TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -- Universitas Riau (Unri) resmi ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Gambut dan Kebencanaan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (DIKTIRISTEK) pada tahun 2024.
Pengakuan ini menjadikan Unri sebagai pusat rujukan dalam penelitian dan pengelolaan ekosistem gambut, yang merupakan salah satu isu lingkungan paling mendesak di Riau.
Dr Sigit Sutikno selaku koordinator PS Gambut dan Kebencanaan, menyatakan bahwa penetapan ini membawa kabar baik karena DIKTI akan mendukung pengembangan penelitian dan kelembagaan hingga tiga tahun ke depan.
Namun, tantangan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas juga semakin besar. Pengakuan ini, menurut Prof Dr Mubarak, Ketua LPPM Unri, akan membantu meningkatkan peringkat UNRI di antara universitas-universitas lain di Indonesia.
PUI Gambut dan Kebencanaan Unri juga telah menjalankan berbagai penelitian penting, termasuk pengelolaan ekosistem gambut secara berkelanjutan dan mitigasi bencana abrasi pesisir gambut di Pulau Bengkalis.
Melalui pengembangan ekonomi hijau dan pemanfaatan jasa ekosistem gambut dalam perdagangan karbon dunia, UNRI berkomitmen untuk terus memajukan penelitian dan pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan.
Riau, dengan luas lahan gambut mencapai 4,9 juta hektar atau sekitar 62 persen dari wilayah daratannya, telah lama bergulat dengan dampak kebakaran lahan gambut yang sulit dipadamkan dan memicu bencana kabut asap.
Menanggapi tantangan ini, Unri mendirikan Pusat Studi Bencana (PSB) pada tahun 2015, yang kemudian berevolusi menjadi Pusat Studi Gambut dan Kebencanaan pada tahun 2023. Setelah melalui proses evaluasi yang ketat, DIKTI memberikan pengakuan terhadap kelayakan pusat studi ini sebagai "Center of Excellence" di bidang gambut dan kebencanaan.
( Tribunpekanbaru.com /Alexander)