Ikan menjadi salah satu spesies yang sudah ada di Bumi sejak ratusan tahun lalu. Belum lama ini, fosil spesies ikan dari awal zaman dinosaurus berhasil ditemukan oleh seorang pemburu fosil.
Penemuan fosil tersebut dilakukan oleh Steve Edwards, yang juga bekerja sebagai pemandu safari di Zimbabwe bagian utara. Sempat dikira aneh karena belum ada yang mirip dengan spesies lain, ternyata setelah dianalisis, fosil ikan yang ditemukan adalah spesies baru dari ikan purba.
Atas penemuannya, Edwards pun dianugerahi penghargaan paling bergengsi di kalangan penggemar alam.
Untuk diketahui bahwa masa dinosaurus terjadi sekitar 250-65 juta tahun lalu. Fosil ikan yang baru ditemukan ini, diperkirakan hidup sekitar 210 juta tahun lalu, saat dinosaurus baru mulai muncul.
Fosil tersebut merupakan spesies baru yang diberi nama Ferganoceratodus edwardsi untuk menghormati kontribusi Edwards. Ini adalah sejenis lungfish atau ikan paru-paru, sekelompok hewan yang garis keturunannya telah bertahan selama ratusan juta tahun.
"Steve merupakan tokoh penting dalam paleontologi, yang telah mengungkap beberapa situs Trias Akhir di Afrika bagian selatan," jelas Prof. Paul Barrett, salah satu penulis penelitian dan Peneliti Berprestasi untuk Ilmu Bumi di Museum Sejarah Alam, London, seperti dilansir dari IFL Science.
"Periode ini menandai dimulainya kebangkitan dinosaurus dan diversifikasi ikan bertulang. Dengan berbagai penemuannya, Steve telah meningkatkan pemahaman kita tentang momen penting dalam evolusi tersebut," imbuhnya.
Selain penemuan fosil ikan spesies baru, Edwards juga menemukan seekor fitosaurus dan seekor dinosaurus baru.
Ikan paru-paru, seperti namanya, memiliki keunikan luar biasa dalam metode pernapasannya. Meskipun mereka memiliki kantung renang seperti banyak ikan lainnya, kantung renang tersebut berevolusi menjadi paru-paru khusus saat mereka dewasa, yang memungkinkan mereka untuk menghirup udara saat berada di luar air.
Adaptasi ini terbukti sangat berharga saat ikan paru-paru bertransisi ke daratan, yang kemudian berevolusi menjadi tetrapoda, hewan berkaki empat yang mencakup semua vertebrata selain ikan.
Para peneliti sangat tertarik dengan adaptasi awal ikan paru-paru. Sebab, ikan tersebut memiliki kemampuan luar biasa untuk bertahan dalam suhu panas ekstrem dengan bersembunyi di liang yang dibungkus kepompong lendir.
Dalam keadaan tersebut, mereka hanya meninggalkan sedikit lubang untuk bernapas, dan dapat bertahan tanpa makan atau minum hingga empat tahun.
Perilaku tersebut hanyalah sebagian dari banyak sifat ikan paru-paru yang menarik yang ingin dieksplorasi lebih lanjut oleh para ilmuwan. Oleh karena itu, penemuan spesies ikan paru-paru baru merupakan tambahan yang signifikan dan menarik bagi koleksi iktiologi.