TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemuda menjadi perbincangan saat membalas nyinyiran emak-emak soal masuk surga.
Pendidikan dipadankan dengan masuk surga, pemuda ini akhirnya jadi incaran di sosmed.
Pemuda tersebut adalah Joseph Wijaya, yang kini menginjak 21 tahun dan belum lama ini lulus dari Boston University, Amerika Serikat.
Hanya saja pencapaian fantastis tersebut dikomentari sinis oleh netizen, emak-emak yang mencibir prestasi Joseph.
Komentar emak-emak itu tercantum dalam video di akun TikTok Joseph @joshwy yang diunggah pada 4 Agustus 2024, seperti dikutip TribunJatim.com via Wartakotalive.com, Minggu (11/8/2024).
Netizen emak-emak tersebut malah mempertanyakan hal di luar nalar dengan komentar "apakah pendidikan bisa jamin masuk surga, dek?".
Pencapaian Joseph dalam unggahan itu memang lain dari biasanya lantaran mampu mengukir prestasi akademik yang cukup spektakuler.
Ia berhasil meraih gelar S2 jurusan Computer Information System dari Boston University pada 21 Mei 2023 lalu saat masih berusia 21 tahun 3 bulan 7 hari.
Jenjang S2 tersebut hanya ia tempuh dalam jangka waktu dua semester dengan predikat Magna Cum Laude dengan IPK 3,83.
Artinya, Joseph meraih gelar S2-nya hanya dalam jangka waktu 9 bulan alias dua semester.
"Malah seharusnya saya menyelesaikan kuliah S2 hanya dalam jangka waktu 8 bulan.
Prestasi Joseph di bidang akademik memang sudah jelas terlihat sejak dirinya menamatkan kuliah S1 dalam usia 19 tahun di Binus University jurusan Business Information System.
Kala itu, ia juga lulusan terbaik dengan IPK 3,98.
Ketika ditanya soal kiat-kiat bisa sepintar itu, Joseph menjawab hal yang sebenarnya sudah sering didengar banyak orang, yakni rajin belajar.
"Resepnya rajin belajar.
Kini, selain membantu usaha keluarga di bidang cold logistic atau gudang pendingin, Joseph juga serius untuk menjadi content creator yang bisa menginspirasi anak-anak muda untuk mengikuti jejaknya.
Penggemar lagu-lagu Rich Brian ini juga memberikan berbagai tips, di antaranya bagaimana bisa mendapat beasiswa untuk sekolah ke luar negeri, bagaimana cara mengikuti perkuliahan lewat jalur akselerasi, dan bagaimana bisa mendapat IPK hampir mendekati 4.
"Saya sendiri pernah beberapa kali mendapat beasiswa, seperti Top 1 persen ASEAN Partner Scholarship Award sebesar AU$22.500 dan beasiswa dari Binus International University.
Menariknya, tidak semua kisah hidup Joseph di dunia sekolah berjalan mulus.
Joseph bercerita ia sering dijahili teman-temannya saat masih duduk di bangku SMP.
Terkadang, kalau ada ulangan atau ujian sekolah, ada temannya yang sengaja tidak belajar karena mengharapkan semua jawaban dari dirinya.
Begitu pula kalau kerja kelompok, tugas Joseph terkadang lebih berat dibanding teman-temannya yang lain.
"Hehehe, teman-teman memang ada yang suka jahil. Tapi saya sih senang saja bisa membantu mereka," katanya.
Meski begitu, bukan berarti kehidupan Joseph semasa sekolah dan kuliah dulu hanya diisi dengan belajar.
Ia juga pernah ikut turnamen game online waktu kuliah di Amerika dan pernah beberapa kali menang.
Joseph mengaku ia memang memilih bermain game online seperti Mobile Legends untuk mengisi waktu senggangnya agar kehidupannya tetap berimbang.
"Jangan sampai saya jadi ansos (anti sosial) karena banyak belajar. Sebisanya kehidupan saya harus tetap balance. Ada saatnya untuk belajar dan ada saatnya bermain game online bareng teman-teman," ungkap dia.
Ketika ditanya apakah di usia 22 tahun ini ia sudah memiliki pacar, Joseph langsung terbahak.
Joseph mengakui, sampai saat ini ia belum menemukan gadis idamannya.
"Padahal kriteria saya nggak macam-macam, saya cuma berharap dapat pacar yang IPK-nya 4, biar seimbang. Dan, ternyata sampai sekarang belum ketemu, nyarinya susah juga, ya, hahaha," pungkasnya.