Studi yang terbit di jurnal Nature Communications pada Desember 2023 lalu, melaporkan bahwa 12% burung di dunia telah punah akibat aktivitas manusia. Sejak zaman Pleistosen Akhir, sudah ada sekitar 1.430 spesies burung telah punah.
Penulis utama studi tersebut, Dr Rob Cooke, mengatakan bahwa kepunahan burung yang utama adalah karena deforestasi, perburuan liar yang berlebihan, kebakaran, dan munculnya spesies invasif.
Menurutnya, kepunahan terbesar terjadi pada abad ke-14, yang dipengaruhi aktivitas manusia membuka lahan dan hutan untuk permukiman.
Sementara itu, dalam beberapa dekade terakhir, tercatat burung-burung di bawah ini telah masuk ke daftar spesies yang punah. Apa saja?
\nPersatuan Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature (IUCN), menyatakan bahwa least vermilion flycatcher (Pyrocephalus dubius) yang merupakan hewan endemik Galápagos, Ekuador, telah punah pada 2016.
Dikutip dari situs BirdLife International, spesies pagan reed-warbler (Acrocephalus yamashinae) adalah hewan yang mendiami wilayah Pagan di Kepulauan Mariana Utara (hingga AS). Spesies ini dianggap telah punah sebelum letusan gunung berapi di Pagan tahun 1981.
Survei yang dilakukan pada 1970-an, 1980-an, tahun 2000 dan tahun 2010, semuanya gagal menemukan jejak spesies ini. Spesies ini diketahui punah karena modifikasi habitat yang parah.
North Island piopio (Turnagra tanagra) diketahui menghilang dengan cepat setelah masuknya dan penyebaran jenis tikus kapal dan cerpelai pada akhir 1800-an. Pada tahun 1896, spesies ini dinyatakan punah karena hilangnya habitat, sebagaimana dilansir dari laman Museum of New Zealand.
Dodo (Raphus cucullatus) merupakan burung yang telah punah dan paling populer. Bahkan dodo telah menjadi ikon kepunahan hewan. Burung ini merupakan hewan yang bisa ditemukan di Mauritius, sekitar Madagaskar di Samudera Hindia.
Mereka pertama kali disebutkan pada 1598. Diketahui, penampakan Dodo terakhir adalah pada 1662.
Parkit Carolina (Conuropsis carolinensis) adalah satu-satunya spesies burung beo yang berasal dari Amerika Serikat bagian timur. Ia ditemukan dari selatan New York dan Wisconsin hingga Teluk Meksiko, dan hidup di hutan tua di sepanjang sungai.
Burung yang memiliki warna oranye, hijau, dan kuning ini kemudian dinyatakan punah pada 1939.
Kepunahan burung merpati penumpang (Ectopistes migratorius) disebabkan oleh dua penyebab utama yakni eksploitasi komersial daging merpati dalam skala besar dan hilangnya habitat.
Padahal dulu, spesies ini sangatlah banyak. Namun, akibat pembantaian atau perburuan besar-besaran, burung merpati penumpang merosot tajam keberadaanya. Akhirnya pada 1914, merpati penumpang terakhir yang tersisa, ikut mati.