TIMESINDONESIA, TURKI – Saat Anda mengunjungi Turki, terutama di Kota Istanbul, rasanya tak lengkap jika tidak mencoba kuliner khasnya, shawarma.
Hidangan yang satu ini bukan hanya sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya dan tradisi kuliner Turki yang sudah mendunia.
Shawarma dikenal sebagai salah satu makanan cepat saji dan street food yang sangat populer di negara asalnya, Turki.
Dari segi bahasa, istilah shawarma diambil dari pengucapan dalam bahasa Arab yang merupakan turunan dari kata Turki evirne, yang berarti "memutar". Nama ini merujuk pada teknik memasak daging yang diputar pada alat pemanggang vertikal.
Menurut bashas.ca, shawarma terbuat dari irisan tipis daging yang bisa berasal dari berbagai jenis, seperti daging sapi, kambing, ayam, atau kalkun. Daging tersebut kemudian disajikan dalam roti pipih, dilengkapi dengan berbagai saus dan sayuran, menciptakan kombinasi rasa yang unik dan khas.
Meskipun tampak serupa, ada perbedaan dalam penyajian shawarma di Turki dan Indonesia. Di Indonesia, bahan-bahan dalam shawarma sering kali dimodifikasi. Salah satu contohnya adalah dengan mengganti daging sapi atau kambing dengan daging ayam sebagai bahan utamanya.
Namun, bagi lidah orang Indonesia, rasa shawarma mungkin terasa agak berbeda. Jika dibandingkan dengan lumpia yang lebih familiar di Nusantara, shawarma memiliki cita rasa yang cenderung lebih ringan, bahkan bisa dibilang plain dan anyep. Selain itu, tekstur kulitnya juga berbeda; shawarma memiliki kulit yang sedikit lembek, tidak serenyah lumpia.
Shawarma juga disajikan dengan cara yang berbeda. Di Turki, shawarma biasanya disajikan bersama salad paprika, potongan kol ungu, dan kentang goreng, yang semuanya menambah kekayaan rasa dan tekstur hidangan ini.
Satu porsi jumbo shawarma di Istanbul biasanya dibanderol sekitar 115 Lira, atau setara dengan Rp54.500. Menariknya, ada beberapa kedai yang menawarkan harga lebih murah, dan bahkan menyertakan satu botol kecil Coca-Cola dalam setiap porsi.
Bagi Anda yang berencana mengunjungi Istanbul, shawarma adalah salah satu kuliner yang wajib dicicipi. Mencoba shawarma langsung di tempat asalnya akan memberi Anda pengalaman kuliner yang autentik dan berbeda dari versi yang biasa ditemukan di Indonesia.
Kuliner ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberi gambaran tentang kekayaan budaya kuliner Turki yang terus bertahan dan berkembang seiring waktu. Jadi, pastikan shawarma masuk dalam daftar kuliner yang Anda cicipi saat berkunjung ke Turki. (*)