Saat ini baru terealisasi 31 titik
Jakarta (ANTARA) - Provinsi DKI Jakarta hingga saat ini memerlukan 71 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) agar intervensi kebijakan dapat diambil dengan tepat terkait kualitas udara, baik sektor kesehatan, pendidikan, maupun transportasi.
"Saat ini baru terealisasi 31 titik," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, bahwa kebutuhan data yang akurat terkait SPKU juga dibutuhkan dari sektor kesehatan, pendidikan dan transportasi. 
Menurut dia, 31 titik SPKU yang tersebar di wilayah DKI itu masih sangat kurang untuk memantau kualitas udara di Jakarta.
Ia menjelaskan, dari hasil kajian yang ada bahwa kebutuhan SPKU di DKI mencapai 71 unit atau sekitar empat SPKU per kecamatan.
"Kami memang sudah mengkaji kebutuhan SPKU dan jumlah 71 unit ini merupakan kajian," katanya. 
Asep melanjutkan bahwa dengan adanya SPKU ini, maka banyak intervensi kebijakan yang dapat diambil dengan tepat terkait kualitas udara, baik sektor kesehatan, pendidikan, maupun transportasi.
Ia mencontohkan bahwa untuk sektor kesehatan, dengan akurasi data terkait kualitas udara di suatu daerah maka petugas atau dinas kesehatan dapat mengintervensi melalui persiapan obat-obatan terutama yang berhubungan dengan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Begitu juga pada sektor transportasi, kata Asep, ketika di suatu lokasi kualitas udara memburuk, maka petugas Dinas Perhubungan dapat memberlakukan sejumlah rekayasa dalam mengurangi jumlah kendaraan.
"Akurasi data terkait kualitas udara untuk dinas kesehatan nanti bisa menentukan intervensi terhadap kondisi penyakit yang diderita.
Ini bisa merujuk dari data yang dihasilkan oleh SPKU," katanya.
Pada sektor pendidikan, kata Asep, bisa memberikan informasi kepada siswa atau peserta didik agar mengenakan masker ketika kualitas udara tidak sehat.
Baca Lebih Lanjut
Minggu, kualitas udara Jakarta tidak sehat bagi kelompok sensitif
Antaranews
Kualitas udara Jakarta nomor dua terburuk di dunia 
Antaranews
Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini Senin 12 Agustus 2024, di Wilayah Ini Diperkirakan Hujan
Ariestia
Pembudidaya udang tambak di Banten perlu tingkatkan kualitas perairan
Antaranews
Kualitas Lapangan JIS Mendapat Kritikan
Detik
Cek Prakiraan Cuaca Riau Hari Ini 11 Agustus 2024, Masih Ada Potensi Hujan
Sesri
Jumlah Titik Panas di Riau Terpantau Kembali Meningkat Pagi Ini, Jadi 40 Titik
Ariestia
KAI Daop 1 optimalkan Stasiun Cikarang sebagai stasiun terintegrasi
Antaranews
Tahun 2024, Suhu Udara Bojonegoro Bakal Jadi yang Terpanas di Jatim? Ini Penjelasan BMKG
Titis Jati Permata
BMKG prakirakan cuaca DKI Jakarta cerah berawan pada Selasa siang
Antaranews