Ada banyak tokoh penting dalam detik-detik peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya Fatmawati, istri Bung Karno yang berjasa dalam menjahitkan bendera Merah putih yang dikibarkan pada proklamasi 17 Agustus 1945.
Laksamana Maeda juga turut berjasa dalam penyusunan naskah proklamasi. Dia mengizinkan rumahnya, Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta untuk digunakan dalam perumusan teks proklamasi.
Teks proklamasi kemudian dibacakan pada Jumat Legi, 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Setelah proklamasi dibacakan, lantas dikibarkanlah Sang Saka Merah Putih.
Sebelum teks proklamasi dibacakan, Sukarno sempat membacakan pidato secara singkat. Setelah proklamasi dibacakan, para tokoh pembawa bendera kemudian mengibarkan Sang Saka Merah Putih.
Dikutip dari modul Sejarah SMA /SMK Kelas XI oleh Martina Safitry, Indah Wahyu Puji Utami, dan Zein Ilyas, Bendera Pusaka sebelumnya telah disiapkan.
Menurut Soedjono dan Leirissa dalam Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI (2010), bendera Merah Putih dipersiapkan setelah adanya janji kemerdekaan dari Koiso.
Tokoh-tokoh pembawa bendera Merah putih dalam peristiwa 17 Agustus 1945 adalah Suhud, Latief Hendraningrat, dan SK Trimurti.
Mulanya, SK Trimurti yang diminta mengerek bendera. Namun, dia menolak dan meminta Latief yang melakukannya dengan dibantu oleh Suhud seperti dikutip dari buku S.K. Trimurti, Pejuang Perempuan Indonesia karya Ipong Jazimah. Pengibaran bendera kemudian diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan "Indonesia Raya".
Peristiwa proklamasi diabadikan oleh Frans Mendur dan Alex Mendur yang kala itu berprofesi sebagai wartawan. Sayangnya foto-foto Alex dirampas dan dihancurkan tentara Jepang.
Foto-foto yang kita saksikan sekarang adalah karya Frans Mendur. Beberapa foto proklamasi bisa dilihat secara daring dalam laman Arsip Nasional Republik Indonesia.
Itulah tokoh-tokoh yang membawa bendera Merah Putih dalam proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945.