BANJARMASINPOST.CO.ID - Penumpang dan kru Kapal Motor (KM) Niki Sejahtera, yang terbakar di perairan Masalembo Laut Jawa pada Kamis (1/8) sekitar pukul 14.00 Wita, tiba di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Jumat (2/8) sekitar pukul 13.00 Wita.
Turun dari kapal penyelamat, mereka diarahkan ke ruang tunggu Gedung Terminal untuk ditangani.
KM Niki Sejahtera terbakar dalam pelayaran dari Surabaya menuju Banjarmasin. Kapal yang bertolak pada Rabu (31/7) mengangkut 81 penumpang, 44 kru, sembilan truk tronton, 25 truk besar, 7 truk kecil, enam mobil pribadi, tiga motor roda tiga dan empat sepeda motor. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Suasana mencekam bahkan kepanikan dirasakan penumpang Alex (40). Warga Brebes ini menerangkan awalnya kapal berlayar normal.
Alex yang berebah di kamar bergegas bangun karena mencium bau gosong. Di ruang terbuka, dia melihat ada kepulan asap. Saat itu penumpang tidak terlalu panik.
Namun semakin lama, asap bermunculan di beberapa bagian kapal. Para penumpang dan ABK pun berpindah untuk menghindari asap.
Oleh karena berpindah secara bersamaan, kapal miring. “Kapal sempat miring, makanya sempat terjadi kepanikan. Kemudian sekitar dua jam, datang KN Singa Laut untuk melakukan evakuasi,” terangnya.
Proses evakuasi juga sempat diwarnai kepanikan karena ada penumpang yang turun tidak menggunakan tangga. “Ada yang turun menggunakan selang. Saat itu lantai kapal juga sudah terasa sangat panas,” ungkapnya.
Setelah semua penumpang dan kru KM Niki Sejahtera berpindah, KN Singa Laut bergerak menuju Pelabuhan Trisakti. “Dari kejauhan terlihat api di kapal. Sebelumnya hanya terlihat asap,” katanya.
Alex mengaku bersama sekitar 20 rekan hendak ke Kalimantan Tengah untuk melakukan pekerjaan. Akibat insiden itu, dia tidak sempat menyelamatkan barang termasuk alat kerja. “Saya hanya sempat menyelamatkan handphone dan baju di badan,” terangnya. (Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soeleman).
Alex mengaku bersama sekitar 20 rekan hendak ke Kalimantan Tengah untuk melakukan pekerjaan. Akibat insiden itu, dia tidak sempat menyelamatkan barang termasuk alat kerja. “Saya hanya sempat menyelamatkan handphone dan baju di badan,” terangnya. (Banjarmasinpost.co.id/Rifki Soeleman).