Lee Yang/Wang Chi-Lin bikin sejarah dengan mempertahankan medali emas ganda putra bulutangkis di Olimpiade 2024. Padahal selama tiga tahun, mereka sempat redup.
Lee/Wang meraih medali emas usai menaklukkan Liang Wei Keng/Wang Chang di final. Pada pertandingan final di Porte de la Chapelle Arena, Paris, Minggu (4/8/2024) malam WIB, Lee/Wang mengalahkan wakil China itu lewat rubber game dengan skor 21-17, 18-21, 21-19.
Kemenangan ini menempatkan Lee/Wang di buku sejarah. Pasangan Chinese Taipei itu tercatat sebagai ganda putra pertama yang mampu mempertahankan medali emas Olimpiade.
Pada Olimpiade 2020, Lee/Wang yang tak ditempatkan sebagai unggulan membuat kejutan dengan meraih medali emas.
Lee/Wang kemudian mengalami pasang surut. Sejak meraih emas di Tokyo pada 2021 sampai Olimpiade 2024, mereka cuma memenangi satu gelar world tour BWF yakni di Japan Open 2023.
"Terakhir kali di Tokyo, tidak banyak orang yang tahu kami, tapi kali ini sudah banyak yang kenal kami," ujar Lee Yang di situs resmi BWF.
"Dalam tiga tahun terakhir, kami tidak bermain bagus. Sebelum ke Paris, kami dengar beberapa suara yang bilang mereka tidak ingin kami mewakili Chinese Taipei."
"Saya senang dengan persaingan yang ketat ini --dan kami di grup paling berat, Grup D-- kami masih bisa meraih medali emas. Saya sangat senang usaha kami dilihat semua orang."
Lee/Wang masuk grup D yang disebut-sebut sebagai 'grup neraka' di Olimpiade 2024. Di grup yang berisi lima pasangan itu, Lee/Wang keluar sebagai juara grup dengan empat kemenangan alias tak terkalahkan.
"Sebelum kompetisi, kami mengalami naik dan turun, ada banyak keraguan dan akhirnya kami membuktikan diri lagi di Olimpiade," kata Wang Chi-Lin.
"Mereka (Liang/Wang) menekan kami dan itu sangat sulit. Di set ketiga, kami hampir kelelahan tapi kami menerima banyak dukungan dan kami sangat senang akhirnya menang."
Lee/Wang masuk grup D yang disebut-sebut sebagai 'grup neraka' di Olimpiade 2024. Di grup yang berisi lima pasangan itu, Lee/Wang keluar sebagai juara grup dengan empat kemenangan alias tak terkalahkan.
"Sebelum kompetisi, kami mengalami naik dan turun, ada banyak keraguan dan akhirnya kami membuktikan diri lagi di Olimpiade," kata Wang Chi-Lin.
"Mereka (Liang/Wang) menekan kami dan itu sangat sulit. Di set ketiga, kami hampir kelelahan tapi kami menerima banyak dukungan dan kami sangat senang akhirnya menang."
