Bank Indonesia (BI) mengembangkan sistem pembayaran QRIS tap berbasis Near Field Communication (NFC) yang disebut lebih efisien. QRIS tap berbasis NFC ini punya cara kerja sedikit berbeda dengan QRIS yang telah ada.
Pada sistem terbaru, pelanggan tinggal menempelkan perangkat ponsel pada alat pembayaran untuk melakukan transaksi. Sedangkan pada QRIS lama, pelanggan perlu memperoleh barcode terlebih dahulu (customer presented mode) untuk kemudian melakukan pemindaian.
Sebagai catatan, layanan ini baru tersedia pada perangkat Android yang dilengkapi fitur NFC. Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem juga menyebut harus ada pembaruan aplikasi untuk menikmati layanan ini.
"Nasabah kalau di aplikasinya itu harus pembaharuan supaya bisa mengambil aplikasi yang bisa QRIS tap," katanya dalam konferensi pers di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2024).
Saat ini kerja sama untuk layanan QRIS tap berbasis NFC sudah dikembangkan, misalnya antara Artajasa dengan BNI, Bank Permata, Dana, hingga Gopay. Untuk saat ini layanan terbatas hanya pada perangkat Android yang dilengkapi NFC.
Sementara itu, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Dicky Kartikoyono menilai QRIS tap lebih efisien dalam hal kecepatan pembayaran, khususnya yang berkaitan dengan transportasi massal. Pasalnya pengguna jasa tinggal menempelkan ponselnya ke alat pembayaran tanpa meminta kode tertentu.
"Misalnya mau masuk ke busway, reader di busway mengenal yang bayar. Kalau yang presented mode kan kita minta dulu dari mereka QR Code, lambangnya, kemudian kita masukkan semua informasinya. Kalau modelnya seperti itu yang antre di busway panjang. Ini keluar tinggal tap, lewat," bebernya.
Dicky menegaskan, QRIS tap berbasis NFC tidak menggantikan sistem pembayaran QRIS yang lama. Apalagi fitur ini membutuhkan teknologi NFC pada perangkat penggunanya.
Ia menambahkan, sistem pembayaran tap lebih efektif untuk beberapa hal, misalnya transaksi pada transportasi massal dan transaksi di jalan tol. Pasalnya keduanya membutuhkan kecepatan.
"Yang paling efektif menggunakan tap itu yang membutuhkan kecepatan. Contoh tadi transportasi. Contoh kedua jalan tol. Tap jalan itu harus cepat, kalau nggak, bisa antre," pungkasnya.
