SURABAYA - Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) , Kadek Hendrawan Palgunadi berhasil memublikasikan hasil risetnya pada jurnal internasional bergengsi. Ia menulis tentang temuan teori baru tentang gempa bumi.
Artikel riset atas temuan teori baru mengenai kegempaan ini dipublikasikan pada platform Science dengan impact factor 47.
DosenDepartemen Teknik Geofisika (DTG) itu menjadi salah satu penulis dari artikel berjudul Fault Size–Dependent Fracture Energy Explains Multiscale Seismicity and Cascading Earthquakes.

Science merupakan jurnal akademik yang berfokus pada hasil asli penelitian yang seringkali berkaitan dengan keterbaruan keilmuan. Sebagai tambahan informasi, hanya sekitar kurang dari tujuh persen artikel peneliti dari seluruh dunia yang dapat diterima di platform ini.
Bersama dengan tiga peneliti lainnya, Kadek mengungkap temuannya mengenai sebuah teori yang menunjukkan bahwa perilaku gempa bumi kecil dan besar tidaklah mengikuti aturan yang sama.

Lewat temuannya ini, Kadek menuturkan bahwa peristiwa gempa bumi dapat diamati sejak awal terjadi hingga menunjukkan peristiwa seismik yang besar. “Hal itulah yang nantinya dapat membantu kita dalam kesiapsiagaan bencana,” katanya, dikutip dari laman ITS, Minggu (4/8/2024).
Sebagaimana yang terdapat pada penelitian terdahulu yang diyakini bahwa berbagai ukuran gempa bumi mengikuti proses dasar dan fisika yang sama. Namun, dalam penelitiannya ini, Kadek menemukan bahwa getaran kecil pada gempa pasti berperilaku berbeda dari gempa bumi besar.
“Pernyataan tersebut didukung oleh penemuan model matematika baru dan simulasi numerik terkait fisika gempa bumi yang kami kembangkan,” ungkap dosen berkacamata ini.
Lebih lanjut, Doktor alumnus King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) Arab Saudi ini menjelaskan, pemodelan matematika baru terkait fisika gempa bumi tersebut menunjukkan bahwa mekanika retakan dan patahan yang menjalar seperti efek domino.
Ungkapnya, salah satu pembaruan utama dari temuannya ini membahas tentang perbedaan proses gesekan yang terjadi saat gempa bumi besar dan kecil. Lewat berbagai metode dan simulasi numerik yang telah dilakukan, ditemukan bahwa terdapat hubungan antara energi, proses patahan, dan ukuran patahan yang dapat membantu menjelaskan interaksi antara patahan kecil dan patahan yang lebih besar di dekatnya.
Dengan beberapa teori yang ditemukannya tersebut dapat digunakan para peneliti untuk mencari kondisi di mana patahan kecil yang berpotensi berkembang menjadi gempa bumi besar.
Tak hanya itu, melalui teori gempa bumi baru ini juga diharapkan dapat membantu para seismolog memahami apa yang terjadi pada patahan atau sesar lempeng bumi ketika tekanan terakumulasi dalam skala waktu tertentu dari gempa bumi.
Terlebih lagi di Indonesia yang kota besarnya banyak dilalui patahan yang berpotensi menimbulkan gempa besar, seperti Semarang, Surabaya, Bandung, dan Jakarta.
Adapun, menanggapi soal capaiannya ini, Kadek mengaku sangat bangga. Baginya, capaiannya ini dapat dijadikan momentum untuk menaikkan kompetisi riset di Indonesia. Terlebih, menurutnya, saat ini terdapat tren riset di negara-negara berkembang yang hanya berfokus pada kuantitas bukan kualitas.
“Semoga kami bisa kembali memublikasikan artikel di platform bergengsi lainnya sehingga dapat mengharumkan nama ITS dan Indonesia,” pungkasnya.
Baca Lebih Lanjut
Teori Perkawinan Ganda, Ilmuwan Ungkap Motif Baru Wanita Selingkuh
Sindonews
Maswira Dorong Pelaku UMKM Bantul Tembus Pasar Internasional
Hari Susmayanti
Gempa Bumi Hari Ini 29 Juli 2024 Guncang Wilayah Sumatera Barat
Teddy Malaka
Gempa Bumi Senin 29 Juli 2024 Pagi, Pusat Gempa Berasal dari Lokasi ini, Berikut Info Lengkap BMKG
Indry Panigoro
NTT Diguncang Gempa Bumi Ratusan Kali, Ini Penjelasan Stasiun Geofisika Kupang
Timesindonesia
Mengapa Jumlah Burung di Bumi Sangat Banyak? Ini Kata Ilmuwan
Detik
Gempa Bumi Magnitudo 5,1 SR, Info BMKG Rabu 31 Juli 2024, Ini Lokasinya
Ventrico Nonutu
Tugas Dosen Bukan Sekedar Mengajar
Sudirman
Gempa Bumi Hari Ini Minggu 4 Agustus 2024, Pusatnya Kedalaman 18 Km, Info BMKG Kekuatan dan Lokasi
Ventrico Nonutu
Gempa Bumi Hari Ini Sabtu 3 Agustus 2024, Pusatnya di Kedalaman 10 Km, Info BMKG Kekuatan dan Lokasi
Ventrico Nonutu