Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Kepala Desa Cihaur, Yoyo Sunaryo, optimistis bantuan sumur bor dari Yayasan Persada Akmil 92 dapat meningkatkan hasil pertanian.
Pasalnya, selama ini areal persawahan di Desa Cihaur bersifat tadah hujan, dan rata-rata hanya melaksanakan satu kali musim tanam dalam setahun.
Menurut dia, para petani di Desa Cihaur hanya mengandalkan sungai Cisuluheun untuk mengairi sawah meski debitnya pun tidak terlalu banyak, dan harus berbagi untuk kebutuhan masyarakat.
"Dari sumur bor ini akan digunakan sepenuhnya untuk kebutuhan masyarakat, sedangkan air dari sungai untuk pertanian," ujar Yoyo Sunaryo saat ditemui usai panen raya di Desa Cihaur, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Senin (5/8/2024).
Ia mengatakan, total lahan pertanian di Desa Cihaur mencapai 403 hektare, dan air dari sungai Cisuluheun hanya mencukupi untuk mengairi 70-an hektare lahan pertanian.
Karenanya, pihaknya meyakini setelah sumur bor dari Yayasan Persada Akmil 92 digunakan untuk kebutuhan warga, jumlah areal persawahan yang terlairi air dari sungai Cisuluheun makin luas.
"Kalau sawah yang teraliri air makin luas, kami yakin hasil panen di Desa Cihaur akan meningkat, karena penggarapan lahannya semakin maksimal," kata Yoyo Sunaryo.
Yoyo menyampaikan, saat ini lahan pertanian di Desa Cihaur hasilnya mencapai 7,8 ton perhektare dari total 220 hektare lahan persawahan.
Pasalnya, dari 403 hektare lahan pertanian hanya 220 hektare lahan persawahan, dan 183 hektare lainnya merupakan lahan darat.
Pihaknya mengakui, Desa Cihaur dan sekitarnya menjadi sentra jagung, dan saat panen raya hasilnya sangat banyak, sehingga berpotensi menjadi lumbung jagung.
"Kami sangat berterima kasih, karena Yayasan Persada Akmil 92 menjadi pintu gerbang untuk memajukan pertanian, dan berdampak pada ketahanan pangan Desa Cihaur," ujar Yoyo Sunaryo.