TRIBUNJABAR.ID - Pejalan kaki kembali menjadi sasaran tabrak para pengendara sembrono.
Kali ini video kecelakaan mempelihatkan penyeberang jalan yang ditabrak motor gede atau moge.
Video ini diunggah akun Instagram @dashcam_owners_indonesia, Senin (12/8/2024).
Dalam video terlihat seorang pejalan kaki yang nyaris tertabrak di zebra cross yang dilengkapi lampu lalu lintas alias pelican crossing.
“Kejadian tadi sore, moge hampir nabrak pejalan kaki di zebra cross,” tulis keterangan video tersebut.
Beruntung pejalan kaki tidak benar-benar tertabrak moge yang berada di dekatnya.
Namun pejalan kaki tersebut sempat terjatuh karena sempat tersenggol saat berlari menyeberang.
Menanggapi video tersebut, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan pengendara motor di kota besar belum terbiasa dengan adanya pelican cross atau penyeberangan jalan yang diatur dengan lampu lalu lintas.
“Sehingga masih banyak yang melanggar atau tidak sabar menunggu hingga lampu berwarna hijau, hal ini dikarenakan kurangnya sosialisasi dan tindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam hal ini polisi lalu lintas,”
“Serta tidak adanya edukasi-edukasi yang dilakukan sejak bangku sekolah sehingga masih sangat banyak yang tidak paham dan tidak taat terhadap rambu tersebut,” kata Agus, kepada Kompas.com (12/8/2024).
Menurut Agus, hingga kini belum ada studi atau survei terkait kepatuhan pengendara terhadap pelican crossing.
Namun demikian, berdasarkan pengamatannya, banyak sekali pengendara terutama pemotor masih sering melakukan pelanggaran karena kurang sabar saat berhenti di pelican crossing.
“Seharusnya ketika kita berkendara selalu memperhatikan rambu lalu lintas terutama lampu pengatur jalan, jadi pada saat rambu berwarna kuning kita harus segera mengurangi kecepatan dan berhenti sebelum lampu tiba-tiba berubah menjadi merah,”
“Sehingga kita dapat mengurangi potensi bahaya yang terjadi, sebagai pengendara kita juga harus berempati dengan pengguna jalan lain sehingga kita bisa menempatkan posisi kita jika menjadi pengguna jalan lain yang dirugikan,” tutur Agus. (*)