Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA-Viral di medsos video CCTV merekam momen kecelakaan pemotor matik menabrak dua orang bocah yang sedang menyeberangi jalanan aspal di sebuah kawasan Kota Surabaya, sejak Rabu (7/8/2024) malam.
Berdasarkan video CCTV berdurasi 12 detik yang diunggah dalam Instagram Story @surabaya.1menit, korban dua orang bocah itu tampak berdiri di samping sisi kanan ruas jalan sesuai dengan angle kamera CCTV tersebut.
Posisi mereka berdiri tampak tertutupi bodi belakang sebuah mobil jenis MPV warna putih yang sedang terparkir di ruas jalan tersebut.
Titik lokasi mereka berdiri untuk bersiap menyeberangi dua ruas jalan aspal arah berlawanan itu, berada di depan tiang rambu penyeberangan orang atau Pedestrian Light Controlled Crossing (Pelican).
Saat memastikan kendaraan motor yang akan melintas memelankan lajunya, mereka berdua mulai berjalan perlahan menyeberangi badan jalan.
Nahas, tatkala langkah kaki mungil mereka mencapai separuh badan jalan, terdapat pemotor yang melaju melalui ruas lajur sisi kanan arah berlawanan menyeruak dua pengendara motor lain di depannya yang sudah memelankan laju kecepatan.
Brakkk. Tabrakan pun terjadi. Pemotor jenis matik itu menghantam tubuh kedua bocah itu, laiknya kelereng yang berbenturan terpental di ke berbagai arah.
Hingga membuat tubuh mereka terpental sejauh sekitar 10 meter, dan terjerembab di bahu jalan sisi seberangnya.
Bahkan terpantau, seorang bocah yang berpostur tubuh agak besar, terlempar ke bahu jalan.
Kemudian, seorang bocah lainnya; berpostur tubuh agak kecil, terseret ke sisi bahu jalan dengan posisi tertelungkup.
Benturan tersebut juga membuat tubuh si pemotor itu sendiri terlempar di aspal jalan.
Penelusuran TribunJatim.com, kecelakaan tersebut berlokasi di ruas Jalan Raya Menganti Jeruk, Kelurahan Jeruk, Lakarsantri, Surabaya, pada pukul 12.29 WIB, Selasa (6/8/2024).
Kedua orang bocah korban kecelakaan tersebut, merupakan kakak beradik berinisial MA (10) dan NBS (8) warga kelurahan Jeruk, Lakarsantri, Surabaya.
Diketahui mereka berdua dinyatakan selamat akibat kejadian tersebut. Cuma, korban NBS mengalami luka gores dan lecet di bagian wajah.
Sedangkan, sang kakak; korban MA tidak mengalami luka. Hanya saja beberapa saat setelah kejadian, MA sempat muntah-muntah.
Rencananya, Kamis (8/8/2024) sore, orangtuanya bakal mengantar MA untuk melaksanakan pemeriksaan medis (medical check up) untuk memastikan kondisi kesehatan bagian organ dalam tubuh korban.
Ayahanda korban AD (30) mengatakan, rencananya Kamis sore dirinya akan membawa sang anak sulung ke RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH).
Tujuannya, ia ingin memastikan kondisi kesehatan organ dalam tubuh sang anak.
Karena ia mengaku masih khawatir benturan keras setelah terlempar hingga menghujam tanah pada saat kejadian, membuat tubuh anaknya mengakibatkan kerusakan organ dalam.
"Anak pertama sih enggak luka. Tapi dari rekaman CCTV ada benturan di kepala kena trotoar pinggir. Dia sempat muntah-muntah warna hijau gitu. Saya khawatir, luka dalam," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (8/8/2024).
Mengenai kronologi kejadiannya. Ayahanda korban AD menceritakan, semula kedua korban baru saja pulang sekolah.
Kemudian, siang itu, mereka mendatangi dirinya yang sedang bekerja sebagai kuli bangunan di dekat lokasi kejadian, untuk meminta uang jajan.
Setelah itu, kedua korban beranjak kembali pulang dengan menyeberangi ruas jalan tersebut.
Menurut Ayahanda Korban AD, kedua anaknya sudah menyalakan lampu tiang rambu penyeberangan orang di titik bahu jalan tersebut.
Setelah lampu penyeberangan jalan menyala, dua kendaraan bermotor yang sedang melaju beriringan mulai memelankan laju kecepatan bermaksud memberikan kesempatan kedua bocah itu menyeberang.
Kemudian, kedua korban berjalan menyeberangi badan jalan aspal tersebut.
Ternyata, dari arah sisi kanan, terdapat pemotor matik; Honda Beat bernopol W-4211-EV yang dikendarai seorang wanita, berinisial LD (28) menabrak kedua bocah tersebut.
Benturan yang hebat membuat ketiganya terpental ke berbagai arah. Korban NBS terlempar di bahu jalan, lalu Korban MA terlontar hingga teronggok di bahu jalan.
Sedangkan si pemotor wanita tersebut, terlempar di ruas jalan tersebut, sejauh sekitar 10 meter.
"Mereka minta uang ke saya, saya kerja di dekat situ. Kadang kalau mereka salat ya di sana, sudah biasa, menyeberang di sana. Nah, mereka minta uang jajan ke saya. Pas menyeberang lalu ditabrak," katanya.
Ayahanda Korban AD yang mengetahui kedua buah hati tercinta menjadi korban tabrakan di jalan raya tersebut, sontak menghentikan aktivitas pekerjaannya merenovasi rumah.
Ia berlarian menuju lokasi untuk memastikan kondisi kedua anaknya. Termasuk dengan menanyakan kronologi kejadian kepada si pemotor wanita tersebut.
Ternyata, di luar dugaan, Ayahanda Korban AD sempat didamprat oleh si pemotor wanita itu dengan berdalih; juga menjadi pihak si korban kecelakaan, dalam kejadian tersebut.
"Sempat saya tanya dia gak ngaku karena berdalih katanya korban juga. Malah dia marah-marah," terangnya.
Ayahanda Korban AD mengaku tak berkutik saat mendengar pernyataan si pemotor wanita tersebut.
Apalagi tidak ada saksi warga sekitar di lokasi kejadian yang dapat dimintai keterangan untuk membuktikan secara jelas mengenai kronologi kecelakaan tersebut.
Tak ingin membuang waktu, sembari membawa sang anak bungsu berobat di IGD RS Wijaya Surabaya.
Ayahanda Korban AD berupaya mencari bukti lain yakni rekaman CCTV. Dan akhirnya ia memperoleh bukti tersebut dari CCTV masjid di dekat lokasi kejadian.
Ternyata, berdasarkan video CCTV tersebut, kedua anaknya sudah berjalan di fasilitas penyeberangan orang yang tersedia.
Lalu si pemotor wanita itu, bermanuver menggunakan lajur kanan arah berlawanan menyeruak antrean kendaraan, yang sedang berhenti untuk mempersilahkan penyeberangan jalan melintas.
"Lampu penyeberangan sudah menyala. Kan dari CCTV sudah tampak menyala, dan pengendara yang lain sudah berhenti. Saya tanya si pemotor, katanya; grusa-grusu kerjaan terlambat," ungkapnya.
Nah, anehnya, saat Ayahanda Korban AD telah mengantongi bukti konkret atas kecelakaan yang menimpa kedua anaknya.
Dan berencana menyampaikannya kepada si pemotor wanita yang sedang menjalani perawatan medis di RS sama.
Ternyata, si pemotor itu, tidak berada di dalam ruang IGD. Namun, motor matik milik pemotor wanita penabrak, ditinggal di area parkiran RS.
Ayahanda Korban AD sempat membawa motor si penabrak ke rumah sebagai barang bukti agar segera dapat dibawa ke markas kepolisian setempat.
"Saya gak ada bukti. Lalu saya minta CCTV di masjid, ternyata dia pemotor itu adalah yang menabrak. Lah saya ke lokasi lagi, ternyata dia gak ada. Katanya ke puskesmas. Kata pihak puskesmas dia pergi, tapi motor ditinggal di situ," jelasnya.
Kemudian, saat dirinya membuat laporan kepolisian di markas kepolisian setempat, beberapa jam kemudian datanglah suami dari si pemotor wanita penabrak tersebut.
Ternyata, Ayahanda Korban AD menduga si pemotor merasa ketakutan sehingga memilih pulang terlebih dahulu untuk berkoordinasi dengan suaminya.
Agar permasalahan kecelakaan tersebut dapat segera diurus oleh sang suami.
"Mungkin gitu, dia ketakutan. Pertama saya tanya, dia gak ngaku, katanya dia korban. Lalu saya tanya warga sekitar situ, gak ada yang tahu. Kebetulan ada CCTV masjid. Terekam jelas. Ada 3 kamera," terangnya.
Dari pertemuan bersama suami dari si pemotor tersebut, ia akhirnya menyepakati penyelesaian masalah kecelakaan tersebut secara kekeluargaan.
Dan terungkap juga, alasan si pemotor wanita itu, berkendara secara kencang di jalanan tersebut, hingga akhirnya terlibat kecelakaan.
Ternyata, ungkap Ayahanda Korban AD, si pemotor wanita itu terburu-buru untuk segera dapat bekerja di sebuah mal kawasan Surabaya Barat.
"Lalu motor saya bawa ke rumah. Lalu saya ke polsek. Polsek datang. Nah suami pemotor datang. Minta kekeluargaan (penyelesaian masalah). Ya gak apa-apa. Lalu surat laporan polisi (LP) saya cabut," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Lakarsantri Polrestabes Surabaya Kompol M Akhyar merespon adanya kejadian tersebut, pihaknya melalui; unit pembinaan masyarakat, telah memediasi kedua belah pihak.
"Syukurlah kalau demikian (sudah ditangani Unit Binmas)," ujar M Akhyar saat dihubungi TribunJatim.com