TRIBUNBATAM.id - Manchester City mungkin tidak akan terjun ke bursa transfer untuk mencari pengganti langsung bagi Julian Alvarez yang akan bergabung dengan Atletico Madrid.

Sebagai gantinya, mereka lebih memilih mempromosikan pemain dari dalam skuad untuk mengisi posisi yang ditinggalkan pemain asal Argentina tersebut.

Alvarez hampir menyelesaikan transfer senilai £81,5 juta (Rp1,6 triliun), hanya dua tahun setelah ia bergabung dari River Plate.

Selama periode tersebut, ia memberikan kontribusi besar terhadap kesuksesan City dengan mencetak 54 gol dan assist dalam 103 penampilan.

Alvarez tampil di berbagai posisi dan menjadi pelapis pertama untuk Erling Haaland dan Kevin De Bruyne, yang sering absen karena cedera pada musim 2023/24.

Sumber dari 90min melaporkan bahwa, daripada segera menghabiskan uang hasil transfer Alvarez untuk membeli pengganti langsung.

Prioritas City adalah menilai opsi internal mereka dan memberikan kesempatan lebih banyak kepada pemain yang sudah ada.

Salah satu nama yang mencuat adalah James McAtee, lulusan akademi City.

McAtee mendapatkan pujian dari Pep Guardiola yang menyebutnya sebagai pemain spesial.

Gelandang serang berusia 21 tahun ini mampu beroperasi sebagai false nine, dan Guardiola ingin mempertahankannya di tim utama musim depan.

"Saya ingin mempertahankannya musim depan bersama kami, karena dia adalah pemain spesial yang bisa bermain di ruang kecil, di kantong, dan kami tidak punya banyak," kata Guardiola dikutip dari 90min.

"Dia adalah pemain yang sangat saya hargai, dan saya ingin dia bisa bergabung dengan tim dengan baik," tambahnya.

McAtee telah menghabiskan dua musim terakhir dengan status pinjaman di Sheffield United, bermain di Championship dan Liga Premier.

Dalam 75 penampilan, ia memperoleh pengalaman tim utama yang sangat berharga.

Selain McAtee, City juga mempertimbangkan pemain baru Savinho dan Oscar Bobb untuk menutupi kekurangan akibat keluarnya Alvarez.

Bobb, yang menarik perhatian Chelsea, dikabarkan tidak akan dijual oleh City.

Situasinya berbeda dengan Cole Palmer musim panas lalu, karena pemain Norwegia berusia 21 tahun ini sudah melihat peluang untuk bermain lebih banyak di tim utama.

Meskipun City idealnya tidak ingin kehilangan Alvarez, transfer senilai £81,5 juta untuk pemain yang ingin pergi dianggap sebagai bisnis yang baik.

Nilai tersebut hampir enam kali lipat dari £14 juta (Rp283 miliar) yang mereka bayarkan pada tahun 2022.

Ada spekulasi mengenai potensi kesepakatan pertukaran dengan Atletico Madrid yang melibatkan Joao Felix, yang menghabiskan musim lalu dengan status pinjaman di Barcelona.

Namun, tidak ada diskusi resmi mengenai kesepakatan tersebut.

Sebagai gantinya, uang hasil transfer Alvarez dapat diinvestasikan kembali untuk membeli gelandang baru.

Salah satu target potensial adalah Bruno Guimaraes dari Newcastle United.

Guimaraes telah menjadi pahlawan di St James' Park dan simbol kebangkitan cepat klub dari zona degradasi ke kompetisi Eropa.

City masih tertarik pada pemain ini, yang diharapkan bisa memperkuat lini tengah mereka.

Manchester City lebih memilih memanfaatkan sumber daya internal mereka untuk mengatasi kepergian Julian Alvarez.

Dengan mempromosikan pemain seperti James McAtee dan memberikan kesempatan lebih kepada Savinho dan Oscar Bobb, City berharap dapat menjaga keseimbangan tim tanpa harus mengeluarkan dana besar di bursa transfer.

Namun, mereka juga tetap membuka peluang untuk memperkuat tim dengan mendatangkan gelandang baru seperti Bruno Guimaraes jika kesempatan tersebut memungkinkan.

Dengan strategi ini, City berusaha untuk tetap kompetitif dan menjaga performa tinggi mereka di berbagai kompetisi musim depan.

.

(Tribunbatam.id/Fahmi Ghifari)