Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Satria Achmad seorang Sarjana Hukum yang kini bekerja di salah satu bank nampaknya pintar membaca peluang bisnis.
Ia bersama tiga orang rekannya membuka UMKM atau usaha di bidang kuliner di Jalan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.
Untuk usahanya sendiri memang hanya sebatas warkop atau warung kopi biasa dengan menu ala-ala warkop yakni mie instan, kentang rebus, roti bakar, dan makanan ringan lainnya.
Namun, Satria yang pintar membaca peluang menjadikan warkop yang juga dinamai ‘Warkop Boengsoe’ ini menjadi warkop favorit masyarakat Kota Bogor.
Bukan soal makanannya, namun soal lokasi warkopnya yang menjadikan tempat ini favorit masyarakat.
Warkopnya yakni berada tepat di pinggir rel kereta api ini membuat pengunjung merasakan sensasi berbeda saat menikmati kopi maupun kuliner di lokasi tersebut.
Pengunjung juga isa melihat langsung jalannya kereta api sambil menikmati jajanan warkop.
Tidak hanya itu, pengunjung pun bisa berfoto dengan latar kereta yang melintas.
“Warkop Boengsoe ini bukan dari bulan Februari 2024 lalu. Baru beberapa bulan yang lalu sih,” kata Satria kepada TribunnewsBogor.com, Senin (12/8/2024).
Awalnya, ide membuka usaha ini berawal dari ketidak sengajaan.
Satria bersama tiga rekannya yang lain memang berencana untuk usaha bareng.
“Sebenernya ini idenya ketidaksengjaan. Kebetulan karena kita juga niatnya mau usaha juga. Lalu nyari tempat. Kebetulan dapat tempat di yang sekarang,” jelasnya.
Tempat yang sekarang ramai menjadi favorit pengunjung berada di areal luar warkop.
Tempatnya pun tidak begitu luas dengan latar batu-batu split.
Untuk memanjankan pengunjung, manajemen warkop menyiapkan meja-meja kecil disertai bangku.
“Yaudah kita buat (warkop). Tapi, dari awal memang ga dikonsepin seperti sekarang (viral),” ucapnya.
Setiap harinya, warkop ini bisa dikunjungi 130 orang.
Rata-rata pengunjung yang datang yakni pelajar yang pulang sekolah.
“Pasarnya memang anak muda. Kalau jam bukanya kita di jam 12 siang sampai jam 12 malam,” ucapnya.
Untuk penamaan warkopnya sendiri pun tidak terlepas dari semua owner yang merupakan anak bungsu.
Bungsu memang selalu identik dengan anak manja.
Ia pun berharap, yang datang berkunjung ke warkop ini bisa dimanjakan seperti anak bungsu.
Orang-orang yang berkunjung ke warkop ini rata-rata selalu berfoto dengan latar kereta api.
Mereka selalu memposting aktifitasnya di media sosial pribadinya.
Alhasil, lambat laun warkop ini pun viral bahkan sering disebut warung kopi ala-ala di negara Vietnam.
“Engga nyangka sih. Tentunya awalnya kita memang cuman niat usaha sederhana aja. Apalagi kalau dilihat tempatnya juga ga mewah-mewah amat. Karena kita niatnya memang pasar buat anak sekolah dan orang sekitar,” jelasnya.
Warkop ini semakin ramai. Pemilik pun akhirnya membuat satu ruangan baru untuk bisa menampung pengunjung.
Satu ruangan baru ini berada di lantai atas warkop. Omzet pendapatan warkop pun terus naik.
“Kalau dari buka alhamdulillah omzet terus naik. Tidak teralu naik tapi ya stabil sih kalau omzet,” ucapnya.
Satria pun akhirnya menyadari bahwa warkopnya ini memiliki nilai lebih bagi pengunjungnya.
“Karena setelah berjalan benar juga bahwa warkop kita ini punya view berbeda dari yang lain dan keunikannya juga beda dari yang lain lah. Jadi, bisa jadi tempat alternatif buat nongkrong. Ditambah juga rasa penasaran mungkin karena keretanya. Alhasil pada nongkrong disini,” ujarnya.
Awalnya, warkop ini hanya mempunyai karyawan tiga orang.
Usai ramai dikunjungi, saat ini karyawan dari warkop ini berjumlah 10 orang.
“Karena semakin ramai, alhamdulillah naik juga karyawannya,” ungkapnya.
Ia berharap, warkopnya selalu bisa membuat kenyamanan bagi siapapun pengunjungnya.
Ia pun akan terus berinovasi untuk tetap mengembangkan usahanya ini.
“Kedepannya akan terus berinovasi juga supaya membuat orang tertarik datang kesini,” ungkapnya.
Satria berpesan, untuk yang hendak membuka usaha, harus tidak takut menghdapi resiko.
“Mungkin yang pertama berani ambil resiko aja. Kita gatau kedepannya bakal gimana. Entah itu rame atau tidak. Intinya ya berani aja dulu gitu. Terus tentunya memanfaatkan media sosial perkembangan jaman,” tandasnya.
Sumber: Rahmat Hidayat
UMKM dibidang kuliner Warkop Boengsoe ramai dikunjungi masyarakat, Senin (12/8/2024).