TRIBUNTRENDS.COM - Simak kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 31, inilah makna tersirat.
Adapun kunci jawaban ini berdasarkan buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII Edisi 1, Penulis Bambang Trimansyah dan penerbit Pusat Perbukuan.
Kemudian dalam halaman 31 merupakan soal Ayo Berlatih dan siswa dihimbau membuat sinopsis cerpen karya Ahmad Tohari Lelaki yang Menderita bila Dipuji dan mendeskripsikan sosok tokoh dalam cerpen tersebut.
Cermati! kunci jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 31 Kurikulum Merdeka, Cerpen Karya Ahmad Tohari.
AYO BERLATIH
Kalian dapat memberikan apresiasi terhadap cerpen tersebut dengan mengerjakan soal berikut ini.
1. Buatlah sinopsis cerpen “Lelaki yang Menderita bila Dipuji” karya Ahmad Tohari. Sampaikan kemenarikan cerpen sehingga orang tergerak membacanya.
2. Buatlah teks dalam bentuk deskripsi tentang sosok Mardanu sebagai tokoh utama di dalam cerpen.
3. Jawablah dengan ringkas pertanyaan berikut ini.
a. Mengapa tokoh Mardanu merasa terbebani dengan pujian orang-orang?
b. Apa yang mendorong Mardanu akhirnya membuka kandang burung kutilang peliharaannya?
JAWABAN:
1. Sinopsis cerpen Lelaki yang Menderita bila Dipuji
"Lelaki yang Menderita Bila Dipuji" adalah sebuah cerpen yang mengisahkan tentang Mardanu, seorang pemuda yang memiliki keunikan tersendiri dalam menghadapi pujian. Cerpen ini bercerita tentang bagaimana Mardanu, yang awalnya dikenal sebagai pemuda yang pendiam dan seringkali menghindari perhatian, menjadi pusat perhatian karena keberhasilannya dalam menjaga kebun kelapa sawit milik keluarganya.
Kemenarikan cerpen ini terletak pada karakter Mardanu yang unik dan kontras dengan kebiasaan orang-orang di sekitarnya.
Ahmad Tohari dalam cerpen ini berhasil menggambarkan dengan baik bagaimana sikap rendah hati dan kebencian dapat muncul dari pujian yang berlebihan. Cerpen ini juga mengajak pembaca untuk merenungkan tentang bagaimana pujian, yang biasanya dianggap positif, dapat memiliki dampak negatif jika tidak diimbangi dengan pemahaman dan kesadaran yang cukup.
Kualitas penulisan Ahmad Tohari yang mendalam dan penuh makna membuat cerpen ini menjadi sebuah karya yang menggugah hati dan pikiran.
Dengan nuansa yang mengharukan dan mengundang refleksi, “Lelaki yang Menderita Bila Dipuji” adalah sebuah cerpen yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang sikap hidup dan bagaimana menghadapi pujian dalam kehidupan sehari-hari.
2. Deskripsi sosok Mardanu
Mardanu adalah seorang lelaki pensiunan Tentara yang merasa gagal karena tidak pernah bertugas untuk hal penting.
Karena sebab tersebut, Mardanu yang awalnya senang untuk dipuji lantas menjadi risi dan terbebani jika ada yang memujinya.
Mardanu memiliki dua orang anak yang satu jadi pemilik kios kelontong dan satunya lagi jadi sopir truk semen.
Mardanu terlihat sangat risih ketika ada yang memujinya perihal dengan uang pensiunan yang utuh, badan yang sehat, anak mapan dan burung piaraan.
Ia juga memiliki langganan tukang becak yamg bernama Kosim yang kerap mengangarnya untuk mengambil uang pensiun.
3. Jawaban ringkas pertanyaan
a. Bagi Mardanu, pujian hanya pantas diberikan kepada orang yang telah melakukan pekerjaan luar biasa dan berharga dalam kehidupan.
b. Hal yang mendorong Mardanu melepas burung kutilang miliknya adalah ketika ia mendengar sang cucu yang bernama Manik bernyanyi Di pucuk pohon cempaka, burung kutilang bernyanyi….
c. “Biar kutilang itu bisa bernyanyi di pucuk pohon cempaka? Wah, itu luar biasa. Kakek hebat, hebat banget. Aku suka Kakek.” Manik melompat-lompat gembira.
Mardanu terkesima oleh pujian cucunya. Itu pujian pertama yang paling enak didengar dan tidak membuatnya menderita.
d. Makna tersirat dari cerpen Lelaki yang Menderita bila Dipuji
- Hubungan manusia dengan sesamanya, serta hubungan manusia dengan alam.
- Terhadap sesama manusia harus saling menghargai, saling membantu, dan saling meringankan beban.
- Cerpen ini juga secara tersirat mengajak pembaca untuk berjiwa pahlawan, yaitu memberikan manfaat bagi kehidupan.
- Cerpen ini juga memberikan hak hidup kepada sesama makhluk hidup. Hal itu tampak dari sikap Mardanu yang tidak mau lagi mengurung burung kutilangnya dan membiarkannya terbang ke alam bebas untuk hidup di alam bebas.
( TribunTrends.com/TribunSumsel.com )