Lagu nasional wajib diketahui oleh setiap warga Indonesia, terutama anak sekolah. Di sekolah, sering kali kita diminta menghafal lagu dan menyanyikannya, terutama ketika menjelang peringatan hari kemerdekaan RI.
Buat detikers yang mau menghafalkan, di bawah ini 15 lagu wajib nasional pendek yang mudah diingat. Simak juga siapa pencipta lagu dan sejarah singkatnya.
Berikut ini 15 lirik lagu wajib nasional pendek, lengkap dengan sejarahnya.
Lagu Satu Nusa Satu Bangsa diciptakan oleh Liberty Manik. Dikutip dari jurnal karya Brigida Intan Printina di situs Kemdikbud, Liberty Manik adalah pemain biola, penyanyi, penyiar radio RRI Yogyakarta, penulis buku dan jurnalis majalah Arena pimpinan Usmar Ismail 1946.
Lirik lagu Satu Nusa Satu Bangsa:
Satu nusa, satu bangsa, satu bahasa kita
Tanah air pasti jaya untuk selama-lamanya
Indonesia pusaka, Indonesia tercinta
Nusa, bangsa, dan bahasa kita bela bersama
Lagu nasional Dari Sabang Sampai Merauke diciptakan oleh R. Soerardjo. Namun dalam buku Dari Merauke (2017) karya F. Rahardi yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, disebutkan lagu tersebut awalnya ditulis sebagai ciptaan WR Supratman.
Awalnya lagu ini berjudul Dari Barat sampai ke Timur. Sejak awal 1960-an, judulnya diubah Dari Sabang sampai Merauke sesuai perjuangan Indonesia merebut Irian Barat. Sejak saat itu pencipta lagunya ditulis sebagai R. Soerardjo, meskipun mayoritas lirik dan melodi lagunya tidak berubah.
Lirik lagu Dari Sabang Sampai Merauke:
Dari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
Lagu Bagimu Negeri diciptakan oleh Kusbini. Lagu ini sebagai simbol dari penandatanganan sumpah jabatan pejabat negara untuk berbakti dan mengabdi kepada negara RI.
Kusbini adalah pemain biola dan penyiar taman kanak-kanak bersama Ibu Sud di Radio Hoso Kanri Kyoku. Lagu ini sempat menggantikan Indonesia Raya yang dilarang diperdengarkan secara umum oleh Jepang.
Lirik lagu Bagimu Negeri:
Padamu negeri kami berjanji
Padamu negeri kami berbakti
Padamu negeri kami mengabdi
Bagimu negeri jiwa raga kami
Lagu Bendera Merah Putih diciptakan oleh Saridjah Niung atau yang dikenal sebagai Ibu Sud. Dikutip dari situs KPAI, Ibu Sud adalah seorang pemusik, pencipta lagu anak-anak, sekaligus seniman Indonesia.
Lirik lagu Bendera Merah Putih:
Bendera merah putih
Bendera tanah airku
Gagah dan jernih tampak warnamu
Berkibarlah di langit yang biru
Bendera merah putih
Bendera bangsaku
Lagu Halo-halo Bandung diciptakan oleh Ismail Marzuki. Berdasarkan situs Pemkot Bandung, lagu ini sebetulnya lagu romantisme kerinduan Ismail terhadap Kota Bandung yang sempat dia tinggali bersama istrinya,
Ismail pindah ke Bandung untuk menghindari tentara Inggris dan Belanda di Jakarta. Tapi tak lama kemudian, Inggris mengultimatum agar tentara pejuang Indonesia segera meninggalkan Bandung.
Maka terjadilah peristiwa Bandung Lautan Api, yaitu aksi para pejuang yang dengan sengaja membakar rumah dan gedung di penjuru wilayah selatan Bandung sebelum meninggalkan kota. Ismail kembali ke Kota Batavia dan menciptakan lagu kenangan ini.
Lirik lagu Halo-halo Bandung:
Halo-halo Bandung
Ibukota Periangan
Halo-halo Bandung
Kota kenang-kenangan
Sudah lama beta
Tidak berjumpa dengan kau
Sekarang telah menjadi lautan api
Mari bung rebut kembali
Lagu Bangun Pemudi Pemuda diciptakan oleh Alfred Simanjuntak yang berprofesi sebagai guru. Lagu ini digunakan sebagai kontra propaganda Jepang.
Lirik lagu Bangun Pemudi Pemuda:
Bangun pemudi pemuda Indonesia
Lengan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmulah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri
Lagu Garuda Pancasila diciptakan oleh Prahar dan Sudharnoto. Berdasarkan situs BPIP, Mereka menggubah lagu Mars Pancasila menjadi Garuda Pancasila. Sudharnoto dikenal sebagai Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra).
Lirik lagu Garuda Pancasila:
Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil, makmur, sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju, maju
Ayo maju, maju
Ayo maju, maju
Lagu Hymne Guru diciptakan oleh Sartono. Meski sempat berhenti sekolah, Sartono sukses menjadi guru seni musik di Madiun karena keahliannya dalam bermusik. Dalam lomba cipta lagu Hari Pendidikan Nasional, dia menciptakan Hymne Guru lewat siulan.
Lirik lagu Hymne Guru:
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku 'tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Pembangun insan cendekia
Lagu Ibu Kita Kartini diciptakan oleh WR Soepratman. Dijelaskan dalam buku WR Supratman: Guru Bangsa Indonesia (2018) karya Lilis Nihwan yang diterbitkan Kemdikbud, lagu ini diciptakan WR Supratman karena terinspirasi dari Kongres Wanita Indonesia I (22-25 Desember 1928) yang dia liput.
Lirik lagu Ibu Kita Kartini:
Ibu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi indonesia
Lagu Maju Tak Gentar diciptakan oleh Cornel Simandjuntak. Lagu ini awalnya adalah propaganda Jepang dengan judul Maju Puteraputeri Indonesia. Namun pada 1945, judulnya diubah menjadi Maju Tak Gentar untuk membangkitkan semangat persatuan.
Lirik lagu Maju Tak Gentar:
Maju tak gentar
Membela yang benar
Maju tak gentar
Hak kita diserang
Maju serentak
Mengusir penyerang
Maju serentak
Tentu kita menang
Bergerak, bergerak
Serentak, serentak
Menerkam, menerjang, terjang
Tak gentar, tak gentar
Menyerang, menyerang
Majulah, majulah, menang
Lagu Mengheningkan Cipta diciptakan T Prawit. Lagu ini selalu diperdengarkan dalam upacara bendera di sekolah.
Lirik lagu Mengheningkan Cipta:
Dengar seluruh angkasa raya memuja
Pahlawan negara
Nan gugur remaja diribaan bendera
Bela nusa bangsa
Kau kukenang, wahai bunga putra bangsa
Harga, jasa, kau cahya pelita
Bagi Indonesia merdeka
Lagu Tanah Airku diciptakan oleh Ibu Sud. Dilansir dari jurnal Ensamble Musik Sekolah: "Tanah Air" oleh Indra Nugraha Pratama di laman Kemdikbud, lagu ini diciptakan pada 1927.
Ibu Sud terinspirasi para pahlawan yang menimba ilmu di Belanda dan Jerman. Makna lagu ini sangat luas, antara lain menggambarkan para pejuang yang pernah lupakan tanah airnya meski sedang berada di tempat jauh.
Lirik lagu Tanah Airku:
Tanah airku tidak kulupakan
'Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak 'kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negeri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Lagu Syukur diciptakan oleh Husein Mutahar. Ini adalah lagu hymne puji syukur yang dipersiapkan untuk menyambut kemerdekaan RI yang ketika itu akan tercapai. Lagu ini baru diperdengarkan pertama kali pada 1946 di Istana Gedung Agung Yogyakarta.
Lirik lagu Syukur:
Dari yakinku teguh
Hati ikhlasku penuh
Akan karuniamu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan
Ke hadirat-Mu Tuhan
Lagu Berkibarlah Benderaku diciptakan oleh Bu Sud. Berkibarlah Benderaku diciptakan pada 1947 dibantu oleh duta besar Indonesia Joesoef Ronodipoero yang juga sebagai pimpinan Radio Republik Indonesia (RRI).
Lirik lagu Berkibarlah Benderaku:
Berkibarlah benderaku
Lambang suci gagah perwira
Di seluruh pantai Indonesia
Kau tetap pujaan bangsa
Siapa berani menurunkan engkau
Serentak rakyatmu membela
Sang merah putih yang perwira
Berkibarlah slama-lamanya.
Lagu Hari Merdeka diciptakan oleh Husein Mutahar. Lagu ini selalu menjadi mars kemerdekaan setiap menjelang 17 Agustus.
Lirik lagu Hari Merdeka:
Tujuh belas Agustus tahun empat lima
Itulah hari kemerdekaan kita
Hari merdeka, nusa dan bangsa
Hari lahirnya bangsa Indonesia
Merdeka
Sekali merdeka tetap merdeka
Selama hayat masih dikandung badan
Kita tetap setia, tetap sedia
Mempertahankan Indonesia
Kita tetap setia, tetap sedia
Membela negara kita
Itulah tadi 15 lagu wajib nasional pendek yang mudah dihafalkan, lengkap dengan nama pencipta dan sejarah singkatnya.