama. Oleh karena itu, Debby selaku inisiator program melihat kemasan vacuum cocok digunakan dalam skala rumah tangga maupun industri terutama untuk makanan semi-basah dan basah. Pelatihan dan pendampingan penggunaan vacuum sealer pun dilakukan bersama masyarakat Desa Dlimas pada Sabtu, 03 Agustus 2024.
Program ini diawali dengan adanya penyuluhan kepada masyarakat Desa Dlimas selaku peserta kegiatan tentang masa simpan produk dan jenis pengemasan yang dapat dilakukan. Pembahasan mengenai karakteristik produk pangan yang bervariasi sehingga memengaruhi masa simpan dan jenis-jenis kemasan menjadi topik yang diminati oleh peserta. Di sela-sela penjelasan, mereka juga menyampaikan keluh kesah terkait berbagai penanganan bahan makanan yang kurang tepat sehingga menyebabkan rasa hidangan menjadi kurang lezat. Penyuluhan tersebut berhasil meningkatkan kesadaran bagi masyarakat terkait pentingnya metode pengemasan dan penyimpanan yang tepat untuk bahan makanan.
Tahap selanjutnya dilakukan dengan pendampingan dan pelatihan penggunaan vacuum sealer. Pertama-tama, masyarakat dikenalkan dengan alat vacuum sealer yang akan digunakan. Masyarakat menyimak penjelasan terkait bagian-bagian vacuum sealer dan cara penggunaannya. Selanjutnya, demonstrasi dilakukan terkait penggunaan alat vacuum sealer dengan berbagai jenis makanan kering dan juga basah. Masyarakat antusias dengan turut mencoba secara langsung bagaimana menggunakan vacuum sealer. Mereka juga berpendapat bahwa alat ini akan berguna di kemudian hari. Bukan hanya terbatas pada penggunaan rumah tangga tetapi juga dapat digunakan dalam skala industri. Pemberian alat vacuum sealer kepada masyarakat merupakan penutup dari rangkaian kegiatan ini.
Pemberian Vacuum Sealer kepada Masyarakat Desa Dlimas sebagai Alat Pengemasan Pangan
Peningkatan kualitas produk melalui pengadaan vacuum sealer diharapkan dapat memaksimalkan potensi produk yang ada di Desa Dlimas. Debby mengungkapkan besar harapannya Desa Dlimas semakin maju dengan adanya metode pengemasan vacuum ini. Selain itu, vacuum sealer juga memudahkan distribusi terutama produk olahan pangan yang mudah rusak karena memperpanjang umur simpan produk. Ke depannya, inovasi dan kreativitas produk yang dihasilkan dapat semakin bervariasi dengan pasar yang lebih luas bahkan dapat menjadi produk unggulan Desa Dlimas. Alat ini juga diharapkan dapat mendukung UMKM yang untuk semakin berkembang baik dari aspek kualitas produk, distribusi hingga pemasaran.
Program ini dilaksanakan dalam penyerasian dengan teknologi pangan yang selalu memperhatikan kualitas produk pangan, salah satunya umur simpan produk. Produk yang sampai di tangan konsumen dengan kondisi baik tidak terlepas dari pengemasan yang baik. Metode ini merupakan metode yang mumpuni dalam menjaga kualitas produk. Kualitas yang terjaga walaupun disimpan berminggu-minggu merupakan salah satu kelebihan metode ini.
Penyuluhan yang diberikan juga membuka jendela pengetahuan yang meningkatkan kesadaran pentingnya memahami karakteristik bahan pangan yang akan dijadikan produk nantinya. Pemahaman ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan industri rumah tangga atau UMKM yang tanggap terhadap mutu dan keamanan pangan suatu produk. Ilmu pengetahuan teknologi pangan menjadi pilar utama dalam penyatuan konsep dan pemahaman yang mendasari teknologi pengemasan dengan metode vacuum.
Baca Lebih Lanjut
Inovasi Hijau, Solusi Problem Petani Jember
Sindonews
UMKM Tembus Pasar Luas: Mahasiswa KKN UNDIP Ciptakan Inovasi Pengemasan Plastik
Cyrila Amanda
Biocompost Menggunakan Composter Bag: Solusi Hebat Ubah Limbah Jadi Pupuk
Rizsky Rahmana Putra
Salad Beku jadi Tren Makanan Sehat, Begini Cara Meraciknya
Detik
Marak Kasus Cuci Darah pada Anak, Mahasiswa Polines Bikin Inovasi Ini
Detik
YLKI Soroti Produk Pangan Ilegal dari China, Awas Bisa Sakit!
Sindonews
YLKI minta warga waspadai produk makanan dan minuman ilegal asal China
Antaranews
Bahan kimia perklorat ditemukan pada makanan anak di AS
Antaranews
Konsisten Berinovasi, WRP Berhasil Raih Penghargaan Top Brand 2024
Sindonews
Kepala BRIN Sebut Riset dan Inovasi Nasional Naik Peringkat
Detik