MILAN - Penelitian terbaru mengenai lukisan ikonik Rembrandt, "The Night Watch", telah mengungkap rahasia di balik keajaiban cahaya yang terpancar dari kanvas tersebut.
Seperti dilansir dari Science Alert, para ahli kimia menemukan bahwa Rembrandt menggunakan kombinasi pigmen yang sangat unik, termasuk pigmen yang mengandung arsenik dan sulfur, untuk menciptakan efek cahaya yang memukau.
Penggunaan pigmen beracun seperti arsenik dan sulfur mungkin terdengar mengejutkan, namun bagi Rembrandt, ini adalah cara untuk mencapai efek artistik yang ia inginkan.
Kombinasi pigmen-pigmen ini memungkinkan Rembrandt menciptakan rona keemasan yang khas dan membuat lukisan tampak lebih hidup.
.
Selain itu, penemuan ini juga mengingatkan kita akan bahaya bahan kimia yang digunakan dalam seni pada masa lalu dan pentingnya konservasi karya seni untuk generasi mendatang.
Sebelumnya, Leonardo Da Vinci dan karya ikoniknya seperti Mona Lisa dan The Last Supper – penggunaan bahan kimia misterius yang digunakan dalam pembuatannya.
Para peneliti yang memeriksa sampel mikro dari sudut lukisan Mona Lisa mengungkapkan keberadaan plumbonacrite, senyawa beracun yang hanya stabil dalam lingkungan basa.
Senyawa ini terbentuk ketika minyak dan timbal oksida bercampur, dan mengejutkan dunia seni dengan rahasia yang tersembunyi di bawah lapisan luar Mona Lisa.
Ketika melukis Mona Lisa dan banyak lukisan lainnya pada awal tahun 1500-an, seniman tidak menggunakan kanvas seperti yang umumnya kita bayangkan. Mereka melukis pada papan kayu, yang memerlukan lapisan dasar yang tebal untuk mendukung karya seni mereka.
Sebagai metode umum, seniman pada masa itu menggunakan zat yang disebut gesso, yang berasal dari plester Paris. Namun, penemuan plumbonacrite mengungkapkan bahwa Da Vinci mungkin menggunakan pigmen timbal putih yang dicampur dengan minyak yang mengandung timbal (II) oksida.
Studi yang dipublikasikan di Journal of American Chemical Society menunjukkan bahwa plumbonacrite adalah tanda paling mencolok dalam sampel tersebut.
Para peneliti menyarankan bahwa Leonardo Da Vinci mungkin berusaha menciptakan cat kental dengan minyak yang mengandung timbal oksida untuk menutupi panel kayu Mona Lisa. Penggunaan timbal (II) oksida ini mungkin juga bertujuan untuk membantu cat yang diaplikasikan di atasnya untuk mengering.
Namun, ketika tim peneliti mencari referensi tentang penggunaan bahan kimia ini dalam tulisan Da Vinci, mereka hanya menemukan referensi ambigu yang kemungkinan terkait dengan plumbonacrite.
Hal ini menunjukkan bahwa Da Vinci mungkin telah menggunakan teknik yang jauh lebih maju dari zamannya.Hal ini menunjukkan bahwa Da Vinci mungkin telah menggunakan teknik yang jauh lebih maju dari zamannya.
Baca Lebih Lanjut
Telur Puyuh di Jepang Tak Laku Lagi Ternyata Ini Penyebabnya
Detik
Koi Pla, Hidangan Paling Mematikan di Dunia Berbahan Ikan Mentah
Detik
Mauresmo Hinoke Terancam Batal Dinaturalisasi, Ini Penyebabnya!
Sindonews
Kunci Jawaban Seni Budaya Kelas 9 Halaman 12, Mencari Gambar Lukisan dan Tulis Judul serta Gayanya
Briandena Silvania Sestiani
38 Orang di India Tewas gegara Wabah Virus Mematikan Chandipura, Ini Gejalanya
Detik
Pameran Seni Rupa & Hologram Sitti Nurbaya di Padang, Pengunjung Bisa Bawa Pulang Lukisan
Fuadi Zikri
Buah dengan Kandungan Kalium Lebih Tinggi dari Pisang, Bisa Kurangi Risiko Hipertensi
Sindonews
Hingga Pukul 16.00 Wita, Tiket Gratis Konser Band Ungu Persembahan Hj Erna Lisa Halaby Ludes
Edi Nugroho
Mengenal Koi Pla, Makanan Paling Mematikan di Dunia
Sindonews
Dokter Ungkap Pria Lebih Rentan Kena Kanker Paru, Ini yang Jadi Pemicunya
Detik